(Transkrip Ceramah AQI 070113)
YAHUDI BERKONSPIRASI DALAM MEDIA FILM & HIBURAN
Oleh: Ust. Achmad Rofi’i, Lc.M.Mpd
Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allooh سبحانه وتعالى,
Masih merupakan kelanjutan dari bahasan kita berkenaan dengan “F1= Film, Fun & Mass Media” yang merupakan bagian dari “9F Tantangan Ummat Islam dalam Menghadapi Gerakan Kafirisasi Global”, maka kajian kali ini adalah bertemakan “Yahudi Berkonspirasi dalam Media Film & Hiburan”. Hal ini sangat penting, mengingat bahwa upaya pembentukan mind-set (pola pikir), paradigma, keyakinan, bahkan sampai dengan sikap hidup kaum Muslimin adalah terancam untuk dibentuk mengikuti pola pikir, keyakinan dan sikap hidup kaum Freemasonry Yahudi dan Zionisme-nya.
Manusia itu memiliki penglihatan dan pendengaran, keduanya adalah media yang sangat sensitif dalam menyerap berbagai informasi. Oleh karena itu, jika tidak sedini mungkin di-imunisasi dengan ‘aqiidah yang benar, maka bisa jadi kaum Muslimin akan hanyut dalam berbagai konspirasi Yahudi agar kaum Muslimin tidak lagi istiqomah berpegang-teguh diatas ajaran Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.
Bukan berarti bahwa kita ini menganut “Teori Konspirasi”, karena tanpa adanya Teori itu pun bagi kita (kaum Muslimin) adalah sudah cukup dengan adanya peringatan dari Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم sejak 1434 tahun yang lalu sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 6952, dari Shohabat Abu Saa’id Al Khudry sebagai berikut:
Sebagaimana dikatakan oleh Samuel Zweimer, seorang tokoh Yahudi (Ketua Umum Asosiasi Agen Yahudi) dalam Konferensi Missionaris di Yerusalem pada tahun 1935 M, yang dihadiri oleh utusan agen Yahudi dari seluruh dunia (dimana terjemahan pidato Zweimer ini dikutip dari buku Dr. Darauzah Muhammad ‘Izzah berjudul “Al Judzuurul Qodimah li Ahdaasi Banii Isro’iil wal Yahuud wa Suluukihim wa Akhlaaqihim”, Maktabah Darul Atlas, Damaskus – Syria, 1970):
Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allooh سبحانه وتعالى,
Coba kita amati, bukankah perkataan tokoh Yahudi, Samuel Zweimer tersebut, benar-benar dijalankan secara nyata oleh mereka? Tidak sedikit diantara generasi muda kaum Muslimin di zaman sekarang ini telah dibuat senang untuk berfoya-foya, tenggelam dalam ma’shiyat dan kegemaran mendatangi dunia gemerlap (dugem), narkoba dan miras (minuman keras); sehingga generasi muda kaum Muslimin itu tidak menyadari tentang pentingnya membela Al Islaam dan mendekatkan diri kepada Allooh سبحانه وتعالى. Yang penting bagi mereka hanyalah uang, uang dan uang (fulus, fulus dan fulus) serta dunia dan dunia. 24 jam waktu dalam sehari itu bisa jadi diisi oleh mereka dengan 8 jam untuk tidur; selanjutnya dari sisa waktu 16 jam perhari-nya itu, berapakah yang dipergunakan mereka untuk membaca Al Qur’an dan Kitab-Kitab Hadiits yang shohiih? Berapa menit waktu untuk sholat? Berapa waktu yang digunakan untuk ibadah-ibadah yang sesungguhnya akan dibutuhkannya kelak setelah ia “ditimbun oleh tanah” (mati)?
Memang sudah merupakan suatu program Yahudi Internasional bahwa kaum Muslimin itu dibuat agar keluar dari Al Islaam secara tidak disadarinya. Kaum Muslimin dibuat jauh dari akhlaaqul kariimah dan jauh dari mempertahankan dien-nya; apalagi untuk berpikir tentang jihad fii sabiilillah demi menegakkan kalimat “Laa Ilaaha Illallooh Muhammadur Rosuulullooh” dan membela syari’at Allooh سبحانه وتعالى.
Freemasonry Yahudi dan Zionis dengan sengaja menciptakan dan menyebarkan berbagai acara hiburan dan acara-acara yang melalaikan melalui media-media massa yang 96 %-nya di dunia ini mereka kuasai itu, dengan tujuan agar kaum Muslimin terpuruk dalam perkara keduniawian.
Oleh karena itu, jauh-jauh hari Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم telah bersabda dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 6425 dan Al Imaam Muslim no: 2961, dari Shohabat Abu ‘Ubaidah bin al Jarrooh sebagai berikut:
Semua itu adalah bagian dari krisis ‘aqiidah dan akhlaq kaum Muslimin, yang menunjukkan betapa suksesnya program Yahudi Internasional dalam menjauhkan kaum Muslimin dari dien-nya.
Oleh karena itu, kita sebagai kaum Muslimin tidak boleh bersikap dingin, acuh tak acuh dan diam saja terhadap berbagai kemungkaran yang merebak di zaman sekarang, dengan mengatakan, “Ah sudahlah, terserahlah pemuda-pemuda itu mau berbuat apa… Toh yang penting aku ini tidak ikut-ikutan mereka. Yang penting diriku sendiri selamat…”
Ketika kaum Muslimin bersikap apatis, dingin, acuh tak acuh terhadap kemungkaran; maka kemungkaran itu akan semakin merajalela karena tidak ada yang menghambatnya. Tidak ada yang mengingatkan, tidak ada yang mengingkarinya. Ketika hal itu terjadi, justru akan semakin mengancam orang-orang yang mengaku dirinya shoolih. Karena orang-orang yang shoolih itu akan semakin terjepit, semakin aneh dan semakin terasing ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Itulah akibat yang akan terjadi ketika ia enggan ber-amar ma’ruf dan nahi munkar.
Padahal dari asal katanya (dalam pelajaran Sorof), maka “Al Islaam” adalah merupakan sesuatu yang bersifat aktif:
Dahulu, para pendahulu ummat yang shoolih dari kalangan para Shohabat, Tabi’iin, Tabi’ut Tabi’iin dan orang-orang yang shoolih yang mengikuti mereka dengan setia setelahnya; memahami makna “Al Islaam” ini dengan benar. Mereka tidak bersifat pasif sebagai Muslim; namun mereka itu semuanya bersifat aktif, bergerak menyelamatkan dien-nya, berupaya terus-menerus menegakkan perintah Allooh سبحانه وتعالى dan Rosuul-Nya صلى الله عليه وسلم, membela syari’at Allooh سبحانه وتعالى, ber-amar ma’ruf dan nahi munkar, memerangi kesyirikan, kema’shiyatan dan kebid’ahan sehingga Allooh سبحانه وتعالى menjadikan Islam itu berjaya. Namun, sangat berbeda dengan Muslim di zaman sekarang; yang mana sebagian besar diantara mereka tidak memahami “Al Islaam” dengan pemahaman yang benar, sehingga mereka bersifat pasif, seakan-akan dengan tercantumnya kata “Islam” pada KTP-nya saja sudah cukup; namun dalam keyakinannya, pola pikir dan perilaku hidup kesehariannya ia adalah jauh dari apa yang disyari’atkan oleh Allooh سبحانه وتعالى. Berapa persen dari hidup kaum Muslimin di zaman sekarang yang diperuntukkan untuk Al Islaam? Berapa persen untuk Allooh سبحانه وتعالى dan Rosuul-Nya صلى الله عليه وسلم Berapa persen untuk keluarganya? Dan berapa persen yang habis untuk sekedar memuaskan syahwatnya, kecintaannya pada duniawi dan uang (fulus)? Maka hendaklah setiap diri kita melakukan introspeksi terhadap hal ini.
Konspirasi Yahudi dalam Film-Film dan Aneka Hiburan
Berikut ini akan kita ulas secara ringkas beberapa film /aneka hiburan yang disebarkan oleh Freemasonry Yahudi ke tengah-tengah kaum Muslimin melalui media-media massa yang hampir keseluruhannya di dunia ini dikuasai oleh mereka. Dengan demikian, orangtua-orangtua Muslim bisa menjadi lebih waspada terhadap propaganda Yahudi tersebut, dan lebih bersikap selektif dalam memilah-memilih serta menyeleksi hiburan apa sajakah yang aman bagi anak-anaknya.
1) Film “Harry Potter”
Mungkin bagi sebagian diantara kalangan generasi muda Muslimin di zaman sekarang, film “Harry Potter” adalah film yang tidak asing lagi bagi mereka, karena mereka terbiasa melihatnya dan gemar sekali menontonnya di bioskop-bioskop /TV-TV mereka.
Padahal, bahkan seorang Nashroni yang menjabat sebagai Kepala Sekolah Gereja St Mary’s Island di Catham, Inggris bernama Carol Rockwood, pada bulan Maret tahun 2000 telah melarang seluruh anak didiknya untuk membaca novel-novel Harry Potter.
“Semua novel yang dikarang perempuan penulis dari Edinburg itu bertentangan dengan apa yang diajarkan Alkitab… tukang sihir, setan, dan iblis semuanya jahat. Tidak ada sihir yang baik!” tandas Rookwood. (BBC, “School Bans Harry Potter”, 29/3/2000). (sumber)
Bayangkan, mereka orang Nashroni saja sudah melarang anak-didiknya untuk membaca novel Harry Potter, apalagi menonton film-nya. Maka semestinya orangtua-orangtua kaum Muslimin lebih tegas lagi sikapnya daripada itu; karena didalam Islam sudah jelas bahwa sihir, syaithoon dan iblis semuanya itu merupakan penyebab kemurtadan yang hendaknya diingkari. Yang harus kita ketuk pada diri kita sendiri adalah: “Orang kafir saja mengatakan demikian, lalu mengapa kaum Muslimin diam saja, padahal film-film Harry Potter itu disiarkan di bioskop-bioskop dan TV-TV di negara ini yang katanya mayoritas penduduknya adalah Muslimin?”
Perhatikan firman Allooh سبحانه وتعالى dalam QS. Al Baqoroh (2) ayat 102:
Dari ayat diatas dapatlah diambil pelajaran bahwa mengajarkan sihir adalah bentuk kekufuran, maka mempelajari sihir juga termasuk kekufuran dan bahwa sihir itu adalah ujian apakah seseorang itu memilih untuk beriman ataukah kafir kepada Allooh سبحانه وتعالى.
Juga hendaknya kaum Muslimin sadar, bahwa tidak benar dan sangatlah keliru adanya anggapan di sebagian kalangan masyarakat bahwa “Sihir itu ada 2: Sihir Hitam dan Sihir Putih. Sihir Hitam itu jahat, sementara Sihir Putih itu tidak mengapa /baik”. Ini adalah anggapan yang sangat salah!!! Dan itu merupakan salah satu propaganda Yahudi, sebagaimana disampaikan antara lain melalui film-film seperti Harry Potter. Di dalam Islam, seluruh sihir itu adalah buruk dan dapat membawa seorang Muslim pada kekafiran dan kemurtadan.
Tujuh serial novel Harry Potter ini oleh banyak kalangan disebut sebagai “The Handbook of Magic” atau “The Handbook of Occult” (Buku pengantar Sihir /Okultisme) oleh karena ia memaparkan secara rinci segala pernak-pernik tentang ritual sihir dan benda sihir, okultisme, simbol-simbol paganis seperti Celtics, Druids, bahkan Kabbalah, termasuk mantera-manteranya. Di dalam novel tersebut terdapat begitu banyak istilah sihir, simbol, binatang, dan ritual okultisme kuno, seperti: Black-Cat (Kucing Hitam), Owl (Burung Hantu), Jubah Hitam, ‘Minerva’ McGonagall, Bolt of Lightning, Ular, Sapu Terbang, Quidditch, Mirror of Erised, Nicholas Flamel “Sang Grandmaster Illuminati”, Unicorn, Batu Bertuah, dan lain-lain.
Joanne Rowling, penulis novel tersebut adalah seorang wanita Inggris yang dalam hidupnya ia tinggal di kota Edinburg dan menimba ilmu di Universitas Exeter. Kedua tempat itu memang dikenal dekat dengan ilmu sihir, di mana Kabbalah (ritual Osirian Mesir Kuno) menjadi sumber utamanya.
Kota Edinburgh, merupakan tempat pelarian utama para Ksatria Templar ketika Paus Clement V dan Raja Philip le Bel dari Perancis menumpasnya dari daratan Eropa di tahun 1307 M. Dikala itu, Skotlandia merupakan satu-satunya wilayah di Eropa yang bebas dari pengaruh Vatikan karena tengah diekskomunikasikan. Para Templar diterima dengan tangan terbuka oleh Raja Skotlandia, Robert de Bruce, dan mereka akhirnya menguasai serikat tukang batu bernama Mason yang kemudian dari nama ini para Templar mendirikan organisasi rahasia mereka yang baru: Freemasonry. Dan di kota Edinburgh inilah, para Freemason mempraktekkan ilmu sihir Kabbalah dan menyelenggarakan ritual Luciferianistik-nya.
Di atas sebuah bukit, dekat Edinburgh dan hanya berjarak 15 kilometer dari pusat Templar kuno di Balantrodoch, para Templar dipimpin oleh William St. Clair, mendirikan sebuah kapel yang dinamakan Rosslyn Chapel. Nyaris seluruh bagian dari kapel ini dihiasi dengan simbol-simbol Masonik. Di antara simbol itu adalah relief di dinding-dinding dan lengkungan-lengkungan yang menggambarkan kepala Hiram Abiff dan pembunuhnya, sebuah relief dari suatu upacara pem-bai’at-an, dasar-dasar dari lengkungan, dan kompas-kompas. Kapel ini diwarnai oleh warna paganisme dan okultisme yang kental, di mana di dalamnya bercampur elemen arsitektural gaya Mesir, Yahudi, Gothik, Norman, Celtik, Skandinavia, Templar, dan Masonik.
Dikarenakan banyaknya elemen dekoratif pagan (berhala) di dalam kapel ini, sehingga seorang pendeta, yang menuliskan kisah tentang pembaptisan yang dilakukan oleh Baron Rosslyn, tahun 1589 M mengeluh, “Karena kapel dipenuhi oleh patung-patung pagan, tidak ada tempat yang sesuai untuk menyelenggarakan Sakramen”. Ini artinya tiada tempat yang bersih dari simbol-simbol paganisme. Namun pada tanggal 31 Agustus 1592, berkat tekanan yang dilakukan terhadap Baron Oliver St. Claire dari Rosslyn, altar kapel yang bergaya pagan dihancurkan.
Rosslyn sendiri dalam bahasa Gaelik memiliki arti sebagai “Pengetahuan kuno yang diwariskan dari generasi ke generasi”, ini memiliki arti yang sama dengan Kabbalah yakni “Pengetahuan Rahasia kuno yang diturunkan secara turun-temurun lewat lisan”.
Adik kandung JK. Rowling, Diana, tinggal di kota ini. Dan ketika menggarap novel pertamanya, entah novel-novel berikutnya, Rowling menumpang di rumah Diana tersebut. Rowling biasa menulis di kafe-kafe di sekitar rumahnya itu. Tidak disebutkan apakah dia bepergian juga atau melakukan riset dengan mengunjungi Rosslyn Chapel, dan atau melakukan wawancara atau bersahabat erat dengan sejumlah tokoh Mason di sana. Namun warna Okultisme (sihir) yang memang banyak di Edinburgh, memang menjadi “darah” bagi serial Harry Potter-nya. (sumber1, sumber2)
Adapun tentang Universitas Exeter, maka motto Universitas tersebut adalah “Lucem sequimur” yang berarti “Kami Mengikuti Cahaya”. Mungkin bagi orang awam, istilah “Cahaya” dipersepsikan sebagai ilmu pengetahuan, padahal dalam paganisme-codex, “Light” atau “Cahaya” merupakan nama lain daripada “Lucifer” (Iblis /Syaithoon).
Dalam video berjudul “Harry Potter: Witchcraft Repackaged video” yang banyak disertakan dalam diskusi para pendidik dan gereja di Amerika dan juga Inggris, salah seorang narasumber bernama Mastrisciana menyatakan jika JK. Rowling selama di Universitas Exeter tidak hanya mempelajari bahasa Perancis, namun juga mendalami okultisme di sana. (Martha Kleder for Concerned Women for America-WMA, “Harry Potter: Seduction of the Occult”, Dec 2001). (sumber1, sumber2)
Banyak orang menganggap serial pertama Harry Potter (“Harry Potter and The Sorcerer’s Stone”) sebagai sejenis buku pengantar ke dalam dunia sihir. Karena dalam serial pertamanya tersebut, Harry kecil, anak seorang Muggle (kaum yang tidak suka pada sihir), dikisahkan diperkenalkan dengan dunia sihir, yang kemudian mengubahnya menjadi seorang anak yang sangat gandrung dengan sihir. Hal yang sama, mungkin tanpa disadari, juga dialami jutaan anak kecil yang membaca dan melihat film pertamanya. Jutaan anak-anak di dunia yang tadinya awam dengan dunia sihir, bisa diubah seratus delapan puluh derajat menjadi gandrung dengan sihir. Apa yang dialami Harry Potter, juga dialami jutaan anak-anak tersebut.
Mari kita telusuri beberapa diantara sekian banyak simbol, benda, istilah, dan segala hal yang terkait dengan sihir yang terdapat dalam serial Harry Potter yaitu:
a) Burung Hantu (The Owl)
Burung Hantu sekarang sering diidentikkan sebagai simbol kebijaksanaan dan pengetahuan. Ini sebenarnya pengertian yang salah dan sudah dimanipulasi. Simbol Burung Hantu (The Owl) bersumber dari akar Kabbalah dalam ritus Osirian Mesir Kuno yang mewakili sosok Dewi Iblis bernama Lilith. Burung ini sejak lama menjadi simbol bagi okultisme, shamanisme, dan sejumlah ritus Luciferian (penyembahan syaithoon).
Dalam mitologi okultisme, Dewi Iblis Lilith diyakini sebagai isteri pertama Adam, sebelum Eva (Hawa). Disebabkan Lilith ingin menguasai semuanya, termasuk menguasai Adam, maka dia dibuang ke bumi dan kemudian menikah dengan Lucifer, The Fallen Angel, yang juga dibuang dari surga ke bumi. Perkawinannya dengan Lucifer menghasilkan Baphomet, mahluk setengah manusia setengah binatang dan juga mahluk androgini (berkelamin ganda). Atau yang lebih dikenal sebagai Kambing Iblis atau Goat Mendez. Ini merupakan simbol utama Gereja Setan.
