17.9.20

SideBar

PERHATIAN!

SILAHKAN BACA HIGHLIGHT INI SEBELUM ANDA MEMBACA ATAU MENANGGAPI SEMUA HAL YANG ADA DI BLOG INI!


Baca Highlight sampai tuntas!

Percayalah dan kalaupun Anda tidak atau kurang percaya, saya berharap kepada Allah azza wa jalla Sang Pemilik dan Sang Maha Pencipta Kehidupan ini semoga Anda diberikan hidayah untuk bisa menerima & mempercayai kebenaran ini!

SEKALI LAGI JANGAN BACA ISI BLOG INI SEBELUM ANDA MEMBACA HIGHLIGHT!
  • karena memang Iblis adalah makhluk dari jenis Jin... invisible!
  • karena memang Iblis dipanjangkan umurnya sampai akhir zaman... makhluk di segala zaman & peradaban.
  • karena memang Iblis bertekad akan menyesatkan semua manusia keturunan Adam as kecuali sebahagian kecil... beware!!!
  • karena Hidup hanyalah Sebuah Permainan... it's real!
  • dan karena Allah azza wa jalla Maha Berkehendak. ...Kau Maha Pencipta.

Q34. 20-21. Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman. Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yg ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.

Jadilah yang sedikit!
 

(OR) JUST LISTEN IT!
JEJAK IBLIS, Permusuhan Hakiki & Abadi Sepanjang Masa...




A'udzubillahi minasysyaithaanirrajiim! 

...Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. Q7.27.

Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. Q72.6.

Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk... Q27.24.

More...


BLOG TETANGGA

► Cari di Blog Ini

Powered by

Realita VAKSIN

Melacak sejarah vaksin modern, mungkin kita bisa memulai dari Flexner Bersaudara. Bos mereka, Rockefeller, awal abad ke-20 membiayai beberapa saudara ini, yang salah satunya kemudian bergerak dalam penelitian vaksin untuk disuntikkan ke tubuh manusia.
Propaganda bahwa vaksin bermanfaat bagi kesehatan dan bisa mencegah penyakit kemudian disebarkan lewat berbagai universitas dan sekolah, yang juga dilakukan oleh salah satu Flexner Brothers ini.
Karena pentingnya isu ini, saya tidak berani mengklaim 100% benar mengenai bahaya vaksin. Anda harus melakukan research sendiri mengenai masalah ini. Keselamatan anak-anak Anda adalah berada di tangan Anda sendiri.

Berikut sebuah artikel yang saya terjemahkan untuk Anda, semoga bisa membantu Anda memulai memikirkan masalah ini...



MENGAPA ANDA HARUS MENGHINDARI VAKSIN?

Oleh: Dr. James Howenstine, MD
"Satu-satunya vaksin yang aman adalah vaksin yang tidak pernah digunakan."

- Dr. James R. Shannon, mantan direktur Institusi Kesehatan Nasional -
Vaksin cacar dipercayai bisa memberikan imunisasi kepada masyarakat terhadap cacar. Pada saat vaksin ini diluncurkan, sebenarnya kasus cacar sudah sedang menurun. Jepang mewajibkan suntikan vaksin pada 1872. Pada 1892, ada 165.774 kasus cacar dengan 29.979 berakhir dengan kematian walaupun adanya program vaksin.

Pemaksaan vaksin cacar, di mana orang yang menolak bisa diperkarakan secara hukum, dilakukan di Inggris tahun 1867. Dalam 4 tahun, 97.5% masyarakat usia 2 sampai 50 tahun telah divaksinasi. Setahun kemudian Inggris merasakan epidemik cacar terburuknya dalam sejarah dengan 44.840 kematian. Antara tahun 1871 - 1880 kasus cacar naik dari 28 menjadi 46 per 100.000 orang. Vaksin cacar tidak berhasil.

Kebanyakan dari sukses program vaksinasi sebenarnya datang dari perbaikan kesehatan publik lewat kualitas air bersih dan sanitasi, kepadatan hunian yang berkurang, nutrisi yang lebih baik, dan perbaikan standar hidup. Secara umum kasus berbagai penyakit sudah menurun sebelum vaksin penyakit itu ditemukan. Di Inggris, kasus polio telah menurun 82% sebelum vaksin polio diperkenalkan pada 1956. Pada awal 1900-an, seorang dokter yang sangat cerdas, Dr. W.B. Clarke, mengatakan, "Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasi sebelumnya."

Ada sebuah kepercayaan di masyarakat bahwa kita tidak seharusnya mengkritik vaksin karena nantinya publik akan menolak melakukannya. Hal ini valid hanya bila manfaat dari vaksin jauh lebih besar dari resikonya. Apakah vaksin benar-benar mencegah penyakit? Pertanyaan penting ini tampaknya tidak benar-benar dipelajari oleh masyarakat. Vaksin sangatlah menguntungkan bagi perusahaan farmasi dan legislasi di Amerika telah memberikan perkecualian kepada mereka, bahwa mereka bebas dari tuntutan hukum bila tidak menuliskan reaksi/efek vaksin yang cukup umum terjadi. Pada tahun 1975 Jerman menghentikan vaksinasi pertusis (batuk). Hari ini kurang dari 10% anak-anak Jerman divaksinasi terhadap pertusis. Kasus pertusis tetap menurun sekalipun lebih sedikit anak-anak yang divaksinasi dibanding sebelumnya.

Kasus campak terjadi di sekolah dengan tingkat vaksinasi lebih dari 98% di seluruh bagian Amerika termasuk area yang sebelumnya tidak mengenal campak. Seiring meningkatnya tingkat imunisasi, campak menjadi penyakit yang terjadi hanya pada orang-orang yang telah divaksinasi. Wabah campak terjadi di sekolah yang 100% anak-anaknya telah mendapatkan vaksinasi sebelumnya. Di Inggris, kasus campak menurun 97% sebelum program vaksinasi dilakukan.

