18.5.20

Antara WTC-911 & Covid-19

ANTARA KONSPIRASI #WTC_911 & (KONSPIRASI) #COVID_19?

#WTC_911
Lokasi kejadian: Menara Kembar WTC, New York, AS tanggal 11 September 2001
Speaker: Presiden AS saat itu, George W. Bush (& sekutunya) didukung oleh Media Mainstream.

Pernyataan George W. Bush pasca serangan WTC-911:
"...Menjauh dari semua kesalahan, semua bangsa dan semua wilayah, kini ada keputusan untuk dibuat, kalian bersama KAMI atau kalian bersama TERORIS?"
Target (korban): Muslim countries especially in the Middle East
Stigma yang muncul: Islam (muslim) is terrorist
Phobia yang berkembang: Islamophobia

Program (Proyek) yang dikembangkan: Global War on Terrorism (GWOT).
  • Invasi Militer AS & sekutunya di negara-negara Timur Tengah --kaya Tambang Minyak Bumi-- seperti Irak, Afghanistan dst dengan dalih memerangi terorisme.
  • Negara-negara di dunia membangun System Pertahanan terhadap ancaman terorisme dengan komando AS termasuk Indonesia dengan dibentuknya Densus 88.
  • Keamanan di dunia penerbangan ditingkatkan. Cockpit (kabin pilot) harus mempunyai pintu "anti bajak", Bandara Internasional harus mempunyai satu pintu utama, setiap pintu utama keluar masuk area publik harus dilengkapi sejenis metal detector, aturan-aturan penerbangan direvisi harus sesuai dengan protokol penanganan terorisme dst.
  • ...
Lokasi kejadian: Wuhan, RRC akhir 2019/awal 2020.
Speaker: Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus didukung oleh Media Mainstream.

Pernyatan-pernyataan bersumber WHO:
Target (korban): Global
Stigma yang muncul: Virus Corona itu mematikan
Phobia yang mungkin akan berkembang: NCovophobia


Program (Proyek) yang dikembangkan: Bantuan Keuangan & (Bisnis) Vaksin.



NWO Ready?

LIFE IS CHOICE...





ANALISA TAMBAHAN?
KORBAN-KORBAN KONSPIRASI

>>> KORBAN LANGSUNG #WTC_911 yang kemudian DIJADIKAN pencetus/titik-awal/acuan/referensi "TEROR"
Pertanyaanya: 
APAKAH BENAR TWIN TOWER WTC TERSEBUT HANCUR KARENA SERANGAN TERORIS ARAB (ISLAM)?
Pertanyaan ini sudah terjawab (alhamdulillah), bahwa Twin Tower WTC dengan korban ribuan orang di dalamnya adalah hasil rekayasa semata alias KONSPIRASI [TITIK]
Walau pertanyaan tersebut sudah terjawab, sampai sekarang banyak orang/kalangan yang masih percaya bahwa Serangan #WTC_911 dilakukan oleh Teroris Islam.


>>Korban Tidak Langsung #WTC_911


>>> KORBAN LANGSUNG #COVID_19 yang kemudian DIJADIKAN pencetus/titik-awal/acuan/referensi "WABAH".
  • Di Wuhan China (Cari Tahu Sendiri!)
  • Di Indonesia, korban (real) Covid-19 banyak dari kalangan Profesional termasuk Dokter... (Kesan yang muncul: "Dokter aja pada tumbang dan mati...")
    #Covid_19 #Arsip

    DIREKTUR PWC MENINGGAL KARENA COVID-19 SETELAH MELEWATI RUTE PERAWATAN BERLIKU

    Maret 24, 2020
    JAKARTA—Anggaran.news: Kabar dua menimpa profesional global asli Indonesia. Direktur Price Waterhouse Coopers (PWC) XXX (Nama dirahasiakan).

    Pria profesional muda ini meninggal dunia pada 22 Maret 2020 pukul 17:30 di RS Persahabatan dalam kondisi positif terjangkit virus corona (Covid-19). Yang menyayat hati dan menegangkan adalah kronologi bagaimana ia melewati rute pengobatan hingga akhirnya tewas.

    Dalam whats app group yang beredar terungkap kronologi kondisi pria lulusan University of Oregon ini. Berikut kronologinya:
    06/03 XXX mulai tak enak badan, dan bekerja dari rumah (work from home—WFH). Awal symptomnya seperti food poisoning karena habis makan bareng orang tua dan semua sakit.