Illuminati dan Bohemian Groove merupakan dua kelompok rahasia Luciferian (penyembah syaithoon) yang mengambil The Owl sebagai salah satu simbol utamanya.
b) Orang-Orang Berjubah Hitam
Jubah hitam merupakan pakaian ritual kaum Luciferian atau penyembah syaithoon. Gereja Setan, seperti halnya Illuminati, Freemasonry, Rosikrusian, juga mengenakan jubah hitam dalam menyelenggarakan ritualnya.
c) Kucing
Kucing merupakan hewan kesayangan Firaun dan seekor binatang yang dekat dengan kultur sihir Osirian Mesir. Kucing hitam dalam mitologi Barat dan Okultisme dikenal sebagai The Devil Cat atau Kucing Setan. Dalam kepercayaan takhayul sebagian masyarakat kita pun dulu dikenal jika orang mati dilompati kucing hitam, maka dia akan bisa hidup kembali atau arwahnya menjadi penasaran.
d) Tanda Kilat (Lightning atau Thunderbolt)
Dalam serial Harry Potter, dikisahkan bahwa Voldemort membunuh kedua orangtua Harry Potter namun gagal menghabisi Harry Potter yang masih bayi. Voldemort hanya berhasil membuat luka gores di jidat Harry Potter dimana luka gores itu (scarface) berbentuk kilatan halilintar atau yang dikenal juga sebagai Thunderbolt. Kilatan halilintar itu mirip dengan simbol kilat menyerupai huruf “S”. Ini pun merupakan simbol iblis. Dan simbol ini masih membekas dengan cukup nyata di kening Harry Potter hingga dia dewasa. Tahukah Anda jika simbol kilat yang sama juga dipakai oleh Anton Szandor La Vey, pendiri Gereja Setan, sebagai salah satu simbol medalion Gereja Setan-nya, dimana simbol kilat diletakkan di tengah simbol Pentagram terbalik (Baphomet).
Selain itu, simbol kilat serupa juga dipakai sebagai simbol pasukan elit Nazi Hitler, SS-Waffen, yang juga merupakan pasukan rahasia okultis Hitler di bawah komando Heinrich Himler.
e) Ular (The Snake)
Serial Harry Potter sangat banyak menggunakan binatang yang satu ini. Paham okultisme meyakini jika ular merupakan simbol kebijaksanaan. Ketika turun ke bumi mengikuti Adam, Lucifer juga diyakini mereka mengambil perwujudan seekor ular. Dalam kepercayaan sihir bangsa-bangsa purba, ular memang dikenal dekat dengan kepercayaan satanic (kepercayaan terhadap syaithoon /iblis). Hal ini berlaku sampai sekarang.
f) Mirror of Erised
Dalam serial pertamanya, terdapat sebuah cermin yang bisa mewujudkan keinginan Harry Potter, disebut sebagai The Mirror of Erised (Bab 12). Disini JK. Rowling menggunakan sebuah anagram dengan menuliskan “Desire” sebagai “Erised”. Anagram merupakan salah satu bentuk penyandian kata atau kalimat yang sering digunakan Ksatria Templar dan kelompok-kelompok okultis lainnya untuk menyembunyikan pesan rahasia mereka. Salah satu keinginan Harry Potter adalah melihat sosok kedua orangtuanya yang diwujudkan oleh cermin tersebut.
Siapa pun tahu, cermin merupakan perangkat utama okultisme dalam melihat masa lalu dan masa depan (meramal). Dalam buku “A-Z of Wicca” (Gernina Dunwich, hal.114) disebutkan, “Praktik peramalan yang merupakan praktik sihir untuk mengetahui masa lalu, sekarang, atau masa depan selalu menggunakan media cermin atau kaca, bola kristal, lilin, bayangan air, dan sebagainya.”
Ensiklopedia Okultisme juga menyinggung tentang benda yang satu ini. Dikatakan, “Orang-orang yang mempelajari okultisme selalu menggunakan cermin untuk bisa melihat dunia roh…” (Gerald & Grosset, Dictionary of the Occult, p. 153)
Dalam serial pertama Harry Potter, cermin tersebut memang digunakan Harry untuk bisa bertemu dengan roh kedua orangtuanya. Orang-orang Kristen Barat menuding JK. Rowling mengajarkan sesuatu yang dilarang oleh agama mereka, sebab Alkitab jelas-jelas melarang praktek-praktek menghubungi atau menghadirkan roh orang mati.
g) Alkemi dan Nicholas Flamel
Alkemi merupakan ilmu kimia abad pertengahan di Eropa yang konon (dalam kepercayaan mereka) mampu mengubah logam biasa menjadi emas. “Secara simbolis, ilmu kimia abad pertengahan adalah suatu seni kebatinan untuk mengubah bentuk manusia yang rohani ke dalam suatu format yang lebih tinggi dan abadi.” (Geddes& Grosset, Dictionary of the Occult, hal. 15-17).
Sejarah dunia mengenal salah seorang tokoh Alkemi utama bernama Nicholas Flamel, dimana nama ini dengan jelas telah dipakai JK. Rowling sebagai salah satu karakter serial pertama Harry Potter yang menjaga batu bertuah. Salah satu Ritual Masonik memang dekat dengan penggunaan batu-batu yang setelah melalui prosesi sihir tertentu dianggap memiliki tuah atau keajaiban.
Selain yang sudah dipaparkan di atas, ada banyak simbol-simbol atau mahluk Okultis lainnya yang dipaparkan dalam Harry Potter serial pertamanya, antara lain: Quidditch, Sapu Terbang, Nimbus, Anjing Berkepala Tiga, Quirell, dan Catur.
h) Catur (The Checkered)
Catur (The Checkered) jelas-jelas merupakan simbol Freemasonry. Hampir seluruh loji Freemasonry di seluruh dunia memiliki lantai kotak-kotak hitam putih yang disebut The Checkered Floor, yang digunakan dalam ritual inisiasi calon Mason baru atau kenaikan derajat keanggotaan.
i) Harry Potter dan Madame Blavatsky
(*) Catatan: untuk keperluan pembuktian fakta dokumentasi, maka bagian wajah pada foto ini tidak disamarkan.
Bukti lain yang sangat jelas dan tak terbantahkan adalah dipakainya nama salah seorang tokoh dunia Freemasonry, pendiri gerakan Theosofie Internasional, yakni Madame Blavatsky. Dalam serial Harry Potter-nya, JK. Rowling memberi nama seorang pengarang perempuan yang menulis buku pelajaran ramalan yang dipakai murid-murid sekolah sihir Hogwarts berjudul “Menyingkap Kabut Masa Depan”, dengan nama Cassandra Vablastky. Siapa sebenarnya orang ini?
JK. Rowling lagi-lagi menggunakan anagram, bentuk penyandian kegemaran Templar dan Mason, dengan menuliskan “Vablatsky” untuk nama Blavatsky.
Madame Blavatsky sangat dekat dengan sejarah Freemasonry di Indonesia. Perempuan Yahudi Rusia bertubuh cebol dengan tatapan mata yang seperti burung hantu ini di zaman penjajahan Belanda ini memiliki sebuah kediaman dengan tanah yang cukup luas di pusat Jakarta, tepatnya di seberang Gedung Bank Indonesia sekarang. Sekarang, tanah tempat rumah Blavatsky dipakai untuk membangun gedung Depertemen Pos dan Telekomunikasi di Jalan Medan Merdeka Timur. Dahulu, ruas jalan ini sering di sebut Blavatsky Weg atau Jalan Blavatsky. Blavatsky inilah “Mbah”-nya ajaran pluralisme yang sekarang digembar-gemborkan kaum Liberal, apakah itu yang bernama Jaringan Islam Liberal (JIL) maupun para pendukung Liberalis lainnya.
j) Harry Potter dan Mesir Kuno
Bukti lainnya yang tidak bisa dibantah adalah keterkaitan asal-muasal sihir Harry Potter dengan Mesir Kuno, tempat di mana Kabbalah sebagai ilmu sihir Mesir Kuno yang melahirkan berbagai kelompok okultis berasal.
Dalam serial Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, diceritakan ketika keluarga Ron Weasley (salah seorang teman Harry Potter) berlibur ke Mesir, maka kawannya Hermione mengaku jika dirinya begitu takjub dengan para penyihir Mesir yang dianggapnya sebagai sumber segala sumber ilmu sihir dunia. Apa yang ditulis JK. Rowling ini merupakan petunjuk kuat jika dunia sihir Harry Potter memang berasal dari sihir Mesir Kuno. Dan para ahli sejarah tidak ada yang membantah jika ilmu sihir Mesir kuno memiliki satu istilah: KABBALAH.
Kabbalah ini sampai sekarang masih eksis. Bahkan banyak selebritis Hollywood merupakan anggota dari Kabbalah Center of Los Angeles. Penyanyi Madonna merupakan ikon Kabbalah Hollywood. Dan sepertinya bukan kebetulan jika JK. Rowling memilih Daniel Radclife sebagai pemeran Harry Potter, di mana Radclife merupakan seorang anak Yahudi Inggris. (sumber1, sumber2, sumber3)
k) Simbol Segitiga Piramida dan Mata Satu
Dan tampaknya bukan pula suatu kebetulan apabila simbol Segitiga Piramida dan Mata Satu, yang merupakan simbol khas Freemasonry Yahudi dan Illuminati muncul dalam salah satu serialnya yang berjudul Harry Potter and the Deathly Hallows.
Demikianlah “Sisi Gelap Harry Potter”, sebagaimana diungkapkan oleh Rizki Ridyasmara, seorang penulis dan peneliti tentang Freemasonry Yahudi di tanah air kita.
Adapun sebagai Muslimin, hendaknya kita memperhatikan Sabda Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم dalam suatu Hadits Shohiih Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 6857 dan Al Imaam Muslim no: 87, dari Shohabat Abu Hurairoh r.a. sebagai berikut:
2) Film “2012 The End of The World”
Film “2012 the End of The World” diedarkan oleh sineas Amerika Columbia Pictures pada 13 November 2009 yang lalu dengan trailer teaser yang memperlihatkan tsunami menerpa Himalaya serta memunculkan pesan bahwa dunia akan berakhir pada 2012, dan bahwa pemerintah dunia tidak mempersiapkan penduduknya untuk terjadinya peristiwa tersebut. Trailer berakhir dengan pesan pada pembaca untuk “find out the truth” (carilah kebenaran) lalu muncullah angka “2012” pada mesin pencari. Pemasaran film tersebut dibantu dengan meluncurkan suatu situs web pemasaran virtual (yang diada-adakan), yang dioperasikan oleh Institute for Human Continuity dimana pemburu film bisa mendaftar untuk nomor undian agar menjadi bagian dari penduduk yang akan diselamatkan dari kehancuran global.
David Morrison dari NASA telah menerima lebih dari 1000 pertanyaan dari orang-orang yang mengira situs web tersebut asli dan mengutuknya dengan perkataan antara lain sebagai berikut: “Aku juga punya kasus remaja yang menulis padaku dan mengatakan bahwa mereka hendak bunuh diri karena mereka tidak ingin melihat dunia berakhir. Kupikir ketika engkau berbohong di Internet dan menakut-nakuti anak-anak untuk menghasilkan uang, maka secara etis itu adalah salah.” (Connor, Steve, “Relax, The end isn’t right”, The Independent, 17 Oktober 2009) — (sumber)
Bayangkan orang kafir saja mengecam kebohongan yang diutarakan oleh film tersebut, maka apalagikah kaum Muslimin? Karena bagi kaum Muslimin, film ini jelas-jelas bertentangan dengan ‘aqiidah, dimana ia menyampaikan suatu “Ramalan bahwa hari kiamat akan terjadi di akhir tahun 2012”, padahal tidak ada yang mengetahui perkara yang ghoib atau perkara di masa yang akan datang, kecuali hanyalah Allooh. Hal ini adalah sebagaimana firman-Nya dalam QS. An Naml (27) ayat 65 sebagai berikut:
“The disaster movie “2012? is about the near-total destruction of planet Earth in accordance with predictions made by Ancient Mayans, thousands of years ago… “2012” also communicates messages and symbolism about the elite’s plans for a New World…
In another scene, St. Peter’s Basilica in the Vatican, the “epicenter” of Catholic faith, is shown crashing down on faithful and killing thousands of people who assembled to pray….
According to an article in the Guardian, “2012” was supposed to contain a scene depicting the destruction of the Kabaa, the holiest site of the Muslim faith. However, the scene was axed for fear of backlash from Islamic groups. The elite’s new world, is therefore not only devoid of Christianity, but of all major religions – one of the goals of the New World Order.
“2012” does not only show the destruction of religious monuments, but also of political landmarks. These scenes symbolize the fall of regular nation states before the formation of a single world government.
While the world will probably not crash and burn on December 23rd 2012, the movie uses the scare relating to the Mayan Calendar to communicate its plans for the future: the fall of religions, dissolution of Nations and the glorification of a select elite on the backs of the clueless masses. Everything that happens in the movie is remarkably on-par with “ten commandments” found on the Georgia Guidestones… Here are some of them: “Maintain humanity under 500,000,000 in perpetual balance with nature”…
Is the public being prepared for a major crisis that will resolved with the heralding of the New World Order? As the movie’s promotional poster clearly states: “We were warned”.” (sumber)
Artinya:
“Film 2012 adalah film yang menggambarkan tentang bencana /kehancuran nyaris total dari planet bumi ini sesuai dengan prediksi yang dibuat oleh suku Maya kuno, ribuan tahun yang lalu… (Film) “2012” juga mengkomunikasikan pesan dan simbolisme tentang rencana tokoh-tokoh elit (–maksudnya: tokoh-tokoh elit Freemasonry Yahudi — pent.) untuk terciptanya suatu (tatanan) DuniaBaru…
Dalam suatu adegan di film tersebut, Basilika Santo Petrus di Vatikan, yang merupakan pusat dari agama Katolik, ditampilkan runtuh dan membunuh ribuan orang pengikut setianya yang berkumpul untuk berdoa...
Menurut sebuah artikeldi Guardian, film “2012” seharusnya mengandung adegan yang menggambarkan kehancuran Ka’bah, sebuah tempat paling suci bagi agama Islam. Namun, adegan itu dipotong karena takut terhadap serangan balasan dari kelompok-kelompok Islam. Dengan demikian tokoh-tokoh elit Dunia Baru, tidak hanya ingin melenyapkan agama Kristen, tetapi juga ingin melenyapkan seluruh agama di muka bumi ini – dimana hal tersebut adalah merupakan salah satu tujuan dari New World Order (Tatanan Dunia Baru).
Film “2012” tidak hanya menunjukkan keruntuhan monumen-monumen keagamaan, tetapi juga keruntuhan berbagai bangunan tonggak politik. Adegan ini melambangkan runtuhnya berbagai negara dari bangsa-bangsa (yang ada sekarang ini) sebelum (kemudian akan) dibentuk suatu pemerintahan dunia yang tunggal (– New World Order – pent.)
(Meskipun) dunia (sementara ini) mungkin tidak kiamat pada tanggal 23 Desember 2012, namun film ini memanipulasi perasaan ketakutan yang muncul dalam kaitannya dengan (ramalan) Kalender Maya tersebut untuk mengkomunikasikan rencana mereka (– tokoh-tokoh elit Freemasonry Yahudi – pent.) untuk masa depan, yakni: keruntuhan agama-agama, penghancuran berbagai Bangsa, dan pengagungan terhadap tokoh-tokoh elit pilihan dari balik massa yang tidak sadar tentang hal tersebut. Segala sesuatu yang digambarkan dalam film ini adalah sangat selaras dengan “sepuluh aturan” yang ditemukan di Georgia Guidestones (Monumen batu Georgia)… Antara lain sebagai berikut: “Menjaga (populasi) manusia di bawah 500.000.000 agar tercipta keseimbangan abadi dengan alam”…
Apakah masyarakat sedang dipersiapkan untuk sebuah krisis besar yang akan berujung dengan kemunculan Tatanan Dunia Baru (New World Order)? Poster promosi film itu dengan jelas menyatakan: “Kita telah diperingatkan” .”
Georgia Guidestone (terletak diatas sebuah bukit di Elbert County, USA) adalah monumen berisi 10 aturan New World Order yang dipahat pada monumen tersebut dalam bahasa Inggris, Rusia, Ibrani, Spanyol, Arab, Hindi, Cina dan Swahili; juga terdapat pahatan dalam Hieroglyph Mesir, Sansekerta dan Yunani Kuno.
Berarti film ini dengan kata lain merupakan propaganda dalam rangka penyebaran ideologi mereka yang antara lain bertujuan untuk menjadikan manusia di muka bumi ini atheis, sebagaimana yang mereka putuskan dalam Konggres Freemasonry Internasional yang diadakan di Paris, Perancis pada tahun 1900 M, yaitu bahwa: “Tujuan (target) Freemasonry adalah mendirikan republik anti agama secara internasional.” (baca kembali artikel “Mengapa Gerakan Freemasonry Tersebar” yang pernah dimuat pada Blog ini, atau di sini)
Demikianlah, dibalik film-film yang mereka sebarkan itu ternyata terdapat misi (tujuan) dan pesan tertentu; jadi bukan semata-mata sekedar film untuk hiburan saja. Oleh karena itu, janganlah kita membiarkan anak-anak kita melihatnya, kemudian menyukainya. Seharusnya, yang paling minimal dilakukan oleh setiap orangtua Muslim ketika anak-anaknya sudah mulai “mendekati” atau menunjukkan ketertarikan pada film-film yang demikian, adalah harus diberi bimbingan, didampingi atau bahkan dilarang. Hendaknya hal itu dilakukan kalau kita ini (sebagai orangtua Muslim) masih merasa bertanggungjawab pada ‘aqiidah masa depan anak-anak kita, maka mereka itu harus diberi “imunisasi” agar ‘aqiidah-nya tidak rusak.
Betapa sabarnya Freemasonry Yahudi itu berdakwah kepada kekufuran. Sementara disisi lain, kita sebagai Muslim hanyalah karena perbedaan pendapat sedikit saja (dalam perkara furu’iyyah) sudah langsung berperang. Oleh karena itu hendaknya kita bersifat bijak.
3) Film Kartun “Shinchan, Tom & Jerry, Mickey Mouse, Spongebob, The Simpsons Family, Superman, Gravity Falls” dan berbagai film kartun sejenisnya.
“Film kartun yang disiarkan stasiun televisi swasta di Indonesia itu harus diwaspadai. Sebab dapat membahayakan perkembangan mental dan interaksi sosial anak,” kata Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan Aswar Hasan, di Makassar, sebagaimana dinukil dari http://www.inilah.com/read/detail/63412/bahayanya-nonton-kartun-shinchan/
“Kartun produk luar negeri tersebut”, lanjutnya, “lebih banyak menampilkan kekerasan, bahasa yang kasar, dan lebih bersifat merendahkan orang lain.”
“Misalnya kartun Spongebob, Tom & Jerry dan Shinchan. Pengaruh dari menonton televisi itu menyebabkan banyak anak-anak tidak tahu lagi sopan-santun terhadap orang tua,” ujar Aswar.
Itulah media massa mereka (Yahudi). Apakah akan kita biarkan saja? Kalau kita biarkan, maka akan terjadi proses Yahudisasi di rumah-rumah kita.