Pada 1986 ada 1300 kasus pertusis di Kansas dan 90% penderita adalah anak-anak yang telah mendapatkan vaksinasi ini sebelumnya. Kegagalan sejenis juga terjadi di Nova Scotia dimana pertusis telah muncul sekalipun telah dilakukan vaksinasi universal. Pertusis tetap menjadi endemik di Belanda di mana selama 20 tahun 96% anak-anak telah mendapatkan 3 suntikan pertusis sebelum umur 12 bulan. Setelah dimulainya vaksinasi dipteri di Inggris dan Wales tahun 1894, kasus kematian dipteri naik 20% pada 15 tahun kemudian. Jerman mewajibkan vaksinasi tahun 1939. Jumlah kasus dipteri naik menjadi 150.000 kasus, di mana pada tahun yang sama, Norwegia yang tidak melakukan vaksinasi, kasus dipterinya hanya sebanyak 50 kasus. Berlanjutnya penyakit pada anak-anak yang telah mendapatkan vaksinasi membuktikan bahwa imunitas seumur hidup paska vaksinasi sebenarnya tidak terjadi. Proses suntikan partikel viral ke dalam darah ini sebenarnya tidak menyediakan jalan yang jelas untuk mengeliminasi substansi ini.

Mengapa Vaksin Gagal Melindungi terhadap Penyakit?

Walene James, pengarang buku Immunization: the Reality Behind The Myth, mengatakan respon inflamatori penuh diperlukan untuk menciptakan kekebalan nyata. Sebelum introduksi vaksin cacar dan gondok, kasus cacar dan gondok yang menimpa anak-anak adalah kasus tidak berbahaya. Vaksin "mengecoh" tubuh sehingga tubuh kita tidak menghasilkan respon inflamatory terhadap virus yang diinjeksi. SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) naik dari 0.55 per 1000 orang di 1953 menjadi 12.8 per 1000 pada 1992 di Olmstead County, Minnesota. Puncak kejadian SIDS adalah umur 2 - 4 bulan, waktu di mana vaksin mulai diberikan kepada bayi. 85% kasus SIDS terjadi di 6 bulan pertama bayi. Persentase kasus SIDS telah naik dari 2.5 per 1000 menjadi 17.9 per 1000 dari 1953 sampai 1992. Naikan kematian akibat SIDS meningkat pada saat hampir semua penyakit anak-anak menurun karena perbaikan sanitasi dan kemajuan medikal kecuali SIDS. Kasus kematian SIDS meningkat pada saat jumlah vaksin yang diberikan kepada balita naik secara meyakinkan menjadi 36 per anak.

Dr. W. Torch berhasil mendokumentasikan 12 kasus kematian pada anak-anak yang terjadi dalam 3,5 - 19 jam paska imunisasi DPT. Dia kemudian juga melaporkan 11 kasus kematian SIDS dan satu yang hampir mati 24 jam paska injeksi DPT. Saat dia mempelajari 70 kasus kematian SIDS, 2/3 korban adalah mereka yang baru divaksinasi mulai dari 1,5 hari sampai 3 minggu sebelumnya. Tidak ada satu kematianpun yang dihubungkan dengan vaksin. Vaksin adalah hal yang mulia dan tidak ada pemberitaan negatif apapun mengenai mereka di media utama karena mereka begitu menguntungkan bagi perusahaan farmasi.

Ada alasan yang valid untuk percaya bahwa vaksin bukan saja tak berguna dalam mencegah penyakit, tetapi mereka juga kontraproduktif karena melukai sistem kekebalan yang meningkatkan resiko kanker, penyakit kekebalan tubuh, dan SIDS yang menyebabkan cacat dan kematian.

Apakah Vaksin Steril?

Dr. Robert Strecker mengklaim bahwa Departemen Pertahanan (DOD) diberikan 10 juta dolar pada 1969 untuk menciptakan virus AIDS yang akan digunakan sebagai senjata pengurangan populasi terhadap orang kulit hitam. Dengan menggunakan hukum kebebasan informasi, Dr. Strecker berhasil mempelajari bahwa DOD mendapatkan dana dari Konggres untuk melakukan penelitian untuk menhancurkan kekebalan tubuh lewat virus. Setelah diproduksi, vaksinnya diberikan di 2 lokasi.

Vaksin cacar yang mengandung HIV diberikan kepada 100 juta penduduk Afrika tahun 1977. Lebih dari 2000 pria homoseksual kulit putih di New York juga diberikan vaksin hepatitis B yang mengandung HIV pada 1978. Vaksin tersebut diberikan di Central Darah kota New York. Vaksin hepatitis yang mengandung HIV juga diberikan kepada pria homoseks lainnya di kota San Fransisco, Los Angeles, St. Louis, Houston, dan Chicago pada 1978 dan 1979. Instansi Kesehatan Publik Amerika melaporkan bahwa kasus AIDS terbanyak terjadi di 6 kota tersebut. Saat sebuah virus memasuki sebuah komunitas, butuh 20 tahun sebelum jumlah kasusnya berganda. Bila cerita karangan bahwa gigitan monyet hijau menyebabkan epidemik HIV, maka dugaan gigitan monyet yang terjadi 1940-an seharusnya sudah menyebabkan puncak insiden HIV pada 1960-an yang mana HIV belum eksis sama sekali di Afrika. WHO memulai vaksinasi cacar di Afrika tahun 1977 yang menargetkan populasi perkotaan dan menghindari pedesaan. Bila gigitan monyet hijau yang benar-benar menyebabkan HIV, maka insiden HIV di pedesaan seharusnya lebih tinggi daripada perkotaan. Namun, kebalikannyalah yang terjadi.