    06/03-12/03 home care dengan obat seperti rhinos, panadol, imboost, dan makan bersih.

    13/03 XXX ke dokter THT RS MMC konsultasi dengan dokter Anida. Diagnosa: infeksi tenggorokan. Diberi antibiotik abbotic 5 pcs (1 hari 1 kali) dan cataflam (3 kali sehari).

    14/03 Tidak ada perbaikan, lalu ke dokter THT RS Husada Mangga Besar dengan Dr Cholil. Diagnosa: infeksi tenggorokan. XXX diberi obat antibiotik sharox 500 mg (2x sehari), obat racik untuk flu demam dan batuk (3 x shari), obat lambung agar tidak maag sehari 2x.

    17/03 Penyakit XXX tidak ada perbaikan signifikan, lalu ia ke internist RS Mitra Kemayoran bertemu dengan Dr. Siddharta Salim. XXX dicek darah limfosit rendah dan foto thorax, ada bercak putih di kedua paru-parunya. Lalu dirujuk dengan surat ke RSPI Sulianti Saroso (SS).

    17/03 Sesmapai di RSPI SS ditolak, namun setelah perdebatan dengan surat rujukan, XXX di rawat di IGD dengan selang oksigen selama kurang lebih 4,5 jam. Kemudian di dismiss dari RSPI SS dengan diagnosa pneumonia biasa dan diberi obat: methisophrinol 500 mg 4x sehari, fluimucil granule 400 mg 3x sehari, levofloxacin 1x shari 500 mg.

    18/03: XXX mengalami batuk menjadi lebih intens. Setiap bangun batuk. Hanya makan sup dan telur setengah mentah dengan disuapin.

    19/03: XXX mengalami batuk ada bercak darah. Lalu di bawa ke Pulmonologist MRCCC Semanggi bertemu dengan Dr. Arifin Nawas. Diagnosa: Pneumonia Duplex. Disarankan rawat inap oleh dokter namun ditolak rumah sakit karena alasan “hanya untuk cancer dan tumor”.

    19/03 siang: Dr. Arifin Nawas kasih surat rujukan ke RS Abdi Waluyo Menteng untuk dirawat oleh dia sendiri disana. Namun sampai di RS Abdi Waluyo di tes ulang lagi (darah & thorax) dan meskipun kondisi darah membaik, bercak putih di thorax bertambah banyak hampir menutupi kedua paru. Sembari menunggu diberikan selang oksigen di IGD sampai jam 8 malam.

    19/03 Pukul 20.30 malam tiba di IGD RSUP Persahabatan. Menunggu hingga pukul 11.00 malam untuk diantar dengan ambulance ke gedung Pinere tempat isolasi pasien suspect Covid-19.

    19/03 Menunggu hinggal pukul 00.40 subuh sampai masuk ke ruang isolasi untuk diberikan bantuan pernapasan selang.

    20/03 XXX di test swab pertama. Estimasi hasil di 23/03. Obat yg diberikan sementara: antibiotik, antivirus, immunomodulator dan vitamin dan infus cairan. XXX kesulitan tidur, tidak bisa makan dan berjalan ke toilet karena batuk, dada sesak dan sakit.

    21/03: XXX konsultasi dokter Pinere dengan Dr. Heidy (penanggung jawab XXX). Hasil foto thorax.

    20/03 menunjukkam perbaikan dibandingkan tanggal 19/03 di RS Abdi Waluyo. Tes darah tidak disebut, namun saturasi oksigen di 88%.

    Real Covid-19 Not Corona Virus?
    22/03 Pukul 00.30 Keluarga ditelepon oleh dokter jaga Dr. Rianti bahwa XXX butuh bantuan ventilator karena pasien meraung-raung dan melepaskan alat kesehatan infus dan masker oksigen. Saturasi di 83%. Jam 00.55 keluarga sudah tanda tangan dokumen persetujuan dan mulai proses pemasangan. Jam 03:25 selesai proses pemasangan.

    22/03 Pukul 10 pagi pasien status setengah sadar. Jam 17.30 meninggal dunia.
    Please don’t get sick, they do not know how to handle us. This is scary,” demikian pernyataan sesal keluarga XXX. (dj)

    Sumber (suspended):
    https://anggaran.news/direktur-pwc-meninggal-karena-covid-19-setelah-melewati-rute-perawatan-berliku/
  • Penasihat Ayatullah Khamenei Meninggal karena Virus Corona (Covid-19)
  • Ada 25 Dokter yang Meninggal Terkait Covid-19 di Indonesia, PB IDI Bentuk Tim Khusus
  • ...
Pertanyaannya: 
APAKAH BENAR KASUS DI ATAS ADALAH KORBAN DARI "KEGANASAN" VIRUS CORONA? ATAU ADA "PENYEBAB LAIN" YANG MEMBUAT MEREKA MENINGGAL SECARA TRAGIS??