“Berdasarkan hasil survei KPI”, sambung Aswar Hasan, “Diketahui 70 persen tayangan televisi swasta lebih banyak menampilkan unsur hiburan daripada unsur pendidikan. Padahal fungsi dan peran media massa setidaknya harus menyeimbangkan fungsi hiburan, pendidikan, informasi, dan kontrol sosial.”
Hal senada dikemukakan aktivis LBH-APIK Sulawesi Selatan Lusi Palulungan, yang memfokuskan diri pada upaya perlindungan anak dan perempuan. Menurutnya, saat ini para orang tua harus mewaspadai film-film kartun asal Jepang yang materinya lebih banyak memaparkan kekerasan fisik, kekuatan mistik atau ghoib, serta menggambarkan nilai moral yang tidak masuk akal.
“Secara umum tayangan televisi tanpa disadari dapat mempengaruhi perkembangan mental, kecerdasan dan kemampuan berpikir anak. Hal itu disebabkan karena adanya rangsangan imajinasi melalui stimulus bunyi dan gambar secara terus-menerus. Kondisi itu menyebabkan kemampuan konsentrasi anak menjadi pendek,” katanya.
“Selain itu”, lanjutnya, “Dampak negatif tayangan televisi juga menyebabkan berkurangnya aktivitas dan sosialisasi anak. Akibatnya, anak cenderung hanya duduk pasif menonton televisi daripada bermain dengan sesamanya. Keterampilan emosi dan sosial anak pun menjadi tidak terasah dengan baik.”
Itulah pengamatan, yang merupakan bagian dari hasil penelitian para pemerhati /peneliti media massa yang disampaikan kepada kita. Artinya, mereka yang menguasai bidangnya saja telah merasakan bahayanya. Apalagi di dalam Islam, maka sudah pasti dan sudah sejak lama dirasakan bahayanya. Dan kita kaum Muslimin yang mengaji, yang mendengarkan ayat-ayat Allooh سبحانه وتعالى dan sabda Rosuulullooh, tentulah akan lebih tersentuh lagi dengan adanya bukti-bukti ini.
WALT DISNEY!
Bahkan yang perlu diwaspadai pula adalah bahwa dibalik kekonyolan dan tingkah lucu karakter-karakter kartun produksi Walt Disney tersimpan suatu agenda jahat untuk menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan dengan memasukkan unsur-unsur sihir /okultisme, kekerasan, seksualitas dan sejenisnya yang semestinya bukanlah merupakan konsumsi hiburan bagi anak-anak.
Bila dilihat dari logo Walt Disney sendiri terselubung pesan “666” yang merupakan angka perlambang okultisme (penyembahan syaithoon) sebagaimana telah kita pelajari dalam kajian lalu (lihat “Simbol & Program Internasional Freemasonry” yang pernah dimuat pada blog ini, atau klik di sini.
Dimana angka “666” tersebut bila diperhatikan juga seringkali digunakan dalam setiap Barcode yang ada. Bahkan istana Walt Disney pun diistilahkan sebagai “The Magic Kingdom” (Kerajaan Sihir).
Lalu bagaimana sebagai orangtua-orangtua Muslim, kita membiarkan anak-anak kita diajari sihir sedari kecil? Bukankah hal itu sangat bertentangan dengan ‘aqiidah Islam?
Oleh karena itu, hendaknya kaum Muslimin peka terhadap permasalahan ini. Betapa banyak orangtua-orangtua Muslim membiarkan anak-anaknya menonton acara-acara kartun Walt Disney tanpa mengetahui bahaya yang tersembunyi dibaliknya.
Angka “666” yang tersembunyi dalam Barcode: Perhatikan 3 garis merah pada bagian awal, tengah dan akhir Barcode. Sekarang, bandingkan bahwa pola yang sama (“garis-spasi-garis” atau kode “101”) yang ditandai dengan warna biru itu sebenarnya menunjukkan angka 6. Dengan demikian 3 garis merah di awal, tengah dan akhir Barcode adalah angka “666”. (sumber)
Hal ini juga senada dengan apa yang dikatakan oleh orang Barat sendiri, yaitu Wes Penre, yang merupakan mantan dari kelompok pemuja syaithoon, yang kemudian bertaubat dan menjadi peneliti dunia hiburan di Amerika Serikat. Dalam situs Illuminati News (4 Juli 2004), ia menulis sebuah artikel singkat berjudul “The Walt Disney Agenda”.
Penre menulis sebagai berikut, “I watched a movie yesterday, called ‘The Haunted Mansion’, starring Eddie Murphy. It was a Disney Production. Not only was it a horrible movie with lousy acting, but it also filled a certain purpose. The first question you may ask yourself after you’ve watched it is: whom is it made for? Adults, children or both? Well, it is too silly to be an adult movie, and too scary to be a children’s movie. So, whom was it made for?
To answer that question, we need to know who Walt Disney really was, what his corporation stands for, and what purpose it has. I strongly advise you to read Fritz Springmeier’s excellent research on the Disney bloodline. You can read about it online: http://www.theforbiddenknowledge.com/hardtruth/the_disney_bloodlinept1.htm
Walt Disney was a 33° Freemason and an illuminist. Behind all those cartoons, magazines, movies etc., is a hidden agenda to mess up our children’s minds. Disney’s production over the years is filled with Masonic symbolism, occult over- and undertones, mind control and indoctrination. He is preparing our younger generations for the New World Order, and introduce them to sorcery (black magic) as being a ‘cool thing’. Read more about it in the above Springmeier article, it is amazing reading…”
Artinya:
Penre menulis sebagai berikut, “Kemarin saya menonton sebuah film berjudul ‘The Haunted Mansion’, dibintangi oleh Eddie Murphy. Film ini adalah produksi Disney. Bukan saja sekedar film yang buruk dengan akting yang payah, namun ada sesuatu di baliknya. Pertanyaan pertama yang muncul di benak kita setelah menontonnya, adalah: Untuk siapa sebenarnya film ini dibuat? Untuk orang-orang dewasa, ataukah anak-anak, ataukah keduanya? Jika untuk orang dewasa, film ini sangatlah naïf, terlalu enteng, dan tidak lucu. Namun jika untuk anak-anak, film ini amat sangat menakutkan. Jadi, untuk siapa sebenarnya Disney membuat film tersebut?
Untuk menjawab semua pertanyaan itu maka kita perlu mengetahui siapa sesungguhnya Walt Disney, apa misi utama perusahaan Walt Disney, untuk apa ia didirikan, dan akan digunakan sebagai apa? Saya sangat menyarankan agar anda membaca tulisan Fritz Springmeier yang merupakan hasil risetnya yang sangat bagus terhadap garis keturunan Disney. Silakan anda baca: “The Skill of Lying, The Art of Deceit. The Disney Bloodline” (“Keterampilan Menipu dan Seni Berbohong. Garis Keturunan Disney”), atau klik: http://www.theforbiddenknowledge.com/hardtruth/the_disney_bloodlinept1.htm
“Walt Disney merupakan anggota Freemasonry derajat 33° (– suatu derajat tertinggi yang hanya bisa dicapai oleh tokoh-tokoh Yahudi, dan juga anggota Illuminati –). Di balik seluruh karakter kartun yang diciptakannya yang tersebar di aneka film, buku cerita, dongeng, dan sebagainya; ada agenda tersembunyi Illuminati untuk mempengaruhi (memprogram) pemikiran anak-anak kita. Seluruh produksi Disney mengandung simbol-simbol Masonik, okultisme, dan juga indoktrinasi maupun pengendalian alam pikiran (mind control). Disney sedang mempersiapkan suatu generasi manusia yang sedari kecil telah diracuni pemikirannya agar suatu saat kelak bisa menerima ‘The New World Order’ (Tatanan Dunia Baru). Mereka juga memperkenalkan sejak dini kepada anak-anak di seluruh dunia bahwa sihir /ilmu tenung itu sebagai sesuatu yang mengasyikkan. Bacalah tulisan Springmeier, sungguh suatu artikel yang sangat menarik…” (sumber)
(*) Catatan: untuk keperluan pembuktian fakta dokumentasi, maka bagian wajah pada foto ini tidak disamarkan. (sumber foto)
Sekarang lihat betapa dalam film kartun Tom & Jerry berjudul “Fast & Furry”, diperlihatkan ritual penyembahan syaithoon. Juga dalam berbagai adegan diselipkan simbol-simbol Freemasonry antara lain: Piramida dengan Mata Satu (Mata Horus)-nya. Lalu juga ada simbol Masonik seperti Tongkat Caduceus (sebatang tongkat bersayap dililit dua ekor ular). Simbol-simbol ini telah kita bahas dalam kajian lalu (baca kembali artikel “Simbol & Program Internasional Freemasonry” atau klik di sini, juga “Keberadaan Freemasonry di Indonesia” atau klik di sini; yang telah dimuat pada Blog ini)
Kemudian dalam film Donald Bebek (Duck Tales), seri “Yuppy Ducks Season 2”, disalah satu adegannya terdapat secarik kertas di dinding yang apabila dibaca sebenarnya adalah sebuah pesan yang bermakna: “Ask About Illuminati” (Bertanyalah /Carilah Info tentang Illuminati).
Tom & Jerry
Banyak kita mengira bahwa Tom & Jerry adalah sebuah tontonan anak-anak yang murni tanpa misi. Padahal tayangan Tom & Jerry tidak lain adalah bagian dari persekongkokolan Yahudi.
Tom & Jerry diciptakan pertama kali oleh William Hanna dan Joseph Barbera disaat awal-awal perang dunia pada tahun 1939. Seri animasi ini diproduksi oleh MGM Cartoon Studio di dalam jaringan hiburan Kabbalah bernama Hollywood, pada tahun 1940 hingga 1957, saat unit animasi studio tersebut ditutup.
Kaum Yahudi pada masa Hitler kerap dipanggil dengan sebutan “Tikus kotor”, layaknya cap pita kuning yang mesti dipakai oleh kaum Yahudi kala itu. Maka, serial Tom & Jerry adalah upaya mereka untuk membalikkan itu semua dan memutus hubungan antara Yahudi dengan sebutan “Tikus” yang terlanjur tertanam dalam benak orang Eropa pada masa Hitler.
Namun disamping itu semua, kita mesti jeli mengaitkan stigma Yahudi pada masa Hitler. Karena apa yang ditampilkan sejarah selama ini bahwa Yahudi adalah kaum tertindas di Eropa oleh Rezim Nazi tidaklah sepenuhnya benar. Oleh karena itu, bagaikan sekali mengayuh satu-dua pulau terlampaui, film Tom & Jerry juga memiliki misi untuk betul-betul mendoktrinasi orang-orang, bahwa Yahudi itu benar-benar mengalami penyiksaan parah di Eropa sehingga layak untuk menghuni Palestina. Padahal kita ketahui bersama, setting Holocaust juga diciptakan oleh Yahudi.
Lantas peran apa yang dimainkan Yahudi dalam serial kartun ini? Hal tersebut bisa kita telusuri dari aktor utama dalam tayangan yang diproduksi MGM Cartoon tersebut. Jerry si “Tikus kecil” adalah personifikasi dari diri mereka sendiri. Meski jumlah Yahudi relatif sedikit, sering dihinakan oleh kaum “Anti Semit“, namun mereka berhasil membalikkan itu semua dan menguasai dunia. Saat ini, kendali perekenomian, politik, dan milter pun dibawah kendali Yahudi. Mereka boleh saja dihinakan sebagai “Tikus”, namun nyali mereka tidaklah sekecil tikus.
Kalau begitu, siapakah yang sebenarnya dimaksudkan Yahudi sebagai “Tom” dalam hal ini? Maka mereka dengan senang hati mengatakan bahwa si “Kucing besar” itu adalah musuh-musuh mereka saat ini, khususnya adalah ummat Islam. Ya, kucing besar yang kocar-kacir meski hanya menghadapi seekor tikus.
Bayangkan Yahudi begitu lihai memainkan peran Jerry si tikus kecil, pintar, lagi cerdas ini. Penonton seakan-akan sama sekali tidak terganggu dengan “kekejaman” yang dilakukan Jerry. Aksi kekerasan terhadap musuh-musuhnya menjadi hal yang lumrah. Inilah episode penting yang mereka mainkan untuk menutupi tipu daya mereka selama ini. Lantas dengan memainkan wacana Anti Semitisme pun mereka seakan-akan menjadi pihak yang lemah dan tertindas oleh kepongahan dunia selama ini. Padahal kalau kita mau berpikir secara seksama, siapa yang diuntungkan dalam wacana Anti Semit ini? Ummat Islam atau bangsa Yahudi kah?
Henry Ford dalam bukunya “The International Jews” mengatakan bahwa, “Kesadaran orang Yahudi yang teguh atas “Goyim” (non-Yahudi) inilah yang merupakan penyakit Yudaisme, tradisi untuk memisahkan diri yang usianya telah berabad-abad lamanya. Tidak ada itu yang namanya Anti-Semitisme. Tetapi sesungguhnya yang ada, yaitu Anti-Goyimisme.” (sumber)
Spongebob
Sekarang coba perhatikan film kartun “Spongebob” berikut ini. Bukankah lagi-lagi terdapat simbol-simbol Freemasonry Yahudi, seperti: Mata Satu (Mata Horus), Piramid dan Checkered Board (lantai kotak-kotak) di dalamnya?
Lalu perhatikan pesan yang disampaikan dalam salah satu filmnya yakni: “I will Rule the World” (“Aku akan menguasai Dunia”), beserta ditampilkannya si tokoh bermata satu dengan dua buah tanduk di kepalanya yang jelas-jelas merupakan personifikasi dari Iblis /Syaithoon (Big Evil).
Apakah patut anak-anak kaum Muslimin diberi tontonan dengan pesan-pesan tersembunyi seperti itu? Selanjutnya perhatikan jadwal tayang film “Spongebob” di salah satu jaringan TV di Indonesia! (sumber)
Dalam seharinya ditayangkan sebanyak 3,5 jam. Jam tayangnya pun antara pukul 6 sampai dengan 8 pagi, dimana itu adalah jadwal anak-anak sekolah. Dampaknya, anak-anak menjadi sulit ketika disuruh untuk menuntut ilmu. Semakin seseorang tidak berilmu, semakin mudah ia dikontrol pikirannya.
Lalu di sore harinya, ditayangkan pada pukul 17.30 sampai dengan 19.00. Itu adalah jadwal sholat Maghrib. Dampaknya, anak-anak menjadi malas ketika diperintahkan untuk sholat. Dengan kata lain, anak-anak kaum Muslimin hendak dijauhkan dari dienul Islam.
Bayangkan, di sekolah-sekolah umum itu agama (dien) hanya diajarkan paling 2 jam sepekannya; sementara baru 1 jenis film kartun seperti “Spongebob” ini saja sudah 3,5 jam seharinya. Dengan demikian proses Yahudisasi secara gencar menerobos ke rumah-rumah kaum Muslimin apabila anak-anak kaum Muslimin dibiarkan menonton acara-acara TV tanpa dikontrol.
Mickey Mouse & Goofy
Berikutnya, perhatikan film kartun “Mickey Mouse & Goofy” dibawah ini. Bukankah terdapat simbol Freemasonry Mata Satu (Mata Horus) pada skateboard Goofy; sementara baut yang dipegang oleh Mickey Mouse berbentuk Piramid dengan lubang bautnya berbentuk bulat yang merupakan simbol sebuah mata? (sumber)
The Simpsons Family
Nah, sekarang lihat film kartun “The Simpsons Family” berikut. Dalam episode pertama musim tayang ke-9 nya, yang berjudul “The City of New York vs Homer Simpson”, secara perdana ditayangkan di stasiun TV Amerika Fox pada 21 September 1997.
Perhatikan bahwa terdapat pesan tersembunyi (subliminal message) di dalamnya. Pada menit ke 3:18 tayangan film, Bart Simpson menggenggam setumpuk uang dengan simbol Freemasonry Piramid Mata Satu, sementara dilatar belakangnya, adik Bart Simpson (Lisa) menunjukkan sebuah majalah bertuliskan “New York” dengan illustrasi uang dollar $ 9 dan dua buah gedung tinggi yang membentuk angka “11”. Itu menunjukkan angka 9-11, di kota New York! Suatu aba-aba, yang secara jelas menunjukkan rencana Freemasonry Yahudi dalam upaya mereka untuk memerangi Islam. Acara The Simpsons ini secara perdana diudarakan pada 21 September 1997, berarti 4 tahun sebelum terjadinya peristiwa runtuhnya gedung World Trade Center pada 11 September 2001 (9/11)!!! Kemudian disebarkanlah oleh mereka berita bahwa: “World Trade Center diserang oleh kelompok Teroris Islam”.
Dengan demikian, sempurnalah mereka dalam upaya memunculkan sikap Islamophobia, yang merupakan suatu fitnah untuk memojokkan kaum Muslimin diberbagai penjuru dunia dengan memberinya cap negatif “Teroris”.
Dalam salah satu adegan pada serial film kartun The Simpsons Family ini, diperlihatkan pula bahwa terjadi suatu ledakan bola api, dimana bola api itu digambarkan berbentuk Pentagram (Bintang lima — simbol okultisme yang juga kerap digunakan oleh Freemasonry Yahudi). Akibat ledakan tersebut, sebuah jam dinding mendarat jatuh disamping Homer Simpson, sehingga Homer pun dengan terkejut menoleh kearah jam yang menunjukkan pukul 6 kurang lima menit tersebut.Apabila dibaca secara terbalik, maka jarum jam menunjuk angka “9-11”. Suatu kebetulan? Sepertinya tidak.
Ingat, jauh-jauh hari sejak tahun 1859 -1871, Jendral Albert Pike (seorang tokoh terkenal di kalangan Freemasonry Yahudi) telah merencanakan dan membentuk Panitia Perang Dunia I, II dan III; dimana Perang Dunia III mereka rencanakan sebagai peperangan antara Zionisme dan Islam (baca kembali artikel “Simbol & Program Internasional Freemasonry” yang telah dimuat di Blog ini). Bisa jadi, ini semua adalah implementasi dari rencana mereka.
Bahkan dalam suatu situs Barat, diungkapkan bahwa tidak hanya film kartun “The Simpsons Family” ini saja yang mengutarakan pesan tersembunyi tentang rencana Freemasonry Yahudi untuk memunculkan peristiwa “9-11” World Trade Center; namun ternyata di banyak film-film Hollywood lainnya pun pesan “9-11” itu telah disampaikan oleh mereka. Antara lain:
Kembali ke film kartun “The Simpsons Family”, perhatikan bahwa simbol-simbol Freemasonry lainnya seperti Jangka & Kompas serta Checkered Board (lantai papan catur) pun secara gamblang terillustrasikan didalamnya.
Superman
Sekarang kita teliti tokoh fiksi ciptaan mereka yang bernama “Superman”. Superman ini juga merepresentasikan banyak simbolisasi Freemasonry Yahudi.