Pada 1954 Dr. Bernice Eddy (bakteriologis) menemukan bahwa virus monyet hidup dalam keadaan steril akan menginaktifasikan vaksin polio yang dikembangkan oleh Dr. Jonas Salk. Penemuan ini tidak diterima baik oleh NIH dan Dr. Eddy kemudian diturunkan pangkatnya. Kemudian, Dr. Eddy, bekerja bersama Sarah Stewart, menemukan virus SE polyoma. Virus ini cukup penting karena dia menyebabkan kanker pada setiap binatang yang menerimanya. Vaksin panas kuning (yellow fever) sebelumnya ditemukan mengandung virus leukimia avian (burung). Kemudian Dr. Hilleman mengisolasi virus SV 40 dari vaksin polio Salk dan Sabin. Mereka mengandung 40 virus berbeda. Tetapi mereka tidak pernah berhasil menghilangkan virus-virus tersebut dari vaksin polio.

Virus SV 40 menyebabkan penyakit yang berbahaya. Mereka telah diidentifikasi dalam 43% kasus non-hodgekin lymphoma, 36% tumor otak, 18% sample darah sehat, dan 22% sample sperma sehat, mesothiolomas dan penyakit lainnya. Pada saat hal ini ditemukan SV 40 telah diinjeksi ke 10 juta penduduk yang menerima vaksin polio. Pencernaan lambung menginaktivasi sejumlah SV 40 dalam vaksin Sabin. Walaupun demikian, isolasi vaksin polio Sabin dalam 38 kasus Guillan Barre Syndrome (GBS) di Brasil menyimpulkan bahwa jumlah yang signifikan bis diinfeksi dari vaksin ini. Semua 38 dari pasien ini telah menerima vaksin polio Sabin beberapa bulan sampai tahun sebelum munculnya GBS.

Insiden non-hodgkin lymphoma secara "misterius" berganda sejak 1970-an. Dr. John Martin, profesor patalogi di Universitas Southern California, dipekerjakan oleh cabang Viral Oncology di Biro Biologi (FDA) dri 1976 sampai 1980. Saat bekerja di sana dia menemukan bahwa DNA luar negeri dalam vaksin polio hidup orimune lederle mengandung kontaminasi serius. Dia melaporkan kepada atasannya dan kemudian malahan disuruh untuk berhenti mengecek karena bukan pekerjaannya untuk meneliti itu.

Percobaan vaksin lederle menunjukkan bahwa pimpinan di atas tidak peduli akan bahaya dari vaksin. Infeksi pada binatang masih menjadi masalah yang tak terselesaikan pada manufaktur vaksin. Club of Rome yang berpengaruh besar secara tertulis bahkan menyatakan bahwa populasi dunia terlalu besar dan perlu untuk dikurangi sebesar 90%. Artinya dari 6 milyar sekarang perlu dikurangi menjadi 500 - 600 juta orang. Menciptakan kelaparan dan perang dan pembantaian seperti yang di Afrika, dan penyakit buatan seperti HIV, Ebola, Marburg, dan mungkin juga virus Nil Barat dan SARS tentu saja bisa membantu mengurangi populasi. Grup elit lainnya (Trilateral, Bildergers) juga telah menyatakan hal yang sama.

Perusahaan yang ditunjuk untuk membuat vaksin cacar di Inggris sudah dalam masalah besar di Amerika karena kualitas operasionalnya yang buruk. Bagaimana bisa performa mereka kemudian menjadi bagus setelah datang ke Inggris? Bila memang ada grup-grup berpengaruh besar yang bertekad mengurangi populasi dunia, cara apa lagi yang lebih cerdik selain menginjeksi orang-orang dengan vaksin yang bisa menyebabkan kanker? Orang yang menerima vaksin tidak akan pernah curiga vaksin yang dia terima 10 - 15 tahun sebelumnya menyebabkan dia terkena penyakit kanker.

Bahaya Lainnya dari Vaksin
 
Pada 4 Maret 1977, dalam majalah Science, Jonas dan Darrel Salk memperingatkan, "Vaksin virus hidup terhadap flu dan polio bisa memproduksi penyakit yang seharusnya dia cegah." Virus hidup terhadap campak dan gondok bisa menyebabkan efek samping seperti kerusakan otak. Vaksin flu babi dipaksakan kepada publik Amerika walaupun tidak pernah ada kasus flu babi pada manusia. Petani juga menolak vaksin itu karena membunuh ternak-ternak mereka. Dalam beberapa bulan sejak penggunaan vaksin ini telah terjadi banyak gangguan serius (GBS).

Sebuah artikel di Washington Post tanggal 26 Januari 1988 menyebutkan bahwa semua kasus polio sejak 1979 disebabkan oleh vaksin polio. Harusnya situasi ini bisa menghentikan penggunaan vaksin, tetapi tetap saja vaksin diberikan. Vaksin adalah arus profit yang hebat tanpa resiko bagi perusahaan obat karena sekarang gangguan akibat vaksin akan direkompensasikan oleh pemerintah (pembayar pajak). Terus naikknya pengguna vaksin diikuti dengan terus naiknya penyakit kekebalan (rheumatoid arthritis, subacute lupus erythematosus, psoriasis, sclerosis, asthma) pada anak-anak. Walaupun memang ada yang disebabkan oleh faktor pembawaan genetik, tetapi kebanyakan adalah akibat partikel protein luar, mercury, aluminium, formaldehyde dan bahan-bahan beracun lainnya di vaksin.

Pada 1999, vaksin rotavirus direkomendasikan oelh Pusat Pengendalian Penyakit untuk semua anak-anak. Saat dijalankan, beberapa anak meninggal dan sejumlah yang lain mengalami gangguan lainnya. Percobaan pra penjualan menunjukkan insiden intussusception meningkat 30 kali lipat tetapi tetap saja vaksin ini dipasarkan tanpa menuliskan peringatan di dalamnya. Vaksin anak-anak sering kali tidak dipelajari keracunannya karena penelitian ini bisa membuat vaksin tersebut tidak jadi digunakan.