Link video senjata kimia Rezim Asad di Suriah yang korban-korbannya seperti tercekik.


>>Korban Tidak Langsung #COVID_19



BIIDZNILLAH
ALLAH TIDAK ZHALIM TERHADAP HAMBA-HAMBANYA
... [Q3.54]

Wallahu'alamu.

4 komentar:

  1. Penjelasan Ilmiah terkait COVID-19 oleh dr. Moh. Indro Cahyono (ahli virus).

    1. Virus (termasuk covid-19) adalah benda mati yang dapat hidup di media hidup. Dia tidak bisa hidup menempel apalagi memproduksi markas virusnya di benda-benda mati. Namun ada catatannya. Kalao misalnya ada orang yang sudah terinfeksi mengeluarkan droplet (cairan flu atau luda) lalu kena di baju, kain, atau meja maka dia tetap hidup selama droplet itu belum mengering. Kalao baju dicuci atau setidak-tidaknya mengering sendiri karena pengaruh lingkungan misalnya karena panas atau hembusan angin, maka virusnya akan mati. Begitupun di meja, kursi, lantai, karpet dan sejenisnya. Kalao sudah mengering ya sudah virusnya akan mati.

    2. Virus ini tidak bisa hidup di udara. Dia hanya jadi butir-butir kristal saja. Semua jenis virus. Mau virus flu, TB, paru, dll. Bagaimana dengan berjabat tangan? Sama seperti penjelasan nomor satu. Walau tangan ini termasuk bagian hidup tapi selama dropletnya kering, dibersihkan maka virus pun akan mati. Karena virus hanya bisa masuk lewat tiga jalur yakni mata, hidung, dan mulut. Maka jika selesai berjabat tangan dianjurkan membasuhnya dengan antis, sabun, air panas, asing, atau cairan cuka/asam.

    3. Virus tidak bisa hidup di air panas, air asing, cuka, atau cairan asam Maka jika sudah terinfeksi segera konsumsi vitamin E (brokoli, kelor) dan vitamin C (jeruk, mangga, dll).

    4. Yang terinfeksi atau dinyatakan positif berpeluang sembuh total bagi mereka yang ketahanan tubuhnya kuat, tidak memiliki riwayat penyakit bawaan seperti paru, TB, hippertensi, asma, kanker, dan tumor.

    5. Bagi anak-anak muda atau yang ketahanan tubuhnya kuat yang sudah dinyatakan positif cukup treatment (perlakuan) mandiri di rumah Karena usia produktif antibodinya berproduksi 2-3 kali lipat dibandingkan dengan manula. Anti bodi pada hari ke 4-5 akan keluar untuk menyerang virus. Untuk menekan rasa stres bagi yang sudah positif cukup mengonsumsi vitamin, dan antibiotik. Jangan ke RS yang sudah ditentukan karena itu diperuntukan bagi mereka yang produksi antibodinya rendah.

    6. Jangan stres dan panik. Karena jika stres dan panik maka antibodinya akan lambat berproduksi Dengan itulah kita mudah terserang. Apalagi stres itu hanya membuat psikosomatik (kondisi jiwa yang tersugesti) lalu membuat tubuh lemah.

    7. Virus yang dikatakan bertahan hidup di tempat basah lebih dari 9 jam itu hoaks. Di panci, di kardus, di udara, di gagang pintu, di aluminium dan lainnya itu HOAKS. Sekali lagi virus tidak dapat hidup di benda-benda mati. Jika dicurigai ada droplet di sana maka cukup dibersihkan saja.

    8. Pasien yang terinfeksi berpeluang sembuh seperti orang yang kena flu karena status positif itu sementara.

    9. Mantan pasien positif atau yang sudah sembuh berpeluang kecil untuk terinfeksi kembali. Asumsinya, di dalam tubuh kita ini ada yang namanya sel memori. Jika dia terinfeksi kembali maka masa inkubasinya tidak selama waktu awal terifeksi. Hanya 24 jam (1 hari). Karena sel memorinya akan menampilkan data bawah orang ini pernah terinfeksi. Sehingga sehari kena besok atau paling lambat dua hari sudah sembuh lagi.