Tahukah Anda jika di balik simbol dan film tersebut tersimpan suatu ideologi mereka tentang kejayaan kaum Yahudi sebagai “Manusia Pilihan Tuhan” dan bahwa manusia lainnya adalah tidak sempurna? Jerry Siegel dan Joe Shuster, dua orang keturunan Yahudi dibalik pembuat tokoh Superman, membingkai ideologi mereka tersebut secara halus.
Simbol huruf “S” pada gambar di atas banyak memiliki arti. Tetapi yang lebih dekat maknanya adalah SION atau SAMIRI.
Sedangkan Samiri adalah nama dari seorang pembuat patung berhala anak sapi sebagai penentangan terhadap dakwah tauhiid Nabi Musa a.s., sebagaimana diberitakan dalam QS. Thoohaa (20) ayat 85-98:
Di dalam cerita fiksi tersebut, dikisahkan bahwa nama asli Superman, yaitu: Kal-El, berasal dari bahasa Ibrani yang berarti “suara tuhan”. Nama semua keluarga Superman berakhiran dengan kata “El”, dimana kata “El” dalam Ibrani berarti: “tuhan”.
Menurut ideologi zionis Yahudi yang bersumber pada Talmud, bangsa Yahudi adalah manusia pilihan Tuhan:
Kemudian di dalam cerita fiksi tersebut, dikisahkan pula bahwa Superman memiliki pandangan X-ray yang bisa menembus dan mengetahui segalanya. Hal ini membuat kita teringat dengan filosofi “All seeing eye” atau Mata Horus yang terdapat di puncak piramida Illuminati, pada simbol Freemasonry. Dan Superman dikisahkan bisa mendengar segalanya. Hal ini membuat kita teringat dengan keterlibatan Freemasonry dalam dinas intelejen terkenal dunia seperti MI6 atau CIA.
Berikutnya dikisahkan bahwa jatidiri Superman berada dalam kerahasiaan nama dan tokoh Clark Kent. Begitu pula dengan Freemasonry yang cenderung berada dalam konspirasi rahasia atau berada di balik layar kejadian-kejadian besar dunia.
Superman juga dikisahkan sebagai anak dari planet lain (planet Krypton) yang turun ke bumi untuk memperbaiki bumi. Konsep ini mirip dengan konsep “anak tuhan berwujud manusia” yang menjadi kepercayaan paganisme atau penyembahan dewa-dewi seperti di Mesopotamia, Mesir dan Yunani Kuno, yang kemudian mempengaruhi Bani Isro’iil sehingga diantara mereka ada yang mempercayai ‘Uzair sebagai anak Allooh سبحانه وتعالى, dan hal ini dibantah oleh Allooh سبحانه وتعالى dalam QS. At Taubah (9) ayat 30:
(sumber1, sumber2, sumber3)
Gravity Falls
Sebuah film kartun produksi baru dari Walt Disney yang bernama “Gravity Falls” adalah sangat sarat dengan simbol-simbol Freemasonry Yahudi & Illuminati-nya. Film kartun ini bercerita tentang sepasang anak kembar berusia 12 tahun yang menghabiskan musim libur mereka bersama sang paman, yakni Uncle Stan di kota Gravity Falls di Oregon, Amerika Serikat.
Sang paman, Uncle Stan, dalam salah satu adegan kartun itu digambarkan menyembunyikan salah satu matanya serta memakai sebuah topi berbentuk seperti kopiah ala kelompok “the Shriners” (kelompok level tinggi Freemasonry, dimana hanya level 32 keatas yang boleh bergabung kedalam group ini). Dengan demikian dari awal cerita, seakan-akan telah digambarkan bahwa sang paman adalah seorang petinggi Freemasonry.
Kemudian dalam salah satu adegan yang lain terlihat simbol Piramida dengan Mata Satu (Mata Horus) beserta berbagai simbol sihir dan alkimia. Lalu tampak pesan sebagai berikut: “Floating Eyeballs – are they watching me?” (Bola-bola mata yang bergentayangan – apakah mereka mengawasi diriku?). Seakan suatu pesan tersembunyi bahwa Freemasonry Yahudi itu memiliki agen-agen yang begitu banyak untuk mengawasi, memantau, mengontrol orang-orang dan mereka itulah yang berada dibalik berbagai kejadian penting di dunia.
Perhatikan karpet dengan simbol Piramida dan Mata Satu pada salah satu adegannya. Lihat pula jam dinding milik Uncle Stan yang berbentuk Burung Hantu. Burung Hantu adalah simbol okultisme, merepresentasikan kelompok-kelompok penyembah syaithoon seperti Freemasonry, Illuminati dan Bohemian Groove yang bekerja dalam kegelapan.
Dan juga perhatikan huruf “A” pada tulisan “Shack” yang berbentuk jangka kompas dengan Mata Satu khas Freemasonry-nya.
Semua itu sekedar illustrasi tanpa makna? Tampaknya tidak demikian. (sumber)
4) Simbol Yahudi “Vulcan Salute” (Hormat Vulcan) dalam film “Startrek” dan berbagai film sejenisnya.
Isyarat tangan “Vulcan Salute” (Hormat Vulcan) ini dilakukan dengan cara mengangkat sebelah atau kedua belah tangan keatas sambil merenggangkan jari manis kearah jari kelingking dan jari tengah kearah jari telunjuk. Kedudukan jari yang direnggangkan dengan cara seperti itu akan menjadikan jari-jemari kelihatan seperti tiga jari besar.
The Vulcan Salute, a greeting by Rabbi’s in Hebrew tradition (Hormat Vulcan adalah isyarat tangan yang merupakan salam dari para Rabbi /pendeta Yahudi, dalam tradisi mereka)
“Vulcan Salute” ini populer dikalangan Yahudi, dan ia berasal dari kepercayaan paganisme Yunani Kuno. Menurut kepercayaan mereka, dewa Vulcan adalah tuhan penghalang api, termasuk api yang berasal dari gunung berapi. Dewa Vulcan ini dikenal juga dengan sebutan Hephaestus.
Kemudian didalam suatu situs Barat, juga diungkap bahwa dewa Vulcan ini oleh Freemasonry Yahudi disebut sebagai “Tubal Cain”, dimana nama itu mereka gunakan sebagai password untuk level-3 Freemasonry (Master Mason):
“Vulcan was a sun deity who was associated with fire, thunderbolts, and light. The festival in honour of him was called the Vulcania in which human sacrifices were offered. “According to Diel, he bears a family relationship to the Christian devil.” It is fascinating to know that he married Venus, another name for Lucifer or the devil. What is even more interesting is that Vulcan is adored in Masonry under the name of Tubal Cain. In the Masonic Quiz Book the question is asked: “Who was Tubal Cain?” The answer is: “He is the Vulcan of the pagans.”
In Masonry, Tubal Cain is the name of the password for the Master Mason (or third) degree…”
Artinya:
“Vulcan adalah dewa matahari yang diasosiasikan dengan api, petir dan cahaya.Sebuah festival disebut “Vulcania” digelar untuk menyembahnya, dimana korban manusia ditawarkan disitu. “Menurut Diel, dewa Vulcan ini memiliki hubungan keluarga dengan syaithoon /iblis yang dikenal di kalangan Nashroni.”
Menarik untuk diketahui bahwa di dalam kisahnya dewa Vulcan adalah menikah dengan Venus, nama lain untuk Lucifer atau syaithoon.
Dan yang lebih menarik lagi adalah bahwa Vulcan dipuja-puja dalam Freemasonry di bawah nama “Tubal Cain”.
Dalam buku “Masonic Quiz” terdapat suatu pertanyaan: “Siapakah sebenarnya Tubal Cain?” Jawabannya adalah: “Ia adalah Vulcan-nya para penyembah berhala.”
Dalam Masonry, Tubal Cain adalah nama sandi untuk Master Mason (Freemasonry level ke-3) …”
The Vulcan Salute in Tarot Cards called “the Devil” and also used as a symbol in Qabalah (Hormat Vulcan tergambar dalam kartu Tarot yang berjudul “sang Iblis”, juga digunakan sebagai simbol Kabbala).
Besarnya pengaruh Yahudi dalam film “Startrek” ini pun selaras dengan apa yang diungkapkan sendiri oleh seorang pendeta Yahudi bernama Rabbi Yonassan Gershom dalam suatu tajuk berjudul “The Jewish Origin of the Vulcan Salute”. Ia menjelaskan bahwa isyarat tangan yang dilakukan oleh Leonard Nimoy dalam film “Startrek” (1996) jelas meniru gaya berdo’a orang Yahudi yang menggunakan isyarat tangan Kohanim; tetapi isyarat yang ditunjukkan oleh Nimoy dalam film tersebut hanya menggunakan sebelah tangan saja. Leonard Nimoy sendiri pun mengakui hal itu dalam autobiografi-nya yang berjudul “I am Spock” (1995).
Tidak hanya Mr. Spock dalam tokoh fiksi “Startrek”, ternyata berbagai selebritis lainnya seperti Michael J. Fox, Justin Timberlake dan tokoh politik dunia seperti Winston Churchill dan Barrack Obama pun terlihat menggunakan isyarat tangan the Vulcan Salute:
(*) Catatan: untuk keperluan pembuktian fakta dokumentasi, maka bagian wajah pada foto ini tidak disamarkan. (sumber1, sumber2, sumber3)
5) Komik & film kartun Jepang “Yu-Gi-Oh!” dan “Naruto”
Apakah hanya film-film Barat saja yang penuh dengan simbol-simbol Freemasonry Yahudi? Tidak juga. Film-film kartun dan manga (komik) asal Jepang pun tidak lepas dari simbol-simbol mereka, contohnya adalah film kartun “Yu-Gi-Oh!” dan “Naruto” berikut ini.
“Yu-Gi-Oh!”
adalah tokoh fiksi komik Jepang yang diciptakan oleh Kazuki Takahashi,
yang produknya kemudian berkembang ke dalam berbagai bentuk seperti
permainan kartu, playstation, dsbnya.
Perhatikan bahwa simbol Piramida dan Mata Horus muncul dalam berbagai adegannya.
Kemudian
perhatikan pula bahwa di dahi salah satu tokoh dalam komik ini yang
bernama “Alister”, tergambar simbol sihir “Unicursal Hexagram”, sebuah
simbol yang serupa dengan yang terdapat pada buku penyihir terkenal asal
Inggris yakni Aleister Crowley (1875-1947 M). Aleister Crowley sendiri
populer dengan kelompok okultisnya yakni the Ordo Templi Orientis, sebuah kelompok sihir yang banyak terpengaruh oleh Freemasonry dan Illuminati. (sumber)
Adapun manga (komik) Jepang “Naruto” adalah karya Masashi Kishimoto. Manga “Naruto” bercerita seputar kehidupan tokoh utamanya yakni Naruto Uzumaki, seorang ninja remaja yang lincah, hiperaktif, dan ambisius; serta petualangannya dalam mewujudkan keinginannya untuk mendapatkan gelar “Hokage”, ninja terkuat di desanya.
Sang pembuat komik, Masashi Kishimoto, lahir di Prefektur Okayama, Jepang (1974). Ia mulai mengembangkan bakatnya akan menggambar semenjak usia SD. Masashi Kishimoto menjadi mangaka terkenal semenjak karyanya “Naruto” sukses besar baik di Jepang sendiri ataupun di negara-negara lain. Pada tahun 1999, “Naruto” pertama kali dipublikasikan di majalah “Shounen Jump” edisi ke-43 dan kemudian serial animasinya diproduksi oleh Studio Pierrot dan Aniplex, yang disiarkan secara perdana di Jepang oleh jaringan TV Tokyo dan juga oleh jaringan televisi satelit khusus animasi, Animax, pada 3 Oktober 2002 sampai sekarang. Seri pertama terdiri atas 9 musim. Musim pertama dari seri kedua mulai ditayangkan pada tanggal 15 Februari 2007.
Saudara kembar Masashi Kishimoto, yakni: Seishi Kishimoto juga merupakan seniman manga dengan karyanya yang terkenal “666 Satan”.
Apabila diteliti, tidak hanya dalam komik Seishi Kishimoto yang judulnya secara jelas mencantumkan angka “666”
yang merupakan angka yang sering digunakan oleh kelompok penyembah
syaithoon, namun dalam komik “Naruto” pun angka tersebut muncul beserta
simbol-simbol lain yang seringkali digunakan oleh kelompok Freemasonry
& Illuminati, yakni simbol Hexagram (bintang Daud), simbol “Mata
Satu”, dll. Adakah hubungan antara Seishi Kishimoto dan saudara
kembarnya Masashi Kishimoto, dengan kelompok Freemasonry &
Illuminati? Walloohu a’lam. Yang tidak dapat dipungkiri adalah pengaruh
simbol-simbol Freemasonry Yahudi & Illuminati adalah terdapat
didalam komik karya mereka.
Dalam manga ini, dikisahkan tentang sebuah kelompok antagonis bernama “Akatsuki”, yang beranggotakan 10 orang kriminal berjubah hitam (– jubah hitam adalah jubah khas-nya kelompok penyembah syaithoon – pen.) yang ditakuti karena kekuatan dan tabiat mereka yang buruk. Akatsuki memiliki tujuan untuk menguasai dunia dengan kekuasaan yang mutlak. Hal ini mengingatkan kita akan Freemasonry yang bertujuan untuk membentuk kekuasaan tunggal “New World Order” dibawah pimpinan mereka.
Salah satu tokoh Akatsuki bernama: Tobi /Uchiha Madara
(ia juga seorang peng-azas klan Uchiha), dikisahkan sebagai seorang
ninja yang telah hidup dari zaman dahulu dan dikatakan memiliki
kehidupan kekal abadi. Dia juga buta pada mata kirinya dan merupakan
dalang dibalik semua keburukan dengan memanipulasi pikiran, kebohongan
serta menimbulkan fitnah yang luar biasa sehingga memunculkan peperangan
dikalangan dunia ninja. Tobi memakai topeng aneh yang menutupi seluruh
wajahnya, sehingga hanya mata kanannya saja yang terlihat.
Bukankah tokoh ini karakternya mirip dengan Al Masiih Ad Dajjal? Hanya bedanya bahwa Tobi /Uchiha Madara adalah buta pada mata kirinya; sedangkan Al Masiih Ad Dajjal itu buta di mata sebelah kanannya.
Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda dalam Sunnan Abu Daawud no: 4322 dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany dalam Kitab “Misykatul Mashoobih” no: 5485, dari Shohabat ‘Ubaadah Ibnu Shommit:
Tokoh Juubi, yaitu seekor monster berekor sepuluh (a ten-tailed demon),
digambarkan memiliki mata dimana setiap lingkaran matanya membentuk
angka “666”, dan terdapat sebanyak 3 lingkaran (berarti 3 kali “666”).
Sedangkan tokoh Sasori adalah seorang ninja yang digambarkan memiliki kemampuan untuk mengontrol ratusan boneka manusia; yang mana mengingatkan kita bahwa Freemasonry dan Illuminati itu memiliki keahlian mengontrol orang-orang melalui industri media massa hiburan. (sumber).
Demikianlah, lagi-lagi penyebaran simbol-simbol sihir ini ditujukan untuk segmentasi anak-anak dan generasi pemuda. Hal itu menunjukkan betapa mereka menyadari bahwa untuk mengontrol pikiran manusia itu yang paling mengena adalah dilakukan sejak usia kecil. Karena anak-anak kecil itu menyerap informasi, meniru serta menghafalnya dengan cepat. Bayangkan, orang kafir saja mengerti bagaimana untuk mengeksploitasi usia anak-anak untuk menebar pengaruh mereka. Maka sangat disayangkan apabila banyak orangtua Muslim di dunia ini yang lupa untuk membekali anak-anaknya dengan hafalan Al Qur’an sedari kecil, padahal di usia kecil itulah anak-anak dapat menghafal Al Qur’an dengan lebih cepat.
Tidak hanya itu saja, suatu perkara yang hendaknya diketahui pula oleh kaum Muslimin adalah bahwa menggunakan foto makhluk hidup untuk kepentingan tertentu seperti: dokumentasi, paspor, KTP, dsbnya secara Syari’at adalah diperbolehkan; namun menampilkan gambar makhluk hidup /menggambarnya dengan utuh termasuk wajah untuk dipergunakan sebagai sekedar komik (manga) /perkara-perkara yang tidak sesuai, apalagi bertentangan dengan Syari’at; maka untuk hal ini Allooh سبحانه وتعالى dan Rosuul-Nya telah melarangnya. Hal itu sebagaimana diberitakan dalam Hadits Al Imaam Al Bukhoory no: 5951 dan Al Imaam Muslim no: 2108, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar r.a., bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:
Sekarang bagaimana penyebaran simbol-simbol Freemasonry Yahudi dan Illuminati di media-media massa di tanah air kita?
Indonesia ini negeri yang tanahnya sangat subur. Sesubur tanahnya, subur pula berbagai pengaruh kebudayaan dan ideologi dari Barat sampai dengan Timur; diserap tanpa filter oleh penduduknya yang katanya mayoritasnya adalah Muslim.
Alih-alih dari memperdalam Al Qur’an dan As Sunnah yang shohiihah dengan pemahaman para Pendahulu Ummat yang shoolih, tidak sedikit dari kalangan Muslimin yang turut serta memeriahkan kontes musik “the X-Factor” yang dipromosikan oleh salah satu stasiun Televisi ternama di negeri ini.
Hal tersebut bisa jadi dikarenakan ke-jahil-an (kebodohan) ummat ini dalam perkara dien, sehingga tidak menyadari bahwa Musik adalah sesuatu yang dilarang dalam Al Islaam (baca kembali artikel ceramah berjudul “Larangan Bernyanyi dan Berjoget” yang pernah dimuat pada Blog ini, atau klik di sini.
Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم jauh-jauh hari telah bersabda dalam suatu Hadits Shohiih yang diriwayatkan oleh Al Imaam Al Bukhoory dalam Shohiihnya no: 5268, dari Shohabat Abu Maalik Al Asy’ary sebagai berikut:
“Akan dijadikan halal oleh ummatku…” sebagaimana dikatakan dalam Hadits Shohiih diatas itu menjelaskan bahwa dahulunya di masa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم Al Ma’aazif (musik, alat musik) itu adalah Harom; namun ummat Islam di zaman kita inilah yang menganggapnya halal.
Dampak buruk nyanyian, menyanyi dan alat musik ini pun telah disampaikan pula oleh salah seorang Shohabat Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم, yakni ‘Abdullooh bin Mas’uud, dalam Kitab “As Sunnanul Kubro” sebagaimana diriwayatkan oleh Al Imaam Al Baihaqy berikut ini:
Simon Cowell sendiri disinyalir oleh media Barat sebagai anggota Freemasonry Yahudi, sebagaimana faktanya terungkap dari jetski berlogo Masonik Jangka dan Kompas yang dikendarainya (sumber)
Tidak hanya itu, simbol “X” ataupun “XXX” erat kaitannya dengan okultisme /sihir. Hal ini telah kita bahas secara panjang lebar dalam kajian lalu (baca kembali artikel ceramah berjudul “Keberadaan Freemasonry di Indonesia” yang telah dimuat pada Blog ini, atau klik di sini.