Dalam studi yang besar di Australia ditemukan bahwa resiko mendapatkan encephalitis dari vaksin pertusis adalah 5 kali lipat lebih besar daripada mendapatkannya secara alamiah.

Vaksin menyebabkan Diabetes Melitus Type 1

Dr. John Classen menerbitkan 29 artikel mengenai diabetes akibat vaksin. Setidaknya 8 dari 10 anak-anak dengan diabetes type 1 adalah akibat vaksinasi. Anak-anak ini bisa saja terbebas dari cacar, gondok, atau batuk, tetapi mereka mendapatkan yang jauh lebih buruk: penyakit yang akan mengurangi umur mereka 10 - 15 tahun dan sisa kehidupan dalam perawatan. Dr. Classen telah menunjukkannya di Finlandia, introduksi vaksin hemophilus type B menyebabkan 3 kali lipat diabetes type 1 dan sejumlah kematian dan kerusakan otak lainnya.

In New Zealand, insiden diabetes type 1 pada anak-anak meningkat 61% setelah program vaksinasi agresif hepatitis B. Peningkatan yang serupa juga terjadi di Inggris, Italy, Swedia, dan Denmark paska program imunisasi hepatitis B.

Substansi Beracun Diperlukan untuk Membuat Vaksin

Vaksin mengandung substansi berbahaya yang diperlukan untuk mencegah infeksi dan meningkatkan performa vaksin. Seperti merkuri, formaldehyde, dan aluminium. Dalam 10 tahun terakhir, jumlah anak austik meningkat dari antara 200 - 500 % di setiap negara bagian di Amerika.

Di Amerika, injeksi vaksin telah meningkat dari 10 menjadi 36 jenis dalam 25 tahun terakhir. Dalam periode ini, anak-anak yang menderita gangguan belajar dan perhatian terus meningkat. Sejumlah memang mungkin disebabkan karena pengguanan kokain oleh ibu mereka, tetapi kemungkinan vaksinlah penyebab utamanya. Sejumlah vaksin mengandung aluminium.

Hampir semua vaksin mengandung aluminium dan merkuri. Metal ini memiliki pengaruh yang penting dalam penyakit Alzheimer. Seorang pakar pada Konferensi Vaksin Internasional 1997 menunjukkan bahwa orang yang menerima 5 atau lebih vaksin flu memiliki kemungkinan terkena Alzheimer 10 kali lipat lebih besar dibanding orang yang mendaptkan injeksi 2 kali atau kurang. Saat kita menerima injeksi vaksin, kita sebenarnya sedang bermain Russian Roulette. Kita bukan hanya terekspos aluminium, merkuri, formaldehyde, dan protein asing lainnya, tetapi juga virus simian 40 dan virus-virus berbahaya lainnya yang bisa menyebabkan kanker, leukimia, dan gangguan lainnya.

Konggres telah memproteksi manufaktur dari tuntutan hukum, jadi vaksin-vaksin berbahaya meningkatkan profit perusahaan obat tanpa resiko bagi mereka.

Kebijakan pemerintah mewajibkan vaksinasi anak-anak sebelum memasuki sekolah diambil tanpa bukti akan efisiensi dan keamanan vaksin itu sendiri. Tidak ada bukti vaksin bekerja dan tidak ada penelitian akan keamanan penggunaan mereka. Pendapat saya adalah ada bukti dalam jumlah besar bahwa vaksin itu berbahaya dan satu-satunya alasan mereka eksis adalah karena profit luar biasa bagi perusahaan farmasi.


[https://pohonbodhi.blogspot.com/2009/01/mengenai-vaksin.html]



Follow Unfollow (klik!)




31.8.20

Sistem Zhalim Ekonomi Ribawi



#ThePowerOfMoney #ThePowerOfRiba #SistemZhalim #DinarDirham #TheEarthIsFlat





13.8.20

V4KSIN C0VID-19?

Q40.58. Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidaklah (pula sama) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh dengan orang-orang yang durhaka. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran.


JEJAK B1LL G4TES...

>>> Tahun 2011 | Mereka Bicara tentang "Depopulation by Vaccination"...




>>> Tahun 2010 | Bill Gates Bertemu dengan Ilmuwan SINOVAC di Beijing China...

https://scrip.pharmaintelligence.informa.com/SC073457/Bill-Gates-Meets-With-Sinovac-Scientists-In-Beijing-Will-They-Be-Integrated-Into-Gates-Foundations-G

>>> Tahun 2020 | Realisasi Vaksin (SINOVAC)...
Vaksin untuk apa? Isinya apa?
Vaksin buatan China koq ujicobanya di luar China (Indonesia, Brazil...)?



Read Me!



#ThePowerOfMoney
#CoronaV #DEPOPULATION #NWOReady? #DajjalPrepare
#FollowUnfollow #TheShowMustGoOn #EverywhereOnEarth
#Q2_268 #Q4_76 #Q3_54 #Bi_idznillah!


Wallahu'alam


CLUE di Acara Pembukaan Olimpiade London 2012...
 



THE SHOW MUST GO ON
Direktur WHO: Vaksin Bukanlah Akhir dari COVID-19 (???)

WHO Minta Dunia Bersiap untuk Hadapi Pandemi Baru (???)


FOLLOW UNFOLLOW
Dokter Senior Italia Memperingatkan tentang Mandatory Vaksin...
[Video di Banned Youtube]
Sama seperti nasib video dr. Dan Ericks0n & dr. Artin M4ssisi yang mengungkap data real korban Covid-19 di AS. (Kalau masih penasaran, silahkan googling mudah-mudahan masih dapat informasi yang valid tentang mereka!)

Intinya mereka Unfollow terhadap hajat global sang Big Boss. Kalau gak mati atau dipenjara, yaa paling nasibnya seperti ini... Mereka "diisolasi".