    Yang paling penting dengan adanya covid-19 ini semua orang jadi sadar sehat

    Tumbuhkan rasa optimisme, dan pengetahuan tentang virus. Jangan buat asumsi salah-salah yang membuat kepanikan...

    BalasHapus
  2. Nyawa manusia tidak ada artinya bagi "mereka"... Yang penting tujuan "mereka" tercapai?

    Gelombang "serangan wabah virus" berikutnya bisa saja terjadi.. biidznillah... Tapi ketahuilah, Allah azza wajalla tidak zhalim...

    BalasHapus
  3. COVID-19
    Global Issue
    World Economic Forum
    Strategic Intelligence

    https://intelligence.weforum.org/topics/a1G0X000006O6EHUA0?tab=publications

    Summary

    COVID-19 threatens to become one of the most difficult tests faced by humanity in modern history. As the pandemic has spread it has taken lives, stirred anxiety and political drama, overwhelmed health systems, and triggered potentially lasting geopolitical change. The International Monetary Fund says the global economy now faces its worst downturn since the Great Depression, and Oxfam International has warned that half a billion people could be pushed into poverty as a result of the unfolding crisis. Around the world, desperate efforts are underway to contain what has become a profoundly disruptive outbreak.

    Key Issues

    The Media’s Role During COVID-19
    - Future of Media, Entertainment and Culture
    - Inclusive Design
    - Global Governance
    - Behavioural Sciences
    - Human Rights
    - Values
    - Arts and Culture
    - Corporate Governance
    - Internet Governance
    - Global Health

    Response and Recovery
    - Humanitarian Action
    - Workforce and Employment
    - Agile Governance
    - Public Finance and Social Protection
    - Civic Participation
    - Financial and Monetary Systems
    - Global Governance
    - Healthcare Delivery
    - The Great Reset
    - Justice and Law
    - Cities and Urbanization

    COVID-19’s Workforce Impact
    - Inclusive Design
    - Advanced Manufacturing and Production
    - Future of Health and Healthcare
    - Aviation, Travel and Tourism
    - Education and Skills
    - Public Finance and Social Protection
    - Digital Economy and New Value Creation
    - Supply Chain and Transport
    - Corporate Governance
    - Retail, Consumer Goods and Lifestyle
    - Agile Governance
    - Future of Economic Progress
    - Workforce and Employment

    Avoiding COVID-19 Infection and Spread
    - Future of Media, Entertainment and Culture
    - Healthcare Delivery
    - Retail, Consumer Goods and Lifestyle
    - Agile Governance
    - Global Health
    - Mental Health
    - Values
    - Behavioural Sciences
    - Public Finance and Social Protection
    - Global Governance
    - Ageing

    Finding a Vaccine
    - Biotechnology
    - Innovation
    - Justice and Law
    - Future of Media, Entertainment and Culture
    - Corporate Governance
    - Insurance and Asset Management
    - Future of Health and Healthcare
    - Global Health
    - Human Rights
    - Global Governance
    - Healthcare Delivery
    - Inclusive Design

    COVID-19’s Impact on Trade
    - Banking and Capital Markets
    - Supply Chain and Transport
    - Geo-economics
    - Agile Governance
    - Infrastructure
    - Digital Economy and New Value Creation
    - Development Finance
    - International Trade and Investment
    - Automotive
    - Global Governance
    - Advanced Manufacturing and Production
    - Agriculture, Food and Beverage
    - Financial and Monetary Systems
    - Emerging Multinationals

    COVID-19’s Impact on Travel
    - Australia
    - United States
    - Arts and Culture
    - International Trade and Investment
    - European Union
    - Migration
    - Aviation, Travel and Tourism
    - Switzerland
    - Aerospace
    - China
    - Geopolitics
    - Indonesia

    COVID-19’s Impact on Financial Markets
    - Private Investors
    - Banking and Capital Markets
    - Geo-economics
    - Institutional Investors
    - Oil and Gas
    - Public Finance and Social Protection
    - China
    - Global Health
    - Global Governance
    - International Security
    - Future of Economic Progress
    - Financial and Monetary Systems

    BalasHapus
  4. Habis GWOT terbitlah Covid (New project)?
    Jokowi Teken PP 35/2020, Korban Terorisme Masa Lalu Dapat Kompensasi...

    https://news.detik.com/berita/d-5101815/jokowi-teken-pp-352020-korban-terorisme-masa-lalu-dapat-kompensasi

    BalasHapus