Dalam situs Barat www.whale.to dijelaskan tentang simbol “X” tersebut sebagai berikut:
“X adalah suatu simbol kuno untuk (melambangkan) perubahan atau transformasi... sudah lama dikaitkan dengan seni renaisans pada abad pertengahan dengan kedatangan Mesias (– maksudnya: Al Masih Ad Dajjal –pent.) yang akan menjadikan segala sesuatunya menjadi baru.” — (Jim Tresner, 33 °, the Scottish Rite Journal).
“Secara sederhana makna X bagi kaum Illuminati & Mason adalah: Inilah tanda Osiris, Dewa Matahari (dewa tertinggi bangsa Mesir)…” – (Texe Marrs, the Dark Majesty)
Tanda atau huruf X, memiliki sejarah panjang digunakan dalam paganisme kuno, seperti Yudaisme, atau dalam Freemasonry, dan para penganut okultisme. Para petinggi Illuminati menggunakannya sampai dengan hari ini untuk melambangkan fenomena penting dan menandai peristiwa-peristiwa tertentu…
Namrud, yang dilahirkan pada tanggal 25 Desember (hari Sabbat tertinggi dari kaum Babylonia), adalah pendiri Babylonia dan kota Niniveh. Dalam sejarah ummat manusia, Namrud tiada bandingnya sebagai simbol kejahatan dan praktek penyembahan syaithoon. Dia dinyatakan sebagai pendiri Freemasonry serta pembangun menara Babylon yang legendaris, yang menyimpang dari kehendak Allooh. Dalam literatur Talmud, ia tercatat sebagai: “dia yang membuat semua orang memberontak melawan Allooh” (Pes. 94B). Dalam legenda Midrash diceritakan bahwa ketika Namrud diberi kabar tentang kelahiran Nabi Ibrohim, maka ia memerintahkan semua anak laki-laki untuk dibunuh, untuk memastikan musnahnya Nabi Ibrohim. Nabi Ibrohim bersembunyi disebuah gua, tetapi dalam kehidupannya kelak ia bertemu dengan Namrud, yang kemudian memerintahkannya untuk menyembah api. Nabi Ibrohim menolak sehingga ia dilemparkan ke dalam api.
Simbol legendaris untuk Namrud adalah “X”. Penggunaan simbol ini selalu menunjukkan sihir… (sumber1, sumber2)
Gerakan tangan bersilang membentuk tanda “X” pun bisa ditemui pada pose Fir’aun, tokoh yang banyak diagungkan oleh para kelompok penyembah syaithoon antara lain Freemasonry.
Is Simon Cowell (the creator of “the X-Factor” TV show) a Freemason? Possibly… Look at the Masonic Square and Compass on his jet ski; and his X-hand sign which has similarity with Pharaohs’ (Apakah Simon Cowell – pencipta acara TV “the X-Factor” – seorang Freemason? Bisa jadi… Lihatlah simbol Jangka & Kompas khas Freemasonry pada jet-ski yang dikendarainya; dan simbol tangan-X darinya yang memiliki keserupaan dengan pose tangan Fir’aun) (*)
(*) Catatan: untuk keperluan pembuktian fakta dokumentasi, maka bagian wajah pada foto ini tidak disamarkan.
7) Propaganda Atheism
Hingga kini masih banyak orang yang menganggap bahwa film hanyalah sebuah tontonan yang bersifat konsumsi untuk sekedar hiburan semata. Menganggap jika film hanyalah sarana untuk melenturkan otot-otot syaraf dari ketegangan menghadapi rutinitas harian. Dan tidak sedikit publik yang mengingkari bahwa sebuah film ternyata banyak menyimpan pesan-pesan yang ingin ditanamkan secara halus oleh produsen di bawah alam sadar para penonton. Dalam membahas perfilman, pikiran kita akan ditarik secara paksa kepada industri raksasa perfilman dunia bernama “Hollywood”.
Kini, seharusnya kita mulai membuka mata bahwa hasil karya mereka tercipta bukan tanpa maksud, film yang mereka ciptakan bukan terlahir diatas awang-awang semata, dan skenario yang mereka garap tercipta bukan secara kebetulan (by accident) tapi dengan perencanaan yang matang (by-design).
“X-Men First Class” adalah salah satu sub-tema diantara film X-Men lainnya. Dalam film ini dikisahkan tentang awal-mula terbentuknya sebuah kumpulan Mutant di bawah naungan sekolah yang diasuh oleh Profesor X. Kisah X-Men sendiri berasal dari komik terbitan Marvel.
Sejak awal cerita, kita akan diperkenalkan dengan seorang anak kecil bernama Erik Lensherr dengan lokasi cerita di Polandia tahun 1944. Film ini secara garis besar ingin mengisahkan bagaimana lika-liku Erik dalam menjalani hidupnya. Rasa sedih, dendam, amarah dan ambisi yang ingin ia capai. Lantas, siapa sebenarnya Erik?
Belum sampai dua menit, anda akan diperlihatkan sebuah simbol yang terdapat pada baju yang dipakai Erik, yang tentunya kita semua telah mengenal baik simbol ini. Ya, itu adalah logo Heksagram (bintang Daud) yang telah menjadi plakat resmi Zionisme Internasional. Sebuah simbol resmi bendera Israel. Simbol tersebut seolah menandakan bahwa dalam cerita ini, pergerakan Zionisme diperankan oleh Erik.
Perlu diketahui juga, bahwa Erik dan keluarganya dalam film ini dikisahkan sebagai tawanan Nazi, dan itu berhubungan erat dengan cerita konyol “Holocaust” dimana para Zionis berupaya untuk mengais simpati dunia bahwa mereka adalah kaum tertindas yang berhak “merebut” tanah Palestina. Namun tentu saja ini logika keliru, karena yang pernah menindas Israel adalah Jerman dan bukan Palestina.
Sekarang kita beralih ke seting lokasi di Westchester, New York di tahun 1944. Disini kita akan menyaksikan sebuah adegan dimana seorang anak kecil bernama Charles Francis Xavier tidur lelap di atas kasurnya, ia lalu terhenyak kaget ketika mendengar suara mencurigakan datang dari arah dapur. Kontan Charles Xavier beranjak dari ranjang untuk memastikan suara apa itu? Setibanya di dapur ia baru tahu bahwa ternyata ada maling kecil yang menyusup ke rumahnya untuk mencuri makanan.
Pencuri tersebut tak ubahnya seorang Mutant bertubuh biru dengan kemampuan mengubah wujudnya seperti siapa saja, layaknya iblis yang mampu berubah wujud dan menyamar. Tapi jika diperhatikan lebih detail lagi, ternyata lantai dapur di rumah Xavier tersebut memiliki motif yang sudah tidak asing lagi, yaitu “Checkered Floor” alias lantai papan catur hitam-putih ciri khasnya Freemason yang selalu menjadi motif lantai dalam loji tempat “ibadah” mereka.
Lantai hitam-putih dalam keyakinan Freemason diyakini sebagai simbol persilangan dua alam, yaitu alam nyata dan alam ghoib, atau lebih tepatnya; antara alam manusia dan alam jin. Dalam adegan kali ini, terlihat jelas bahwa Xavier –sebagai manusia– tengah “bertemu” dengan Raven, sebuah makhluk bertubuh biru yang dikesankan seperti jin.
Di kamar Xavier persis sebelum adegan pertemuannya dengan Raven, maka perhatikan apa yang terdapat di atas meja di dekat ranjang Xavier. Di situ terdapat tiga buah foto. Yang satu sebelah pojok kiri adalah Charles Darwin, dan yang sebelah pojok kanan adalah Albert Einstein. Apa hubungannya dengan Xavier? Lantas, mengapa ada persamaan dengan nama depan mereka; “Charles” Darwin dan “Charles” Xavier? Dan apakah semua itu kebetulan?
(*) Catatan: untuk keperluan pembuktian fakta dokumentasi, maka bagian wajah pada foto ini tidak disamarkan.
Untuk ukuran seorang anak kecil, lebih cocok jika Xavier meletakkan foto kedua orang-tuanya di figura tersebut, karena sungguh janggal jika seorang anak SD meletakkan foto Darwin dan Einstein dalam bingkai foto privat seolah kedua orang tersebut adalah orang tuanya. Mungkin jika sepintas dilihat, penonton tidak terlalu memperhatikan foto tersebut, dan terbesit jika itu hanyalah foto-foto famili atau orang tuanya, namun sekali lagi, itu bukanlah foto keluarganya, lantas kenapa harus Darwin dan Einstein foto yang dipilih sang sutradara untuk diletakkan di atas meja Xavier?
Dari empat hal inilah setidaknya kita akan mengetahui pesan rahasia yang tersembunyi dalam film “X-Men First Class” ini, pertama adalah logo Heksagram (bintang David) yang mewakili gerakan Zionisme, kedua adalah lantai hitam-putih sebagai simbol gerakan Freemasonry, ketiga adalah Charles Darwin dan keempat adalah Albert Einstein. Hingga akhir cerita film ini, semua akan berkait-kelindan dengan empat unsur tersebut, saling berhubungan dan menuju kepada sebuah pesan tersembunyi (subliminal message) yang dibisikkan secara halus ke dalam pikiran jutaan penonton.
Charles Darwin, mendengar namanya saja, seketika kita akan teringat tentang Teori Evolusi. Dan jika kita pernah belajar Biologi di bangku sekolah tentang adanya seleksi alam, yaitu pertarungan antar makhluk hidup guna mempertahankan spesies masing-masing, maka lupakan teori tersebut. Atau jika kurikulum yang kita pelajari dulu mencekoki kita tentang bagaimana manusia berevolusi dari kera menjadi manusia, maka buang jauh-jauh dogma itu dan jangan diwariskan kepada keturunan kita. Cukup sampai disini kita ditipu mentah-mentah oleh teori Darwin ini. Darwinisme sejatinya ingin menegaskan bahwa alam ini tercipta secara kebetulan tanpa adanya sang Pencipta. Dalam kamus ‘aqiidah Islam, kata “kebetulan” itu tak pernah ada, karena itu bertentangan dengan pokok Iman terhadap Qodho’ dan Qodar.
(– Perhatikan firman Allooh سبحانه وتعالى dalam QS. Al Qiyamah (75) ayat 36 sebagai berikut:
Selain Swastika Nazi, disini juga dapat dijumpai simbol komunisme berupa “Palu dan Celurit”. Dan jika kita bahas tentang Komunisme, lazimnya kita merujuk kepada penggagas Komunisme itu sendiri yaitu Karl Marx. Dialah orang pertama yang memahami sumbangsih besar Darwin terhadap paham Materialisme. Karl Marx menunjukkan simpatinya kepada Darwin dengan mempersembahkan karya terbesarnya “Das Kapital” kepada Darwin. Dalam edisi bahasa Jerman dari buku tersebut, yang ia kirim kepada Darwin ia menulis: “Dari seorang pengagum setia Charles Darwin”. Maka tak heran jika Karl Marx pernah berujar bahwa: “Agama adalah candu”. Karena Marxisme sejatinya merupakam paham yang menolak keterlibatan agama dalam urusan dunia. Itu sebabnya, ajaran Evolusi yang juga menafikan adanya sang Pencipta ini searah dengan jalur pemikiran Karl Marx.
Teori dan konsep evolusi secara vulgar ditegaskan dalam film ini, jelas tersirat dalam percakapan antara Erik dengan Schmidt (juga dipanggil Sebastian Shaw) –yang merupakan pejabat Nazi– ketika ia bertutur kepada Erik: “Genes are the keys that unlocks the door to a new age, Erik. A new future for mankind. Evolution.” (Gen adalah kunci untuk membuka pintu menuju era baru, Erik. Masa depan baru bagi umat manusia. Evolusi.)
Dalam adegan tersebut, Sebastian memaksa Erik untuk mengeluarkan kemampuannya, memaksa Erik untuk menjadi pengikutnya, demi sebuah tujuan, yaitu membuka Tata Dunia Baru (New Age) yang ia sebut sebagai “Evolusi”. Evolusi dalam tafsiran Nazi berarti merujuk kepada teori Darwin bahwa sebuah spesies yang unggul dan kuat untuk tetap survive, harus membunuh spesis lainnya yang lebih rendah dan lemah. Inilah yang kemudian disebut sebagai “Teori Eugenetika”, yaitu membuang orang-orang berpenyakit dan cacat, serta “memperbaiki” ras manusia dengan memperbanyak jumlah individu sehat. Sebagaimana hewan jenis unggul dapat dibiakkan dengan mengawinkan induk-induk hewan yang sehat, maka berdasarkan teori ini, ras manusia pun dapat diperbaiki melalui cara yang sama.
Ideologi Darwin yang dianut Nazi terbaca jelas dalam buku Adolf Hitler berjudul Mein Kampf (Perjuanganku), dimana Hitler termasuk golongan yang “terilhami” oleh teori seleksi alam tersebut. Hingga pada rapat umum partai Nazi di Nuremberg tahun 1933, Hitler mengumandangkan bahwa: “Ras yang lebih tinggi memperbudak ras yang lebih rendah…”
New Age Movement pada intinya adalah gerakan penolakan terhadap segala jenis agama dan dogma dengan merobohkan tembok pembatas antar ‘aqiidah, dengan cukup memaknai hidup secara esensial saja.
Di Indonesia, gerakan seperti ini terwujud dalam beberapa pokok dogma seperti Liberalisme-Pluralisme-Sekularisme. Karena dalam asumsi mereka, semua agama itu sama. Sholat itu yang penting esensinya yaitu dzikir dan ingat kepada Allooh سبحانه وتعالى dan tidak perlu menggunakan ritual semacam ruku’ dan sujud. Pada konsep selanjutnya mereka juga menciptakan produk bernama “Fiqih Lintas Agama” yang merupakan kajian omong kosong, karena memaksakan adanya “Fiqih” di setiap agama. Padahal jelas, Ilmu Fiqih itu sendiri hanya dimiliki Islam, lantas bagaimana mungkin tercipta sebuah “lintasan” multi-agama jika tema Fiqih sendiri tak pernah dikenal oleh orang kaafir?
Salah satu percakapan antara Sebastian dan Erik, yaitu saat Sebastian Shaw menegaskan kepada Erik, “It’s a simple thing I ask of you. A little coin is nothing compared to a big gate.” (Ini hanya perkara sederhana yang kuminta darimu. Koin kecil tak ada apa-apanya dibandingkan pintu gerbang yang besar).
Dalam percakapan ini Sebastian mengungkapkan kata “Big Gate”. Sebuah “Gerbang Besar” yang akan mengantarkan umat manusia kepada New Age, atau lebih tepatnya New World Order dengan cara evolusi, bertarung, membunuh, dan bertahan. Ini berhubungan erat dengan adegan-adegan selanjutnya, tentang Depopulasi Penduduk, tentang pemusnahan ras manusia secara massal. Hanya saja di paragraf ini kita akan menyoroti tentang kata “Big Gate” tersebut. Dalam film-film Hollywood lainnya, kesan “Big Gate” seringkali ditampilkan dengan dua buah menara kembar “Boaz & Jachin” * yang mereka yakini sebagai representasi dari dua buah gerbang di Kuil Sulaiman (* tentang hal ini, baca kembali artikel “Simbol & Program Internasional Freemasonry”)
Namun dalam film ini, “Big Gate” lebih dikesankan sebagai gerbang menuju Tata Dunia Baru, untuk membukanya seseorang harus rela berkorban dan memberikan tumbal. Tapi pengorbanan kecil tersebut tak sebanding dengan kenikmatan yang akan diraih nanti tatkala Gerbang tersebut terbuka. Dalam adegan ini, “Gate” hanya digambarkan dengan sebuah pintu kaca sederhana.
Lalu, setelah Sebastian membunuh ibu Erik –sebagai tumbal– dan mampu memancing Erik mengeluarkan kemampuan mutant-nya, ia pun mengajak Erik memasuki “dunia barunya” seraya berkata, “Outstanding, Erik! So we unlock your gift with anger. Anger and pain. You and me, we’re going to have a lot of fun together.” (Luar biasa, Erik! Kita telah membuka bakatmu lewat amarah. Amarah dan rasa sakit. Kau dan aku, kita akan banyak bersenang-senang).
Jika kita telah memahami hal ini, maka film-film Hollywood lainnya pun tak jauh beda karena di balik semuanya terdapat oknum yang sama, yaitu Freemason.
Kembali kepada teori Darwin tentang seleksi alam, doktrin ini cukup mendapat ruang yang luas dan berhasil merekrut banyak pengikut pada akhir abad ke-19 di saat masyarakat masih terbelakang dan “mudah dibohongi”, hingga akhirnya disadari bahwa seleksi alam tidak mampu mendorong terjadinya evolusi, akhirnya para penganut Darwinisme (kaum evolusionis) memunculkan konsep “Mutasi” dalam teori mereka di abad ke-20. Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada gen (DNA) makhluk hidup karena pengaruh luar seperti radiasi. Evolusionis menyatakan perubahan ini menyebabkan organisme berevolusi.
Akan tetapi, berbagai penemuan ilmiah menolak pernyatan ini, sebab semua mutasi yang pernah diketahui hanya menyebabkan kerugian pada makhluk hidup. Semua mutasi yang terjadi pada manusia mengakibatkan kelainan mental maupun fisik seperti Down Syndrome, tubuh pendek, atau penyakit lain seperti kanker. Dengan demikian, mutasi adalah kecelakaan genetis yang terjadi pada makhluk hidup. Sama halnya dengan segala jenis kecelakaan, mutasi hanya menyebabkan gangguan dan kerusakan. Itu artinya, evolusi melalui mutasi adalah hal yang mustahil.
Kisah X-Men sendiri adalah cerita tentang sekumpulan manusia yang terkena mutasi (Mutant). Para Mutant ini selalu menyembunyikan jati diri mereka agar terlihat normal. Namun anehnya, Mutant disini digambarkan sebagai orang yang justru memiliki talenta dan kelebihan tersendiri, seperti dapat menghilang, memiliki telepati, dapat terbang, pengatur badai, memiliki tenaga magnet, dan seterusnya. Padahal, proses mutasi seharusnya menjadikan seorang Mutant menjadi cacat.
Maka bukanlah kebetulan jika dalam film ini konsep mutasi kembali ditegaskan oleh Sebastian Shaw saat menunjukkan kemampuan mutasi Emma kepada Kolonel Hendry dalam kalimatnya, “Magnificent, isn’t she, Bob? Genetic mutation, the evolution of Human Genome.” (Luar biasa kan? Mutasi genetik, evolusi gen manusia).