Dr. Roberto Petrella adalah seorang pensiunan Dokter Ginekolog dari Teramo, di provinsi Abruzzo, Italia. Beliau telah menimbulkan kontroversi atas pandangannya tentang Covid-19.

Dokter Petrella dikeluarkan dari Order of Doctors karena pandangannya seputar vaksin HPV yang dianggapnya tidak efektif dan dalam beberapa kasus malah berbahaya. Dokter Petrella menjunjung tinggi haknya atas pendapatnya dan menyatakan bahwa dia menentang segala jenis vaksin wajib. Dokter Petrella mengajukan banding atas keputusan tersebut. Dokter ini adalah dokter medis sejati. Dengarkan kata-kata beliau!


Tentang Covid-19?


27.7.20

Follow Unfollow

#DajjalPrepare? #SeeComment!








WAJIB BACA!



Wallahu'alamu

Tentang Covid-19?


18.5.20

Antara WTC-911 & Covid-19

ANTARA KONSPIRASI #WTC_911 & (KONSPIRASI) #COVID_19?

#WTC_911
Lokasi kejadian: Menara Kembar WTC, New York, AS tanggal 11 September 2001
Speaker: Presiden AS saat itu, George W. Bush (& sekutunya) didukung oleh Media Mainstream.

Pernyataan George W. Bush pasca serangan WTC-911:
"...Menjauh dari semua kesalahan, semua bangsa dan semua wilayah, kini ada keputusan untuk dibuat, kalian bersama KAMI atau kalian bersama TERORIS?"
Target (korban): Muslim countries especially in the Middle East
Stigma yang muncul: Islam (muslim) is terrorist
Phobia yang berkembang: Islamophobia

Program (Proyek) yang dikembangkan: Global War on Terrorism (GWOT).
  • Invasi Militer AS & sekutunya di negara-negara Timur Tengah --kaya Tambang Minyak Bumi-- seperti Irak, Afghanistan dst dengan dalih memerangi terorisme.
  • Negara-negara di dunia membangun System Pertahanan terhadap ancaman terorisme dengan komando AS termasuk Indonesia dengan dibentuknya Densus 88.
  • Keamanan di dunia penerbangan ditingkatkan. Cockpit (kabin pilot) harus mempunyai pintu "anti bajak", Bandara Internasional harus mempunyai satu pintu utama, setiap pintu utama keluar masuk area publik harus dilengkapi sejenis metal detector, aturan-aturan penerbangan direvisi harus sesuai dengan protokol penanganan terorisme dst.
  • ...
Lokasi kejadian: Wuhan, RRC akhir 2019/awal 2020.
Speaker: Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus didukung oleh Media Mainstream.

Pernyatan-pernyataan bersumber WHO:
Target (korban): Global
Stigma yang muncul: Virus Corona itu mematikan
Phobia yang mungkin akan berkembang: NCovophobia


Program (Proyek) yang dikembangkan: Bantuan Keuangan & (Bisnis) Vaksin.



NWO Ready?

LIFE IS CHOICE...





ANALISA TAMBAHAN?
KORBAN-KORBAN KONSPIRASI

>>> KORBAN LANGSUNG #WTC_911 yang kemudian DIJADIKAN pencetus/titik-awal/acuan/referensi "TEROR"
Pertanyaanya: 
APAKAH BENAR TWIN TOWER WTC TERSEBUT HANCUR KARENA SERANGAN TERORIS ARAB (ISLAM)?
Pertanyaan ini sudah terjawab (alhamdulillah), bahwa Twin Tower WTC dengan korban ribuan orang di dalamnya adalah hasil rekayasa semata alias KONSPIRASI [TITIK]
Walau pertanyaan tersebut sudah terjawab, sampai sekarang banyak orang/kalangan yang masih percaya bahwa Serangan #WTC_911 dilakukan oleh Teroris Islam.


>>Korban Tidak Langsung #WTC_911


>>> KORBAN LANGSUNG #COVID_19 yang kemudian DIJADIKAN pencetus/titik-awal/acuan/referensi "WABAH".
  • Di Wuhan China (Cari Tahu Sendiri!)
  • Di Indonesia, korban (real) Covid-19 banyak dari kalangan Profesional termasuk Dokter... (Kesan yang muncul: "Dokter aja pada tumbang dan mati...")
    #Covid_19 #Arsip

    DIREKTUR PWC MENINGGAL KARENA COVID-19 SETELAH MELEWATI RUTE PERAWATAN BERLIKU

    Maret 24, 2020
    JAKARTA—Anggaran.news: Kabar dua menimpa profesional global asli Indonesia. Direktur Price Waterhouse Coopers (PWC) XXX (Nama dirahasiakan).

    Pria profesional muda ini meninggal dunia pada 22 Maret 2020 pukul 17:30 di RS Persahabatan dalam kondisi positif terjangkit virus corona (Covid-19). Yang menyayat hati dan menegangkan adalah kronologi bagaimana ia melewati rute pengobatan hingga akhirnya tewas.

    Dalam whats app group yang beredar terungkap kronologi kondisi pria lulusan University of Oregon ini. Berikut kronologinya:
    06/03 XXX mulai tak enak badan, dan bekerja dari rumah (work from home—WFH). Awal symptomnya seperti food poisoning karena habis makan bareng orang tua dan semua sakit.

    06/03-12/03 home care dengan obat seperti rhinos, panadol, imboost, dan makan bersih.

    13/03 XXX ke dokter THT RS MMC konsultasi dengan dokter Anida. Diagnosa: infeksi tenggorokan. Diberi antibiotik abbotic 5 pcs (1 hari 1 kali) dan cataflam (3 kali sehari).

    14/03 Tidak ada perbaikan, lalu ke dokter THT RS Husada Mangga Besar dengan Dr Cholil. Diagnosa: infeksi tenggorokan. XXX diberi obat antibiotik sharox 500 mg (2x sehari), obat racik untuk flu demam dan batuk (3 x shari), obat lambung agar tidak maag sehari 2x.