Sebastian dalam cerita ini adalah tokoh antagonis utama yang ingin mengadu-domba antara Amerika dan Rusia agar terjadi perang antar mereka. Sebastian memiliki tiga mitra loyalis, di antaranya adalah Azazel, seorang Mutant berwujud red devil (iblis merah) karena berkulit merah dan memiliki ekor yang runcing. Hanya saja ia tak bertanduk. Kata “Azazel” sendiri, merupakan sebutan untuk Iblis dedengkotnya syaithoon yang menolak sujud kepada Nabi Adam a.s.. Jika kita rujuk kepada kitab-kitab tafsir –semisal karangan Imaam al-Qurthuby, Imaam Ibnu Katsir dan Imaam Ath-Thobary– kita akan mendapatkan atsar ‘Abdullooh bin Abbas yang mengatakan bahwa iblis sebelum melakukan ma’shiyat ia bernama Azazel, namun ketika menolak perintah Allooh سبحانه وتعالى, ia pun dilaknat dan disebut sebagai: Iblis. Kata “iblis” secara linguistik berarti “yang terputus rahmatnya dari Allooh سبحانه وتعالى”. Namun jika melihat indikator lainnya tentang kentalnya corak Darwinisme, penggunaan tokoh Azazel dalam film ini lebih ditujukan kepada penolakan akan penciptaan Nabi Adam a.s. itu sendiri.
Selain Azazel, Sebastian juga memiliki asisten bernama Emma. Seorang wania Mutant yang mampu membaca dan mengkontrol pikiran orang lain (mind control) layaknya kemampuan yang dimiliki Charles Francis Xavier (Professor X). Namun yang menarik adalah, istri Charles Darwin ternyata juga bernama Emma, dan putera Charles Darwin yang menulis buku “The Life and Letters of Charles Darwin” bernama Francis. Lagi-lagi kita bertanya, Apakah ini semua kebetulan? “Charles”, “Francis”, “Emma”? Lantas apa maksud di balik semua ini?
Merujuk lagi masalah mutasi, motif seperti ini sama persis dengan cerita rekaan Hollywood lainnya, dimana proses mutasi atau musibah yang menimpa seseorang justru menjadikan mereka menjadi super hero. Seperti kisah Peter Parker yang digigit laba-laba berdampak justru bukan negatif, tapi malah memberikan kekuatan laba-laba hingga bisa menjadi Spiderman. Atau Clark Kent yang terkena radiasi Crypton bukannya cacat tapi malah menjadi Superman. Memang benar semua ini adalah kisah fiktif, tapi sekali lagi, cerita bohongan tersebut berhubungan erat dengan konsep evolusi. Dan jika modus ini diulang dan terus diulang, maka secara perlahan publik dengan sendirinya akan membenarkan konsep mutasi-evolusi tanpa disadari.
Maka jika dipahami, film X-Men ini sebenarnya disokong oleh kaum evolusionis-materialis. Dan konsep dari evolusi –sebagaimana yang dituturkan Darwin dalam bukunya “The Descent of Man”– yaitu mengajarkan bahwa manusia dan kera berasal dari satu nenek moyang yang sama. Para pengikut Darwin juga telah berusaha untuk memperkuat kebenaran pernyataan tersebut. Tetapi, walaupun telah melakukan berbagai penelitian, pernyataan “evolusi manusia” belum pernah dilandasi oleh penemuan ilmiah yang nyata khususnya di bidang fosil.
Tapi, meskipun kaum Darwinis tak pernah berhasil menyadurkan bukti ilmiah untuk membuktikan teori mereka, mereka sangat berhasil dalam satu hal; yaitu Propaganda! Mereka sangat ahli berbohong dengan menciptakan fosil palsu dengan mengkombinasikan antara tengkorak Simpanse dengan rahang manusia. Mereka adalah orang-orang yang ahli berkonspirasi dengan menciptakan “Pohon Evolusi Manusia” yang menggambarkan penjelmaan manusia dari kera. Dan mereka tidak hanya licik berdusta, namun juga mampu menjejali pikiran kaum cendikia dengan ideologi ini melalui institusi pendidikan dan kurikulum sekolahan.
Manipulasi gambar dan fosil hingga sekarang masih menjadi trade-mark Darwinisme. Dalam film ini, unsur tersebut ditampakkan secara jelas dalam ruang belajar Charles Xavier. Dimana Xavier berperan sebagai profesor muda dalam bidang genetik dari Universitas Oxford, sebuah Universitas kawakan dunia tempat melahirkan kaum intelek. Hanya saja yang ingin ditegaskan dalam film ini, bahwa Xavier adalah seorang Darwinis, dan teori Darwinisme adalah konsep ilmiah yang diakui kaum saintis terpelajar.
Roger Morneau, salah seorang mantan anggota perkumpulan rahasia penyembah syaithoon dalam sebuah wawancara eksklusif –yang kemudian rekaman videonya diadopsi “The Arrivals part-31” (The Great Deception)– membeberkan sebuah fakta mengejutkan terkait agenda yang dicanangkan secret society tersebut dalam upaya menghilangkan keyakinan terhadap Tuhan melewati teori evolusi.
Roger dalam wawancara tersebut berujar, “…To destroy the bible without burning it through the theory of evolution.” (…Memusnahkan bibel tanpa membakarnya, yaitu dengan memperkenalkan teori evolusi manusia). Bibel sesat yang telah diselewengkan itu saja hendak diberangus ajarannya, bagaimana dengan Al-Qur’an yang masih orisinil serta di dalamnya terdapat hidayah dan hikmah? Tentu saja “penanggulangannya” akan lebih ekstra.
Roger kemudian menegaskan bahwa syaithoon secara langsung mengajari Darwin perihal teori ini, seraya berkata, “Satan taught Charles Darwin personally in setting up the principles of the theory of evolution.” (Syaithoon telah mengajari Charles Darwin secara langsung dalam membangun prinsip teori evolusi). Lalu ia mengukuhkan, bahwa setiap orang yang mengajarkan teori ini akan mendapat “hadiah” istimewa dari syaithoon sendiri, “Anyone teaching the theory of evolution is considered to be a minister of that great religious system.” (Siapa saja yang mengajarkan teori evolusi ini, dianggap sebagai seorang menteri dalam sistem yang dianutnya).
Kemudian untuk lebih detailnya, lihatlah materi yang dipelajari Charles Xavier serta cermatilah adegan saat Xavier membaca buku bahan thesisnya tersebut. Ia membaca, “To Homo Neanderthalensis, his mutant cousin Homo sapiens, was an aberration. Peaceful co-habitation, if ever it existed, was short lived. Records show, without exception that the arrival of the mutated human species in any region was followed by the immediate extinction of their less evolved kin.” (Bagi Homo Neanderthalensis, sepupunya Homo Sapiens (manusia) yang bermutasi itu adalah penyimpangan. Kehidupan damai bersama diantara keduanya, jika pernah ada, hanya berlangsung singkat. Catatan sejarah, tanpa terkecuali, menunjukkan kehadiran spesies manusia yang bermutasi di wilayah manapun akan diikuti dengan kepunahan spesies kerabat terakhir yang berevolusi).
Isi buku Xavier tersebut mengingatkan kita pada “pelajaran” tentang manusia purba yang ditemukan fosilnya di Mojokerto dan dinamakan “Pithecanthropus Erectus” atau sering disebut juga dengan “Homo Erectus”. Hingga di kemudian hari ditemukan tengkorak yang mirip dengannya di dekat desa Ngandong, yang juga terletak di lembah Bengawan Solo hingga dinamakan sebagai “Homo Soloensis”. Homo Erectus dan Homo Soloensis digambarkan sebagai manusia purba dengan peradaban primitif, kolot dan berfisik setengah kera. Padahal, dalam Al-Qur’an satu-satunya manusia kera adalah bangsa Yahudi yang melanggar perintah Allooh سبحانه وتعالى kemudian dikutuk menjadi kera sebagai hukuman di dunia. Dan tentunya, mereka tidak berkembang-biak juga tidak mewariskan ke-Kera-annya kepada orang lain. (Lihat: QS. al-Baqoroh ayat 65, QS. al-Maa’idah ayat 60 dan QS. al-A’roof ayat 166).
(– Allooh سبحانه وتعالى berfirman dalam QS. Al Baqoroh (2) ayat 65:
Sejauh ini kita mampu membaca kemana arah film ini, dan dapat dipastikan bahwa aroma Darwinisme sangat kental dipaparkan dalam setiap adegannya. Lantas kemana ujung pangkal Darwinisme?
Dari pemaparan di atas akhirnya diketahui alasan sang sutradara memajang foto Darwin di kamar Xavier. Begitu juga dengan penamaan ”Azazel”, “Charles”, “Francis” dan “Emma” menegaskan bahwa itu semua bukan “murni cerita” namun ada maksud di balik semuanya. Dalam film ini juga terdapat seorang tokoh Mutant bernama “Darwin” yang mampu memiliki insang dan merubah kulitnya menjadi batu. Hanya saja dia bukanlah pemeran utama sehingga tidak banyak diceritakan.
(*) Catatan: untuk keperluan pembuktian fakta dokumentasi, maka bagian wajah pada foto ini tidak disamarkan.
Setelah semua ini apakah kita masih menganggap ini semua sebagai “kebetulan” semata? Tentu saja tidak. Kita juga sadar, bahwa kemungkinan besar alasan sang sutradara menamakan tokoh pada film ini dengan nama-nama keluarga Charles Darwin, tidak lain sebagai penghormatan terhadap Darwin sekaligus ideologi materialis yang merupakan kredo bersama bagi kaum anti-Tuhan (Allooh سبحانه وتعالى). (sumber)
8) Yahudi dibalik industri pornograph dunia
Israel telah memproduksi video-video porno yang kemudian disebar di negara-negara Arab. Tujuannya adalah untuk melumpuhkan iman dan membuat pemuda-pemuda Arab terjerumus ke dalam lembah kema’shiyatan. Harian Yehdiot Ahronot edisi Agustus ini menurunkan artikel tersebut.
Distribusi video-video yang dibintangi para pelacur dan tentara perempuan Israeli Defences Forces (IDF) ini didistribusikan secara langsung maupun dishare dan bisa didownload lewat situs-situs berbahasa Arab yang sengaja dibuat Israel untuk memuluskan tujuan ini.
Sebelum harian Yehdiot Ahronot menurunkan tulisan tentang hal ini, berita bahwa Israel telah memproduksi video-video porno untuk disebarkan ke wilayah Arab dianggap isapan jempol belaka. Namun informasi yang diberikan harian Israel tersebut telah menjadi bukti tak terbantahkan bahwa hal ini benar-benar ada. (sumber)
Beberapa tahun lalu, Indonesia juga membolehkan beredarnya ikon majalah porno dunia “Playboy”. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara kedua di Asia setelah Jepang yang memberi izin resmi beredarnya majalah porno tersebut. Suatu prestasi yang sangat menyedihkan bagi bangsa yang mengaku-aku sebagai negeri muslim terbesar dunia.
Pertanyaannya, apakah semua serangan dari dunia porno ini ke Indonesia hanya kebetulan belaka atau memang ada grand scenario dibaliknya, mengingat Zionis-Yahudi ada di belakang semua industri seks dunia.
Bila kita melacak sejarah segala hal yang berbau industri seks, maka kita akan menemukan jika kaum yang dilaknat Allooh سبحانه وتعالى tersebut memang senantiasa berada di belakangnya.
Talmud, Zionis-Israel, dan Industri Syahwat
“Israel not the promised land for Russian sex slaves” Israel bukan tanah yang dijanjikan bagi pelacur Rusia. Demikian judul tulisan jurnalis Elisabeth Eaves, yang dimuat dalam situsnya, 23 Agustus 1998. Eaves yang bergiat di bidang pemberdayaan perempuan mengutip data yang dikeluarkan Israel Womens Network, sebuah lembaga nirlaba perempuan yang berpusat di Tel Aviv, yang menyatakan bahwa lebih dari 70% pelacuran di Tel Aviv datang dari negara-negara pecahan Uni Sovyet.
Menurut data yang ada, setiap tahun, lebih dari 1.000 perempuan muda dari wilayah-wilayah tersebut membanjiri Tanah Palestina yang diduduki bangsa Zionis-Yahudi ini. Mereka bisa masuk ke Israel karena adanya kerjasama antara jaringan Mafia Rusia dengan Mafia Zionis-Israel, dan juga atas restu para pejabat, para pemuka agama /polisi setempat yang korup.
Menurut Eaves, para perempuan muda asal Rusia menganggap bahwa Zionis-Israel merupakan surga bagi kegiatan prostitusi. Secara resmi pejabat Zionis-Israel memang melarang keberadaan pelacuran di wilayah pendudukan tersebut. Namun dalam kenyataannya, banyak kalangan mengetahui bahwa rata-rata para perempuan muda itu malah digiring ke wilayah-wilayah yang dekat dengan pemukiman orang-orang Palestina, di mana ‘pemerintah’ Zionis-Israel banyak mendirikan bar, diskotik, dan rumah-rumah bordil. Pendirian tempat-tempat ma’shiyat di daerah yang berdekatan dengan kamp-kamp pengungsi dan rumah-rumah orang Palestina ini disengaja oleh Zionis-Israel untuk menggoyahkan keimanan pemuda-pemuda Palestina dan menghancurkan moral anak-anak kecilnya.
Bukan hanya perempuan muda, Israel juga memperdagangkan anak-anak di bawah umur untuk dijadikan budak-budak pemuas syahwat, baik kepada orang-orang Yahudi sendiri maupun kepada orang-orang Arab. Di kota Tel Aviv saja, dalam jangka satu tahun, uang yang berputar dalam dunia prositusi mencapai 450 miliar dollar. Ini menurut Jewish Online Magazine, Social Action (Socialaction.com).
‘Pemerintah’ Israel dalam kebijakan resminya memang melarang segala bentuk pelacuran dan kema’shiyatan lainnya. Peraturan dan perundang-undangan juga telah dikeluarkan untuk itu. Namun yang harus kita cermati, definisi pelacuran dan kema’shiyatan bagi orang-orang Yahudi itu ternyata berbeda sekali dengan apa yang sudah menjadi pemahaman umum dunia. Kebijakan Zionis-Israel seluruhnya bersandar pada Talmud. Inilah basis ideologis mereka dalam setiap tindakan dan sikapnya. Talmud dianggap lebih suci dan lebih tinggi ketimbang Torah (Taurot).
Dalam Talmud, kejahatan seksual hanya bisa dikategorikan perbuatan kriminal jika itu dilakukan lelaki Yahudi terhadap perempuan Yahudi lainnya. Atau terhadap sesama orang Yahudi. Karena hanya orang Yahudi lah yang dianggap sebagai manusia. Sedang jika seorang lelaki Yahudi memperkosa perempuan non-Yahudi (Ghoyim), maka perbuatan itu bukanlah dosa, malah memberinya “rahmat Tuhan”.
Dasar pemikiran ini berangkat dari ayat-ayat Talmud yang menyatakan bahwa hanya orang-orang Yahudi saja yang manusia, sedangkan orang-orang non-Yahudi (Gentiles atau Ghoyim) bukanlah manusia melainkan sederajat dengan binatang. Jadi, melakukan kejahatan terhadap ‘binatang’ itu sama sekali tidak berdosa.(sumber)
Perhatikan ayat-ayat ‘syaithoon’ Talmud berikut ini:
Demikianlah antara lain isi kitab Talmud, yang sekarang menjadi “kitab suci”-nya kaum Yahudi. Apakah agama demikian bisa disebut agama yang baik, yang isi ajarannya adalah menipu, memperkosa dan menginjak-injak harga diri orang?! Tentulah tidak. Itulah hal-hal yang perlu kita waspadai; karena pengaruh mereka demikian besar bahkan sampai ke tanah air kita ini.
Dominasi Yahudi Dalam Pornografi Dunia
“Jewish Dominance in the Porn Industry”. Dominasi Yahudi dalam Industri Porno. Ini merupakan sebuah judul artikel yang dimuat dalam Jewish Quarterly (UK, 2005). Tulisan ini dengan jujur menyatakan jika pelopor industri porno di Amerika adalah orang-orang Yahudi yang datang secara bergelombang dari Eropa.
Hegemoni kaum Yahudi di dalam industri porno Amerika, dan tentu saja juga dunia, tidaklah berdiri sendiri. Mereka juga bekerjasama, malah sangat erat, dengan pengusaha-pengusaha Yahudi di bidang media massa, baik cetak maupun elektronik. Kolaborasi Yahudi ini menghasilkan industri trend dunia di mana sisi seksualitas manusia dieksploitasi dengan ‘sangat kreatif’ sehingga banyak sekali simbol-simbol atau kalimat-kalimat cabul atau yang berkenaan dengan pornografi yang muncul secara tersembunyi di banyak produk, seperti lagu, majalah, fesyen, film dewasa, bahkan film anak-anak seperti yang dilansir oleh Walt Disney Production.
Industri trend Amerika seperti Hollywood, akhirnya tidak hanya menyihir generasi muda Amerika sendiri, namun juga menyihir generasi muda seluruh dunia yang begitu ingin meraih apa yang disebut-sebut sebagai “The American Dream”. Abraham H. Foxman, Direktur Nasional ADL, dengan penuh percaya diri berkomentar, “Siapa pun dia, Yahudi atau bukan, yang masuk ke dalam industri pornografi, sama saja dengan mereka yang masuk dan ingin meraih mimpi Amerika…”
Pornografi dan Indonesia
Indonesia telah mengklaim sebagai negeri mayoritas Muslim terbesar dunia. Namun klaim ini ternyata tidak paralel dengan apa yang diperbuat para penguasanya. Tanpa malu-malu Indonesia menjadi negara kedua di Asia setelah Jepang yang secara resmi mengizinkan peredaran majalah Playboy versi Indonesia. Ini yang terlihat di permukaan, di bawah permukaan tentu lebih dahsyat lagi. (sumber)
Demikianlah, diatas secara panjang lebar telah diuraikan begitu banyak fakta dan data yang membuktikan bahwa Freemasonry & Illuminati berkonspirasi dalam media film dan hiburan. Mereka secara konstan menyampaikan subliminal messages (pesan-pesan yang disampaikan ke alam bawah sadar manusia) sehingga orang-orang yang menerima pesan-pesan tersebut tidak menyadari bahwa mereka sedang diindoktrinasi dengan paham Yahudi.
Seseorang kalau sudah didikte oleh media massa film /hiburan, ia akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menonton film /playstation /aneka hiburan itu secara terus-menerus. Ia akan begitu menghayatinya sampai terkadang menangis, tertawa, terharu, dan sebagainya. Padahal kalau membaca Al Qur’an, ia tidak sampai sedemikian penghayatannya; malah baru lima menit saja sudah bosan. Sedangkan kalau nonton TV bisa sampai berjam-jam duduk dengan khusyu’ di depan TV. Ia tidak sadar bahwa dibalik itu semua ada pesan-pesan tertentu yang sedang dimasukkan kedalam hatinya. Ketika emosinya sudah terbawa, maka akalnya tidak lagi bisa berpikir secara jernih; yang berjalan hanyalah sensitivitas emosinya semata. Dan disitulah letak kendali Yahudi melalui media massa film dan hiburan.