    17/03 Penyakit XXX tidak ada perbaikan signifikan, lalu ia ke internist RS Mitra Kemayoran bertemu dengan Dr. Siddharta Salim. XXX dicek darah limfosit rendah dan foto thorax, ada bercak putih di kedua paru-parunya. Lalu dirujuk dengan surat ke RSPI Sulianti Saroso (SS).

    17/03 Sesmapai di RSPI SS ditolak, namun setelah perdebatan dengan surat rujukan, XXX di rawat di IGD dengan selang oksigen selama kurang lebih 4,5 jam. Kemudian di dismiss dari RSPI SS dengan diagnosa pneumonia biasa dan diberi obat: methisophrinol 500 mg 4x sehari, fluimucil granule 400 mg 3x sehari, levofloxacin 1x shari 500 mg.

    18/03: XXX mengalami batuk menjadi lebih intens. Setiap bangun batuk. Hanya makan sup dan telur setengah mentah dengan disuapin.

    19/03: XXX mengalami batuk ada bercak darah. Lalu di bawa ke Pulmonologist MRCCC Semanggi bertemu dengan Dr. Arifin Nawas. Diagnosa: Pneumonia Duplex. Disarankan rawat inap oleh dokter namun ditolak rumah sakit karena alasan “hanya untuk cancer dan tumor”.

    19/03 siang: Dr. Arifin Nawas kasih surat rujukan ke RS Abdi Waluyo Menteng untuk dirawat oleh dia sendiri disana. Namun sampai di RS Abdi Waluyo di tes ulang lagi (darah & thorax) dan meskipun kondisi darah membaik, bercak putih di thorax bertambah banyak hampir menutupi kedua paru. Sembari menunggu diberikan selang oksigen di IGD sampai jam 8 malam.

    19/03 Pukul 20.30 malam tiba di IGD RSUP Persahabatan. Menunggu hingga pukul 11.00 malam untuk diantar dengan ambulance ke gedung Pinere tempat isolasi pasien suspect Covid-19.

    19/03 Menunggu hinggal pukul 00.40 subuh sampai masuk ke ruang isolasi untuk diberikan bantuan pernapasan selang.

    20/03 XXX di test swab pertama. Estimasi hasil di 23/03. Obat yg diberikan sementara: antibiotik, antivirus, immunomodulator dan vitamin dan infus cairan. XXX kesulitan tidur, tidak bisa makan dan berjalan ke toilet karena batuk, dada sesak dan sakit.

    21/03: XXX konsultasi dokter Pinere dengan Dr. Heidy (penanggung jawab XXX). Hasil foto thorax.

    20/03 menunjukkam perbaikan dibandingkan tanggal 19/03 di RS Abdi Waluyo. Tes darah tidak disebut, namun saturasi oksigen di 88%.

    Real Covid-19 Not Corona Virus?
    22/03 Pukul 00.30 Keluarga ditelepon oleh dokter jaga Dr. Rianti bahwa XXX butuh bantuan ventilator karena pasien meraung-raung dan melepaskan alat kesehatan infus dan masker oksigen. Saturasi di 83%. Jam 00.55 keluarga sudah tanda tangan dokumen persetujuan dan mulai proses pemasangan. Jam 03:25 selesai proses pemasangan.

    22/03 Pukul 10 pagi pasien status setengah sadar. Jam 17.30 meninggal dunia.
    Please don’t get sick, they do not know how to handle us. This is scary,” demikian pernyataan sesal keluarga XXX. (dj)

    Sumber (suspended):
    https://anggaran.news/direktur-pwc-meninggal-karena-covid-19-setelah-melewati-rute-perawatan-berliku/
  • Penasihat Ayatullah Khamenei Meninggal karena Virus Corona (Covid-19)
  • Ada 25 Dokter yang Meninggal Terkait Covid-19 di Indonesia, PB IDI Bentuk Tim Khusus
  • ...
Pertanyaannya: 
APAKAH BENAR KASUS DI ATAS ADALAH KORBAN DARI "KEGANASAN" VIRUS CORONA? ATAU ADA "PENYEBAB LAIN" YANG MEMBUAT MEREKA MENINGGAL SECARA TRAGIS??

Link video senjata kimia Rezim Asad di Suriah yang korban-korbannya seperti tercekik.


>>Korban Tidak Langsung #COVID_19



BIIDZNILLAH
ALLAH TIDAK ZHALIM TERHADAP HAMBA-HAMBANYA
... [Q3.54]

Wallahu'alamu.

6.5.20

Corona Virus vs "Covid-19"?

Wallahu'alamu...

Data #1


Alt. Video


Data #2



Data #3 (Data lemah, dhaif karena faktor sanad) 
#CoronaV #Arsip
Profesor Fisiologi Kedokteran Jepang, Profesor Dr Tasuku Honjo, menciptakan sensasi di depan media hari ini dengan mengatakan bahwa virus korona (Covid-19) itu tidak alami.

Jika itu alami, itu tidak akan mempengaruhi seluruh dunia seperti ini. Karena, sesuai sifatnya, suhu berbeda di berbagai negara. Jika itu alami, itu akan berdampak buruk hanya pada negara-negara yang memiliki suhu yang sama dengan Cina.

Sebaliknya, itu menyebar di negara seperti Swiss, dengan cara yang sama menyebar di daerah gurun. Padahal kalau itu alami, pasti sudah menyebar di tempat dingin, tetapi mati di tempat panas.

Saya telah melakukan 40 tahun penelitian tentang hewan dan virus. Itu tidak alami. Ini dibuat, dan virus ini sepenuhnya buatan.

Saya telah bekerja selama 4 tahun di laboratorium Wuhan di Cina. Saya sepenuhnya kenal dengan semua staf laboratorium itu. Saya telah menelepon mereka semua, setelah kecelakaan Corona tapi, semua ponsel mereka mati selama 3 bulan terakhir. Sekarang dipahami bahwa semua teknisi laboratorium ini telah meninggal.

Berdasarkan semua pengetahuan dan penelitian saya sampai saat ini, saya dapat mengatakan ini dengan keyakinan 100% bahwa Corona tidak alami. Itu belum datang dari kelelawar. Cina telah membuatnya.

Jika apa yang saya katakan hari ini terbukti salah sekarang atau bahkan setelah kematian saya, pemerintah dapat menarik Hadiah Nobel saya.

"Tapi Cina berbohong dan kebenaran ini suatu hari akan diungkapkan kepada semua orang."

Data #4
#CoronaV #Arsip

DIREKTUR PWC MENINGGAL KARENA COVID-19 SETELAH MELEWATI RUTE PERAWATAN BERLIKU

Maret 24, 2020
JAKARTA—Anggaran.news: Kabar dua menimpa profesional global asli Indonesia. Direktur Price Waterhouse Coopers (PWC) XXX (Nama dirahasiakan).

Pria profesional muda ini meninggal dunia pada 22 Maret 2020 pukul 17:30 di RS Persahabatan dalam kondisi positif terjangkit virus corona (Covid-19). Yang menyayat hati dan menegangkan adalah kronologi bagaimana ia melewati rute pengobatan hingga akhirnya tewas.

Dalam whats app group yang beredar terungkap kronologi kondisi pria lulusan University of Oregon ini. Berikut kronologinya:
06/03 XXX mulai tak enak badan, dan bekerja dari rumah (work from home—WFH). Awal symptomnya seperti food poisoning karena habis makan bareng orang tua dan semua sakit.

06/03-12/03 home care dengan obat seperti rhinos, panadol, imboost, dan makan bersih.

13/03 XXX ke dokter THT RS MMC konsultasi dengan dokter Anida. Diagnosa: infeksi tenggorokan. Diberi antibiotik abbotic 5 pcs (1 hari 1 kali) dan cataflam (3 kali sehari).

14/03 Tidak ada perbaikan, lalu ke dokter THT RS Husada Mangga Besar dengan Dr Cholil. Diagnosa: infeksi tenggorokan. XXX diberi obat antibiotik sharox 500 mg (2x sehari), obat racik untuk flu demam dan batuk (3 x shari), obat lambung agar tidak maag sehari 2x.

17/03 Penyakit XXX tidak ada perbaikan signifikan, lalu ia ke internist RS Mitra Kemayoran bertemu dengan Dr. Siddharta Salim. XXX dicek darah limfosit rendah dan foto thorax, ada bercak putih di kedua paru-parunya. Lalu dirujuk dengan surat ke RSPI Sulianti Saroso (SS).

17/03 Sesmapai di RSPI SS ditolak, namun setelah perdebatan dengan surat rujukan, XXX di rawat di IGD dengan selang oksigen selama kurang lebih 4,5 jam. Kemudian di dismiss dari RSPI SS dengan diagnosa pneumonia biasa dan diberi obat: methisophrinol 500 mg 4x sehari, fluimucil granule 400 mg 3x sehari, levofloxacin 1x shari 500 mg.

18/03: XXX mengalami batuk menjadi lebih intens. Setiap bangun batuk. Hanya makan sup dan telur setengah mentah dengan disuapin.

19/03: XXX mengalami batuk ada bercak darah. Lalu di bawa ke Pulmonologist MRCCC Semanggi bertemu dengan Dr. Arifin Nawas. Diagnosa: Pneumonia Duplex. Disarankan rawat inap oleh dokter namun ditolak rumah sakit karena alasan “hanya untuk cancer dan tumor”.

19/03 siang: Dr. Arifin Nawas kasih surat rujukan ke RS Abdi Waluyo Menteng untuk dirawat oleh dia sendiri disana. Namun sampai di RS Abdi Waluyo di tes ulang lagi (darah & thorax) dan meskipun kondisi darah membaik, bercak putih di thorax bertambah banyak hampir menutupi kedua paru. Sembari menunggu diberikan selang oksigen di IGD sampai jam 8 malam.

19/03 Pukul 20.30 malam tiba di IGD RSUP Persahabatan. Menunggu hingga pukul 11.00 malam untuk diantar dengan ambulance ke gedung Pinere tempat isolasi pasien suspect Covid-19.

19/03 Menunggu hinggal pukul 00.40 subuh sampai masuk ke ruang isolasi untuk diberikan bantuan pernapasan selang.

20/03 XXX di test swab pertama. Estimasi hasil di 23/03. Obat yg diberikan sementara: antibiotik, antivirus, immunomodulator dan vitamin dan infus cairan. XXX kesulitan tidur, tidak bisa makan dan berjalan ke toilet karena batuk, dada sesak dan sakit.

21/03: XXX konsultasi dokter Pinere dengan Dr. Heidy (penanggung jawab XXX). Hasil foto thorax.

20/03 menunjukkam perbaikan dibandingkan tanggal 19/03 di RS Abdi Waluyo. Tes darah tidak disebut, namun saturasi oksigen di 88%.

Real Covid-19 Not Corona Virus?
22/03 Pukul 00.30 Keluarga ditelepon oleh dokter jaga Dr. Rianti bahwa XXX butuh bantuan ventilator karena pasien meraung-raung dan melepaskan alat kesehatan infus dan masker oksigen. Saturasi di 83%. Jam 00.55 keluarga sudah tanda tangan dokumen persetujuan dan mulai proses pemasangan. Jam 03:25 selesai proses pemasangan.

22/03 Pukul 10 pagi pasien status setengah sadar. Jam 17.30 meninggal dunia.
Please don’t get sick, they do not know how to handle us. This is scary,” demikian pernyataan sesal keluarga XXX. (dj)

Sumber (suspended):
https://anggaran.news/direktur-pwc-meninggal-karena-covid-19-setelah-melewati-rute-perawatan-berliku/


Data #5
#CoronaV #Covid_19 #AuAh?