Subliminal Messages imi mampu menyuruh atau memberikan instruksi yang kemudian dilaksanakan oleh orang yang menyerap instruksi tersebut, tanpa pihak yang bersangkutan sadar bahwa dirinya sedang disuruh. Melihat praktek yang seperti ini, dikhawatirkan bahwa itu adalah bagian daripada Sihir. Subliminal Messages adalah laksana Sihir yang dilakukan bukan dengan mantra atau sesajen; tetapi dengan memakai teknik-teknik psikologi rekayasa.
Aktivitas ini adalah tergolong Mind-Control (Pengendalian Pikiran), dimana didalamnya termasuk pula: cuci-otak (brain washing), hipnotis, sihir, dan sebagainya. Seringkali kita tidak bisa menarik garis batas yang jelas antara yang satu dengan yang lainnya.
Lalu, apa yang harus kita sikapi? Yang jelas, kalau kita kembali kepada Al Qur’an, maka hendaknya QS. Al Baqoroh (2) ayat 217 berikut ini merupakan jawaban atau imunisasi, pencegahan dan bekal yang semestinya kita sebagai kaum Muslimin menyadarinya:
Pelajaran yang dapat diambil dari ayat diatas adalah bahwa mereka (orang-orang kafir, antara lain: Yahudi) akan senantiasa memerangi kaum Muslimin, sehingga mereka mampu dan berhasil untuk memurtadkan kaum Muslimin dari dienul Islam. Kalau kaum Muslimin sudah keluar dari Islam, murtad, tidak lagi menjadi seorang Muslim; maka selesailah peperangan itu.
Mereka (Yahudi) berusaha sejauh kemampuan mereka, berusaha tidak pernah putus-putusnya, ulet, sabar, penuh dengan kesungguhan dan kegigihan untuk memerangi kaum Muslimin supaya kaum Muslimin keluar / murtad dari Al Islam. Karena jikalau ada diantara kaum Muslimin yang berhasil “diciduk” oleh mereka sehingga menjadi murtad, lalu mati dalam keadaan kaafir (na’uudzu billahi min dzaalik!), maka akan hapuslah segala amal-ibadahnya dan ia dimasukkan kedalam golongan orang kafir; lalu di Akherat nanti dimasukkan kedalam neraka selama-lamanya. Demikian yang dinyatakan dalam ayat tersebut.
Maka janganlah ada diantara kita yang membiarkan anak istri dan orang-orang yang dekat dengan kita dari kalangan handai-taulan, menjadi korban pemurtadan akibat propaganda Yahudi sebagaimana data dan faktanya telah dipaparkan diatas.
Dengan ‘aqiidah sebagaimana dalam ayat diatas itulah hendaknya kita meng-imunisasi diri, keluarga, dan orang-orang disekitar kita dari berbagai media film dan aneka hiburan yang bisa menjadi panah beracun yang mengancam bagi keberlangsungan Islam bagi generasi sekarang maupun generasi penerus dimasa-masa mendatang.
Apabila ada diantara kaum Muslimin yang tidak merasakan hal itu sebagai ancaman, bersikap masa bodoh, diam saja dan tidak peduli pada urusan kaum Muslimin, maka dalam suatu atsar dari Huzaifah Ibnul Yamaan, disampaikan bahwa:
TANYA JAWAB
Pertanyaan:
Bagaimana sikap negara-negara Arab di Timur-Tengah, terutama Arab Saudi menghadapi media dari Barat (Yahudi)? Sebab jarang sekali kita mendengar adanya upaya dari negara-negara Arab untuk meng-counter (menghadapi) media Barat; padahal kemampuan finansial mereka (Arab Saudi) sangat kuat dibandingkan negeri kita. Mohon penjelasannya.
Jawaban:
Sebetulnya kalau kita perhatikan, disana (negeri-negeri Arab) pun juga “kewalahan”, karena globalisasi, pluralisme, demokratisasi dan berbagai propaganda media sudah masuk ke Haromain (dua kota suci, yakni Makkah dan Madinah). Antisipasi dan perlawanan mereka itu ada, tetapi tidak seimbang dengan derasnya arus media, globalisasi dan seterusnya.
Sekitar tahun 1993-an, para ‘Ulama Ahlus Sunnah ketika itu (antara lain Syaikh ‘Abdul ‘Aziiz bin Baaz dan para ‘Ulama Kibar disana, yakni di Makkah dan Madinah) telah memberikan peringatan, baik di masjid-masjid, di majlis-majlis ta’lim, di universitas ataupun dalam khutbah-khutbah mereka bahwa Ad Dusyusy (Parabola) tidak boleh masuk, Harom, dan dilarang. Tetapi pada kenyataannya fatwa-fatwa mereka itu dianggap angin lalu, tidak diperhatikan oleh banyak diantara kaum Muslimin, sehingga bahkan pada tahun-tahun berikutnya hampir semua atap-atap rumah dimana-mana terlihat terpasang Ad Dusyusy (Parabola).
Memang disana ada stasiun-stasiun Televisi pelopor yang menyuarakan Al Islaam sebagai tandingan bagi media asing; tetapi nyatanya demokratisasi, globalisasi tetap saja tumbuh. Bahkan pluralisme pun juga tumbuh berkembang sesudahnya. Hal ini semua merupakan keprihatinan salah seorang ‘Ulama Ahlus Sunnah dari Arab Saudi yakni Syaikh ‘Utsaimin.
Bagaimana kita menyikapi hal ini? Mulailah dari diri kita sendiri. Lalu sesudahnya kepada orang-orang terdekat kita, sambil berdo’a memohon perlindungan dan pertolongan Allooh سبحانه وتعالى; dan sambil kita bekerja keras, berusaha menyebarkan Islam dan ajaran Islam secara benar, baik dan hikmah sehingga diharapkan sedikit demi sedikit hal tersebut bisa teratasi. Kalau kita tidak bisa melakukan semuanya, maka ambillah ikhtiar untuk menolong Al Islam ini semampu kita. Tetapi janganlah kita ini sama sekali tidak berusaha untuk memperjuangkan dien ini.
Sekian bahasan kali ini, mudah-mudahan bermanfaat.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Jakarta, Senin malam, 26 Shofar 1434 H – 7 Januari 2013 M.
http://ustadzrofii.wordpress.com
YAHUDI BERKONSPIRASI DALAM MEDIA FILM & HIBURAN
Oleh: Ust. Achmad Rofi’i, Lc.M.Mpd
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Manusia itu memiliki penglihatan dan pendengaran, keduanya adalah media yang sangat sensitif dalam menyerap berbagai informasi. Oleh karena itu, jika tidak sedini mungkin di-imunisasi dengan ‘aqiidah yang benar, maka bisa jadi kaum Muslimin akan hanyut dalam berbagai konspirasi Yahudi agar kaum Muslimin tidak lagi istiqomah berpegang-teguh diatas ajaran Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.
Bukan berarti bahwa kita ini menganut “Teori Konspirasi”, karena tanpa adanya Teori itu pun bagi kita (kaum Muslimin) adalah sudah cukup dengan adanya peringatan dari Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم sejak 1434 tahun yang lalu sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 6952, dari Shohabat Abu Saa’id Al Khudry sebagai berikut:
“Kalian akan mengikuti adat tradisi ummat sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Hingga sekiranya mereka masuk dalam lubang dobb (– sejenis biawak –) sekalipun, niscaya kalian akan mengikutinya juga.” Para Shohabat bertanya, “Wahai Rosuulullooh, apakah yang dimaksud itu orang-orang Yahudi dan Nashroni?” Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم menjawab, “Kalau bukan mereka, siapa lagi?”Meskipun demikian, kajian kali ini adalah untuk menyampaikan berbagai data dan fakta bahwa sebenarnya setiap hari konspirasi Yahudi itu lewat di rumah-rumah kaum Muslimin, baik melalui acara-acara di TV-TV-nya ataupun di koran /surat-surat kabarnya /internet atau berbagai acara film dan hiburan yang bisa jadi memori kita, para istri dan anak-anak kita (sadar ataukah tidak sadar) telah disusupi “racun-racun” yang berbahaya pada ‘aqiidah, gaya dan pola hidup kaum Muslimin itu sendiri. Sengaja dalam kajian ini akan disampaikan berbagai data dan fakta yang diperoleh dari berbagai sumber, agar semakin membuka kesadaran kaum Muslimin betapa besarnya ancaman konspirasi Yahudi tersebut.
Sebagaimana dikatakan oleh Samuel Zweimer, seorang tokoh Yahudi (Ketua Umum Asosiasi Agen Yahudi) dalam Konferensi Missionaris di Yerusalem pada tahun 1935 M, yang dihadiri oleh utusan agen Yahudi dari seluruh dunia (dimana terjemahan pidato Zweimer ini dikutip dari buku Dr. Darauzah Muhammad ‘Izzah berjudul “Al Judzuurul Qodimah li Ahdaasi Banii Isro’iil wal Yahuud wa Suluukihim wa Akhlaaqihim”, Maktabah Darul Atlas, Damaskus – Syria, 1970):
“… Yang perlu saudara-saudara perhatikan adalah bahwa tujuan misi yang telah diperjuangkan bangsa Yahudi dengan mengirim saudara-saudara ke negeri-negeri Islam, bukanlah untuk mengharapkan kaum Muslimin beralih ke agama Yahudi atau Kristen. Bukan itu. Tetapi tugasmu adalah mengeluarkan mereka dari Islam, dan tidak berpikir (untuk) mempertahankan agamanya. Disamping itu saudara-saudara harus menjadikan mereka jauh dari keluhuran budi, jauh dari watak yang baik…(sumber)
Saudara-saudara telah mengeluarkan kaum Muslimin dari agama mereka, sekalipun mereka tetap enggan memakai baju Yahudi atau baju Kristen. Gaya hidup seperti itulah sasaran perjuangan kita, yakni para pemuda Islam yang malas, enggan bekerja keras, cenderung berfoya-foya, hanya gemar mempelajari segala hal yang berkaitan dengan sensualitas dan nafsu syahwat, bekerja semata-mata demi mengejar kekayaan material dunia, memburu jabatan, memuaskan nafsunya…
Lanjutkanlah perjuanganmu demi risalah agamamu. Semoga saudara-saudara semua mendapat berkat dari tuhan kita, Elohim, Allah yang Maha Suci dan Maha Agung. Lanjutkanlah perjuangan ini hingga dunia benar-benar terberkati.”
Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allooh سبحانه وتعالى,
Coba kita amati, bukankah perkataan tokoh Yahudi, Samuel Zweimer tersebut, benar-benar dijalankan secara nyata oleh mereka? Tidak sedikit diantara generasi muda kaum Muslimin di zaman sekarang ini telah dibuat senang untuk berfoya-foya, tenggelam dalam ma’shiyat dan kegemaran mendatangi dunia gemerlap (dugem), narkoba dan miras (minuman keras); sehingga generasi muda kaum Muslimin itu tidak menyadari tentang pentingnya membela Al Islaam dan mendekatkan diri kepada Allooh سبحانه وتعالى. Yang penting bagi mereka hanyalah uang, uang dan uang (fulus, fulus dan fulus) serta dunia dan dunia. 24 jam waktu dalam sehari itu bisa jadi diisi oleh mereka dengan 8 jam untuk tidur; selanjutnya dari sisa waktu 16 jam perhari-nya itu, berapakah yang dipergunakan mereka untuk membaca Al Qur’an dan Kitab-Kitab Hadiits yang shohiih? Berapa menit waktu untuk sholat? Berapa waktu yang digunakan untuk ibadah-ibadah yang sesungguhnya akan dibutuhkannya kelak setelah ia “ditimbun oleh tanah” (mati)?
Memang sudah merupakan suatu program Yahudi Internasional bahwa kaum Muslimin itu dibuat agar keluar dari Al Islaam secara tidak disadarinya. Kaum Muslimin dibuat jauh dari akhlaaqul kariimah dan jauh dari mempertahankan dien-nya; apalagi untuk berpikir tentang jihad fii sabiilillah demi menegakkan kalimat “Laa Ilaaha Illallooh Muhammadur Rosuulullooh” dan membela syari’at Allooh سبحانه وتعالى.
Freemasonry Yahudi dan Zionis dengan sengaja menciptakan dan menyebarkan berbagai acara hiburan dan acara-acara yang melalaikan melalui media-media massa yang 96 %-nya di dunia ini mereka kuasai itu, dengan tujuan agar kaum Muslimin terpuruk dalam perkara keduniawian.
Oleh karena itu, jauh-jauh hari Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم telah bersabda dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 6425 dan Al Imaam Muslim no: 2961, dari Shohabat Abu ‘Ubaidah bin al Jarrooh sebagai berikut:
“Demi Allooh, bukan kemiskinan yang aku takutkan terhadap kalian, tetapi aku justru takut jika dunia dihamparkan kepada kalian, sebagaimana yang pernah dihamparkan kepada orang-orang sebelum kalian, lalu mereka saling berlomba untuk mendapatkannya, sehingga kalian menjadi binasa seperti yang mereka alami.”Coba perhatikan, berapa banyak diantara kaum Muslimin yang mengagung-agungkan sepakbola, sehingga bahkan lupa menegakkan sholat. Sepakbola bagaikan “tuhan” model baru yang menyihir jutaan kaum Muslimin. Tidak sedikit diantara kaum Muslimin ikut serta mencoreng-coreng wajahnya sesuai warna kostum kesebelasan sepakbola yang digandrunginya, atau bahkan sampai rela men-tattoo tubuhnya dengan simbol kesebelasan yang diidolakannya. Padahal men-tattoo tubuh itu adalah harom sebagaimana firman Allooh سبحانه وتعالى dalam QS. An Nisaa’ (4) ayat 119:
“Dan aku (syaithoon) benar-benar akan menyesatkan mereka (manusia), dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allooh), lalu benar-benar mereka mengubahnya”. Barangsiapa yang menjadikan syaithoon menjadi pelindung selain Allooh, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.”Makna “mengubah ciptaan Allooh سبحانه وتعالى” didalam Kitab Tafsiir Ibnu Katsiir, dimana beliau menukil perkataan seorang tabi’iin Al-Hasan Al-Bashri adalah dengan men-tattoo.
Semua itu adalah bagian dari krisis ‘aqiidah dan akhlaq kaum Muslimin, yang menunjukkan betapa suksesnya program Yahudi Internasional dalam menjauhkan kaum Muslimin dari dien-nya.
Oleh karena itu, kita sebagai kaum Muslimin tidak boleh bersikap dingin, acuh tak acuh dan diam saja terhadap berbagai kemungkaran yang merebak di zaman sekarang, dengan mengatakan, “Ah sudahlah, terserahlah pemuda-pemuda itu mau berbuat apa… Toh yang penting aku ini tidak ikut-ikutan mereka. Yang penting diriku sendiri selamat…”
Ketika kaum Muslimin bersikap apatis, dingin, acuh tak acuh terhadap kemungkaran; maka kemungkaran itu akan semakin merajalela karena tidak ada yang menghambatnya. Tidak ada yang mengingatkan, tidak ada yang mengingkarinya. Ketika hal itu terjadi, justru akan semakin mengancam orang-orang yang mengaku dirinya shoolih. Karena orang-orang yang shoolih itu akan semakin terjepit, semakin aneh dan semakin terasing ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Itulah akibat yang akan terjadi ketika ia enggan ber-amar ma’ruf dan nahi munkar.
Padahal dari asal katanya (dalam pelajaran Sorof), maka “Al Islaam” adalah merupakan sesuatu yang bersifat aktif:
Islaamun — Yuslimu — AslamaKata “Aslama” memberikan implikasi bahwa seorang Muslim itu haruslah aktif melakukan sesuatu, yaitu: pasrah, tunduk, taat, dan patuh kepada Allooh سبحانه وتعالى. Jadi “Muslim” adalah seseorang yang:
- Berpasrah diri serta tunduk kepada Allooh سبحانه وتعالى dengan cara sekuat tenaga meng-Esa-kan Allooh سبحانه وتعالى, atau ber-tauhiid.
- Menunjukkan kepatuhan dengan keta’atanhanya kepada Allooh سبحانه وتعالى.
- Berusaha membebaskan diri sepenuhnya dari kesyirikan serta penganut kesyirikan.
Dahulu, para pendahulu ummat yang shoolih dari kalangan para Shohabat, Tabi’iin, Tabi’ut Tabi’iin dan orang-orang yang shoolih yang mengikuti mereka dengan setia setelahnya; memahami makna “Al Islaam” ini dengan benar. Mereka tidak bersifat pasif sebagai Muslim; namun mereka itu semuanya bersifat aktif, bergerak menyelamatkan dien-nya, berupaya terus-menerus menegakkan perintah Allooh سبحانه وتعالى dan Rosuul-Nya صلى الله عليه وسلم, membela syari’at Allooh سبحانه وتعالى, ber-amar ma’ruf dan nahi munkar, memerangi kesyirikan, kema’shiyatan dan kebid’ahan sehingga Allooh سبحانه وتعالى menjadikan Islam itu berjaya. Namun, sangat berbeda dengan Muslim di zaman sekarang; yang mana sebagian besar diantara mereka tidak memahami “Al Islaam” dengan pemahaman yang benar, sehingga mereka bersifat pasif, seakan-akan dengan tercantumnya kata “Islam” pada KTP-nya saja sudah cukup; namun dalam keyakinannya, pola pikir dan perilaku hidup kesehariannya ia adalah jauh dari apa yang disyari’atkan oleh Allooh سبحانه وتعالى. Berapa persen dari hidup kaum Muslimin di zaman sekarang yang diperuntukkan untuk Al Islaam? Berapa persen untuk Allooh سبحانه وتعالى dan Rosuul-Nya صلى الله عليه وسلم Berapa persen untuk keluarganya? Dan berapa persen yang habis untuk sekedar memuaskan syahwatnya, kecintaannya pada duniawi dan uang (fulus)? Maka hendaklah setiap diri kita melakukan introspeksi terhadap hal ini.
Konspirasi Yahudi dalam Film-Film dan Aneka Hiburan
Berikut ini akan kita ulas secara ringkas beberapa film /aneka hiburan yang disebarkan oleh Freemasonry Yahudi ke tengah-tengah kaum Muslimin melalui media-media massa yang hampir keseluruhannya di dunia ini dikuasai oleh mereka. Dengan demikian, orangtua-orangtua Muslim bisa menjadi lebih waspada terhadap propaganda Yahudi tersebut, dan lebih bersikap selektif dalam memilah-memilih serta menyeleksi hiburan apa sajakah yang aman bagi anak-anaknya.
1) Film “Harry Potter”
Mungkin bagi sebagian diantara kalangan generasi muda Muslimin di zaman sekarang, film “Harry Potter” adalah film yang tidak asing lagi bagi mereka, karena mereka terbiasa melihatnya dan gemar sekali menontonnya di bioskop-bioskop /TV-TV mereka.
Padahal, bahkan seorang Nashroni yang menjabat sebagai Kepala Sekolah Gereja St Mary’s Island di Catham, Inggris bernama Carol Rockwood, pada bulan Maret tahun 2000 telah melarang seluruh anak didiknya untuk membaca novel-novel Harry Potter.