Ada DATA bahwa "Virus yang dimodif" oleh Kelompok Penyembah Iblis disebarkan oleh Jin (Alien)?
Manusia & Jin bisa bekerjasama, tapi...
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Quran Al Jin 6)
Banyak DATA bahwa di negeri-negeri yang sering dikumandangkan adzan jarang sekali terlihat penampakan UFO (aktifitas Jin)??

[Video] Dengan dikumandangkannya adzan, diharapkan Jin-jin penyebar virus tsb tidak betah & lari dari area tersebut???

Sebuah kendaraan patroli (Protezione Civile) milik Badan Nasional Italia untuk Urusan Darurat (mirip BNPB Indonesia), yang juga sebuah lembaga yang ditunjuk menangani Pandemi Covid-19 di Italia, dengan menggunakan pengeras suara dikumandangkan suara Adzan, bahkan dengan sangat keras...



Di Spanyol (Spain) dan Juga Jerman?
Seketika warga hening, khusu' mendengarkan, dengan dijaga aparat kepolisian, dari speaker portable seorang Muadzin mengumandangkan adzan dipinggir jalan di Tarragona, Spanyol.



Sujud di Itali? | Berdo'a di Itali?



PENYEBARAN & KORBAN VIRUS?
  • Flash back... Dulu, korban pertama yang meninggal dunia akibat Virus Flu Burung adalah orang yang tinggal di perumahan cukup mewah dekat BSD, Villa Melati Mas.
  • Virus Flu Babi pernah menyebar di Gaza Palestina?
  • Virus Meningitis pernah menyebar di Arab Saudi saat Musim Haji. Dan sampai sekarang setiap orang yang akan pergi Umroh atau Haji WAJIB divaksinasi Meningitis.
  • Virus Corona (Covid-19) menyebar saat Hari Raya Imlek di China tepatnya di kota Wuhan.
  • Korban Covid-19 selanjutnya di luar China adalah Iran, Italy dst... Korban meninggal karena virus ini banyak dari kalangan Pejabat dan Profesional.
  • Ada Pejabat Singapore yang menginformasikan bahwa, "Covid-19 menebar melalui droplet, harus jaga jarak, harus sering cuci tangan & jangan menyentuh wajah dengan tangan!"

Di Indonesia

Sebuah kesaksian...





Satu khabar gembira, ada seorang dokter yang suspect Corona, selama karantina 14 hari ia sibuk membaca al quran dan tidak memikirkan penyakitnya sampai khatam dalam 14 hari... dan subhanallah dokter tersebut dinyatakan sembuh.




Di Amerika

Warga AS berdemo menuntut pemerintah membuka kembali kota-kota yang ditutup karena karantina wilayah. Amerika Serikat masih jadi negara dengan jumlah Covid-19 tertinggi di dunia dan angka kematian lebih dari 42.000 jiwa?





ISLAM TENTANG WABAH?

Social Distancing...
Amr bin Ash berkata, "Wahai sekalian manusia, penyakit ini menyebar layaknya kobaran api. Jaga jaraklah dan berpencarlah kalian dengan menempatkan diri di gunung-gunung..."

Self Quarantine /Lockdown...
Dalam Shahih Bukhari dan Muslim diriwayatkan, dari Amir bin Saad bin Abi Waqqash, dari ayahnya bahwa ia pernah mendengar sang ayah bertanya kepada Usamah bin Zaid, "Apa hadits yang pernah engkau dengar dari Rasulullah berkaitan dengan wabah thaun?" Usamah menjawab, "Rasulullah pernah bersabda: Wabah thaun adalah kotoran yang dikirimkan oleh Allah terhadap sebagian kalangan bani Israil dan juga orang-orang sebelum kalian. Kalau kalian mendengar ada wabah thaun di suatu negeri, janganlah kalian memasuki negeri tersebut. Namun, bila wabah thaun itu menyebar di negeri kalian, janganlah kalian keluar dari negeri kalian menghindar dari penyakit itu." (HR Bukhari-Muslim)


Sebuah hikmah... alhamdulillah.





LINKS

Full Lockdown (India) - Coronaphobia pasca Covid-19? Sebelumnya, Islamophobia pasca Konspirasi WTC-911.
Main Goal?


#Arsip

Bill Gates 2019

Di Italia...

Pejabat Italia kesal ketika dibohongi oleh statistik kesehatan yang dimanipulasi alias palsu.
Darrel Huff pernah menulis sebuah buku yang cukup fenomenal: How to Lie With Statistics --bagaimana berbohong dengan statistik-- yang pertama kali terbit pada tahun 1954 dan direvisi pada tahun 1973. Melalui buku ini, Huff menunjukkan bahwa statistik bisa-- atau bahkan sering kali-- menjadi alat berbohong kepada publik yang sangat efektif.

Seorang ilmuwan yang jago statistik ini menunjukkan berbagai peluang yang bisa diambil untuk melakukan kebohongan publik.

Senada dengah Huff, Benjamin Desraeli (1804-1881) bahkan menyatakan dengan lebih sinis bahwa di dunia ini cuma ada tiga macam kebohongan: lies, damned lies, dan statistic (bohong, ngibul, dan statistik).
WHO dan Cina hebat ketika menyarankan Lockdown. Bahkan membantu Italia dengan tenaga medis eh taunya...




Realita Covid-19

Wajib tahu, video yang dihapus oleh Youtube atas desakan WHO...

Deep interview with Siti Fadilah Supari ex. Menteri Kesehatan RI (tentang Vaksin/Imunisasi)...





>>> OBAT COVID-19?
_new _tatanan


>>> SENJATA KIMIA YANG MENCEKIK... BIADAB!