“Semua novel yang dikarang perempuan penulis dari Edinburg itu bertentangan dengan apa yang diajarkan Alkitab… tukang sihir, setan, dan iblis semuanya jahat. Tidak ada sihir yang baik!” tandas Rookwood. (BBC, “School Bans Harry Potter”, 29/3/2000). (sumber)
Perhatikan firman Allooh سبحانه وتعالى dalam QS. Al Baqoroh (2) ayat 102:
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaithoon-syaithoon pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaithoon-syaithoon itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”.Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allooh. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allooh) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.”
Dari ayat diatas dapatlah diambil pelajaran bahwa mengajarkan sihir adalah bentuk kekufuran, maka mempelajari sihir juga termasuk kekufuran dan bahwa sihir itu adalah ujian apakah seseorang itu memilih untuk beriman ataukah kafir kepada Allooh سبحانه وتعالى.
Juga hendaknya kaum Muslimin sadar, bahwa tidak benar dan sangatlah keliru adanya anggapan di sebagian kalangan masyarakat bahwa “Sihir itu ada 2: Sihir Hitam dan Sihir Putih. Sihir Hitam itu jahat, sementara Sihir Putih itu tidak mengapa /baik”. Ini adalah anggapan yang sangat salah!!! Dan itu merupakan salah satu propaganda Yahudi, sebagaimana disampaikan antara lain melalui film-film seperti Harry Potter. Di dalam Islam, seluruh sihir itu adalah buruk dan dapat membawa seorang Muslim pada kekafiran dan kemurtadan.
Tujuh serial novel Harry Potter ini oleh banyak kalangan disebut sebagai “The Handbook of Magic” atau “The Handbook of Occult” (Buku pengantar Sihir /Okultisme) oleh karena ia memaparkan secara rinci segala pernak-pernik tentang ritual sihir dan benda sihir, okultisme, simbol-simbol paganis seperti Celtics, Druids, bahkan Kabbalah, termasuk mantera-manteranya. Di dalam novel tersebut terdapat begitu banyak istilah sihir, simbol, binatang, dan ritual okultisme kuno, seperti: Black-Cat (Kucing Hitam), Owl (Burung Hantu), Jubah Hitam, ‘Minerva’ McGonagall, Bolt of Lightning, Ular, Sapu Terbang, Quidditch, Mirror of Erised, Nicholas Flamel “Sang Grandmaster Illuminati”, Unicorn, Batu Bertuah, dan lain-lain.
Joanne Rowling, penulis novel tersebut adalah seorang wanita Inggris yang dalam hidupnya ia tinggal di kota Edinburg dan menimba ilmu di Universitas Exeter. Kedua tempat itu memang dikenal dekat dengan ilmu sihir, di mana Kabbalah (ritual Osirian Mesir Kuno) menjadi sumber utamanya.
Kota Edinburgh, merupakan tempat pelarian utama para Ksatria Templar ketika Paus Clement V dan Raja Philip le Bel dari Perancis menumpasnya dari daratan Eropa di tahun 1307 M. Dikala itu, Skotlandia merupakan satu-satunya wilayah di Eropa yang bebas dari pengaruh Vatikan karena tengah diekskomunikasikan. Para Templar diterima dengan tangan terbuka oleh Raja Skotlandia, Robert de Bruce, dan mereka akhirnya menguasai serikat tukang batu bernama Mason yang kemudian dari nama ini para Templar mendirikan organisasi rahasia mereka yang baru: Freemasonry. Dan di kota Edinburgh inilah, para Freemason mempraktekkan ilmu sihir Kabbalah dan menyelenggarakan ritual Luciferianistik-nya.
Di atas sebuah bukit, dekat Edinburgh dan hanya berjarak 15 kilometer dari pusat Templar kuno di Balantrodoch, para Templar dipimpin oleh William St. Clair, mendirikan sebuah kapel yang dinamakan Rosslyn Chapel. Nyaris seluruh bagian dari kapel ini dihiasi dengan simbol-simbol Masonik. Di antara simbol itu adalah relief di dinding-dinding dan lengkungan-lengkungan yang menggambarkan kepala Hiram Abiff dan pembunuhnya, sebuah relief dari suatu upacara pem-bai’at-an, dasar-dasar dari lengkungan, dan kompas-kompas. Kapel ini diwarnai oleh warna paganisme dan okultisme yang kental, di mana di dalamnya bercampur elemen arsitektural gaya Mesir, Yahudi, Gothik, Norman, Celtik, Skandinavia, Templar, dan Masonik.
Rosslyn Chapel |
Rosslyn sendiri dalam bahasa Gaelik memiliki arti sebagai “Pengetahuan kuno yang diwariskan dari generasi ke generasi”, ini memiliki arti yang sama dengan Kabbalah yakni “Pengetahuan Rahasia kuno yang diturunkan secara turun-temurun lewat lisan”.
Adik kandung JK. Rowling, Diana, tinggal di kota ini. Dan ketika menggarap novel pertamanya, entah novel-novel berikutnya, Rowling menumpang di rumah Diana tersebut. Rowling biasa menulis di kafe-kafe di sekitar rumahnya itu. Tidak disebutkan apakah dia bepergian juga atau melakukan riset dengan mengunjungi Rosslyn Chapel, dan atau melakukan wawancara atau bersahabat erat dengan sejumlah tokoh Mason di sana. Namun warna Okultisme (sihir) yang memang banyak di Edinburgh, memang menjadi “darah” bagi serial Harry Potter-nya. (sumber1, sumber2)
Adapun tentang Universitas Exeter, maka motto Universitas tersebut adalah “Lucem sequimur” yang berarti “Kami Mengikuti Cahaya”. Mungkin bagi orang awam, istilah “Cahaya” dipersepsikan sebagai ilmu pengetahuan, padahal dalam paganisme-codex, “Light” atau “Cahaya” merupakan nama lain daripada “Lucifer” (Iblis /Syaithoon).
Dalam video berjudul “Harry Potter: Witchcraft Repackaged video” yang banyak disertakan dalam diskusi para pendidik dan gereja di Amerika dan juga Inggris, salah seorang narasumber bernama Mastrisciana menyatakan jika JK. Rowling selama di Universitas Exeter tidak hanya mempelajari bahasa Perancis, namun juga mendalami okultisme di sana. (Martha Kleder for Concerned Women for America-WMA, “Harry Potter: Seduction of the Occult”, Dec 2001). (sumber1, sumber2)
Banyak orang menganggap serial pertama Harry Potter (“Harry Potter and The Sorcerer’s Stone”) sebagai sejenis buku pengantar ke dalam dunia sihir. Karena dalam serial pertamanya tersebut, Harry kecil, anak seorang Muggle (kaum yang tidak suka pada sihir), dikisahkan diperkenalkan dengan dunia sihir, yang kemudian mengubahnya menjadi seorang anak yang sangat gandrung dengan sihir. Hal yang sama, mungkin tanpa disadari, juga dialami jutaan anak kecil yang membaca dan melihat film pertamanya. Jutaan anak-anak di dunia yang tadinya awam dengan dunia sihir, bisa diubah seratus delapan puluh derajat menjadi gandrung dengan sihir. Apa yang dialami Harry Potter, juga dialami jutaan anak-anak tersebut.
Mari kita telusuri beberapa diantara sekian banyak simbol, benda, istilah, dan segala hal yang terkait dengan sihir yang terdapat dalam serial Harry Potter yaitu:
a) Burung Hantu (The Owl)
Burung Hantu sekarang sering diidentikkan sebagai simbol kebijaksanaan dan pengetahuan. Ini sebenarnya pengertian yang salah dan sudah dimanipulasi. Simbol Burung Hantu (The Owl) bersumber dari akar Kabbalah dalam ritus Osirian Mesir Kuno yang mewakili sosok Dewi Iblis bernama Lilith. Burung ini sejak lama menjadi simbol bagi okultisme, shamanisme, dan sejumlah ritus Luciferian (penyembahan syaithoon).
Dalam mitologi okultisme, Dewi Iblis Lilith diyakini sebagai isteri pertama Adam, sebelum Eva (Hawa). Disebabkan Lilith ingin menguasai semuanya, termasuk menguasai Adam, maka dia dibuang ke bumi dan kemudian menikah dengan Lucifer, The Fallen Angel, yang juga dibuang dari surga ke bumi. Perkawinannya dengan Lucifer menghasilkan Baphomet, mahluk setengah manusia setengah binatang dan juga mahluk androgini (berkelamin ganda). Atau yang lebih dikenal sebagai Kambing Iblis atau Goat Mendez. Ini merupakan simbol utama Gereja Setan.
Illuminati dan Bohemian Groove merupakan dua kelompok rahasia Luciferian (penyembah syaithoon) yang mengambil The Owl sebagai salah satu simbol utamanya.
b) Orang-Orang Berjubah Hitam
Jubah hitam merupakan pakaian ritual kaum Luciferian atau penyembah syaithoon. Gereja Setan, seperti halnya Illuminati, Freemasonry, Rosikrusian, juga mengenakan jubah hitam dalam menyelenggarakan ritualnya.
c) Kucing
Kucing merupakan hewan kesayangan Firaun dan seekor binatang yang dekat dengan kultur sihir Osirian Mesir. Kucing hitam dalam mitologi Barat dan Okultisme dikenal sebagai The Devil Cat atau Kucing Setan. Dalam kepercayaan takhayul sebagian masyarakat kita pun dulu dikenal jika orang mati dilompati kucing hitam, maka dia akan bisa hidup kembali atau arwahnya menjadi penasaran.
d) Tanda Kilat (Lightning atau Thunderbolt)
Above: A thunderbold scar on Harry Potter’s forehead (Atas: Tanda Kilat pada dahi Harry Potter). Below: Anton Szandor La Vey |
Dalam serial Harry Potter, dikisahkan bahwa Voldemort membunuh kedua orangtua Harry Potter namun gagal menghabisi Harry Potter yang masih bayi. Voldemort hanya berhasil membuat luka gores di jidat Harry Potter dimana luka gores itu (scarface) berbentuk kilatan halilintar atau yang dikenal juga sebagai Thunderbolt. Kilatan halilintar itu mirip dengan simbol kilat menyerupai huruf “S”. Ini pun merupakan simbol iblis. Dan simbol ini masih membekas dengan cukup nyata di kening Harry Potter hingga dia dewasa. Tahukah Anda jika simbol kilat yang sama juga dipakai oleh Anton Szandor La Vey, pendiri Gereja Setan, sebagai salah satu simbol medalion Gereja Setan-nya, dimana simbol kilat diletakkan di tengah simbol Pentagram terbalik (Baphomet).
Selain itu, simbol kilat serupa juga dipakai sebagai simbol pasukan elit Nazi Hitler, SS-Waffen, yang juga merupakan pasukan rahasia okultis Hitler di bawah komando Heinrich Himler.
e) Ular (The Snake)
Serial Harry Potter sangat banyak menggunakan binatang yang satu ini. Paham okultisme meyakini jika ular merupakan simbol kebijaksanaan. Ketika turun ke bumi mengikuti Adam, Lucifer juga diyakini mereka mengambil perwujudan seekor ular. Dalam kepercayaan sihir bangsa-bangsa purba, ular memang dikenal dekat dengan kepercayaan satanic (kepercayaan terhadap syaithoon /iblis). Hal ini berlaku sampai sekarang.
f) Mirror of Erised
Dalam serial pertamanya, terdapat sebuah cermin yang bisa mewujudkan keinginan Harry Potter, disebut sebagai The Mirror of Erised (Bab 12). Disini JK. Rowling menggunakan sebuah anagram dengan menuliskan “Desire” sebagai “Erised”. Anagram merupakan salah satu bentuk penyandian kata atau kalimat yang sering digunakan Ksatria Templar dan kelompok-kelompok okultis lainnya untuk menyembunyikan pesan rahasia mereka. Salah satu keinginan Harry Potter adalah melihat sosok kedua orangtuanya yang diwujudkan oleh cermin tersebut.
Siapa pun tahu, cermin merupakan perangkat utama okultisme dalam melihat masa lalu dan masa depan (meramal). Dalam buku “A-Z of Wicca” (Gernina Dunwich, hal.114) disebutkan, “Praktik peramalan yang merupakan praktik sihir untuk mengetahui masa lalu, sekarang, atau masa depan selalu menggunakan media cermin atau kaca, bola kristal, lilin, bayangan air, dan sebagainya.”
Ensiklopedia Okultisme juga menyinggung tentang benda yang satu ini. Dikatakan, “Orang-orang yang mempelajari okultisme selalu menggunakan cermin untuk bisa melihat dunia roh…” (Gerald & Grosset, Dictionary of the Occult, p. 153)
Dalam serial pertama Harry Potter, cermin tersebut memang digunakan Harry untuk bisa bertemu dengan roh kedua orangtuanya. Orang-orang Kristen Barat menuding JK. Rowling mengajarkan sesuatu yang dilarang oleh agama mereka, sebab Alkitab jelas-jelas melarang praktek-praktek menghubungi atau menghadirkan roh orang mati.
g) Alkemi dan Nicholas Flamel
Alkemi merupakan ilmu kimia abad pertengahan di Eropa yang konon (dalam kepercayaan mereka) mampu mengubah logam biasa menjadi emas. “Secara simbolis, ilmu kimia abad pertengahan adalah suatu seni kebatinan untuk mengubah bentuk manusia yang rohani ke dalam suatu format yang lebih tinggi dan abadi.” (Geddes& Grosset, Dictionary of the Occult, hal. 15-17).
Sejarah dunia mengenal salah seorang tokoh Alkemi utama bernama Nicholas Flamel, dimana nama ini dengan jelas telah dipakai JK. Rowling sebagai salah satu karakter serial pertama Harry Potter yang menjaga batu bertuah. Salah satu Ritual Masonik memang dekat dengan penggunaan batu-batu yang setelah melalui prosesi sihir tertentu dianggap memiliki tuah atau keajaiban.
Selain yang sudah dipaparkan di atas, ada banyak simbol-simbol atau mahluk Okultis lainnya yang dipaparkan dalam Harry Potter serial pertamanya, antara lain: Quidditch, Sapu Terbang, Nimbus, Anjing Berkepala Tiga, Quirell, dan Catur.
h) Catur (The Checkered)
Catur (The Checkered) jelas-jelas merupakan simbol Freemasonry. Hampir seluruh loji Freemasonry di seluruh dunia memiliki lantai kotak-kotak hitam putih yang disebut The Checkered Floor, yang digunakan dalam ritual inisiasi calon Mason baru atau kenaikan derajat keanggotaan.
i) Harry Potter dan Madame Blavatsky
Madame Blavatsky (*) |
Bukti lain yang sangat jelas dan tak terbantahkan adalah dipakainya nama salah seorang tokoh dunia Freemasonry, pendiri gerakan Theosofie Internasional, yakni Madame Blavatsky. Dalam serial Harry Potter-nya, JK. Rowling memberi nama seorang pengarang perempuan yang menulis buku pelajaran ramalan yang dipakai murid-murid sekolah sihir Hogwarts berjudul “Menyingkap Kabut Masa Depan”, dengan nama Cassandra Vablastky. Siapa sebenarnya orang ini?
JK. Rowling lagi-lagi menggunakan anagram, bentuk penyandian kegemaran Templar dan Mason, dengan menuliskan “Vablatsky” untuk nama Blavatsky.
Madame Blavatsky sangat dekat dengan sejarah Freemasonry di Indonesia. Perempuan Yahudi Rusia bertubuh cebol dengan tatapan mata yang seperti burung hantu ini di zaman penjajahan Belanda ini memiliki sebuah kediaman dengan tanah yang cukup luas di pusat Jakarta, tepatnya di seberang Gedung Bank Indonesia sekarang. Sekarang, tanah tempat rumah Blavatsky dipakai untuk membangun gedung Depertemen Pos dan Telekomunikasi di Jalan Medan Merdeka Timur. Dahulu, ruas jalan ini sering di sebut Blavatsky Weg atau Jalan Blavatsky. Blavatsky inilah “Mbah”-nya ajaran pluralisme yang sekarang digembar-gemborkan kaum Liberal, apakah itu yang bernama Jaringan Islam Liberal (JIL) maupun para pendukung Liberalis lainnya.
j) Harry Potter dan Mesir Kuno
Bukti lainnya yang tidak bisa dibantah adalah keterkaitan asal-muasal sihir Harry Potter dengan Mesir Kuno, tempat di mana Kabbalah sebagai ilmu sihir Mesir Kuno yang melahirkan berbagai kelompok okultis berasal.
Dalam serial Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, diceritakan ketika keluarga Ron Weasley (salah seorang teman Harry Potter) berlibur ke Mesir, maka kawannya Hermione mengaku jika dirinya begitu takjub dengan para penyihir Mesir yang dianggapnya sebagai sumber segala sumber ilmu sihir dunia. Apa yang ditulis JK. Rowling ini merupakan petunjuk kuat jika dunia sihir Harry Potter memang berasal dari sihir Mesir Kuno. Dan para ahli sejarah tidak ada yang membantah jika ilmu sihir Mesir kuno memiliki satu istilah: KABBALAH.
Kabbalah ini sampai sekarang masih eksis. Bahkan banyak selebritis Hollywood merupakan anggota dari Kabbalah Center of Los Angeles. Penyanyi Madonna merupakan ikon Kabbalah Hollywood. Dan sepertinya bukan kebetulan jika JK. Rowling memilih Daniel Radclife sebagai pemeran Harry Potter, di mana Radclife merupakan seorang anak Yahudi Inggris. (sumber1, sumber2, sumber3)
k) Simbol Segitiga Piramida dan Mata Satu
Dan tampaknya bukan pula suatu kebetulan apabila simbol Segitiga Piramida dan Mata Satu, yang merupakan simbol khas Freemasonry Yahudi dan Illuminati muncul dalam salah satu serialnya yang berjudul Harry Potter and the Deathly Hallows.
Demikianlah “Sisi Gelap Harry Potter”, sebagaimana diungkapkan oleh Rizki Ridyasmara, seorang penulis dan peneliti tentang Freemasonry Yahudi di tanah air kita.
Adapun sebagai Muslimin, hendaknya kita memperhatikan Sabda Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم dalam suatu Hadits Shohiih Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 6857 dan Al Imaam Muslim no: 87, dari Shohabat Abu Hurairoh r.a. sebagai berikut:
“Jauhilah tujuh perkara yang akan membinasakan.” Para Shohabat bertanya: “Apakah itu?” Beliau bersabda:
1. Syirik kepada Allooh,
2. Sihir,
3. Membunuh jiwa tanpa alasan yang haq,
4. Memakan riba,
5. Memakan harta anak yatim,
6. Lari dari medan perang, dan
7. Menuduh orang-orang yang beriman yang menjaga diri dari lalai.”
2) Film “2012 The End of The World”
Film “2012 the End of The World” diedarkan oleh sineas Amerika Columbia Pictures pada 13 November 2009 yang lalu dengan trailer teaser yang memperlihatkan tsunami menerpa Himalaya serta memunculkan pesan bahwa dunia akan berakhir pada 2012, dan bahwa pemerintah dunia tidak mempersiapkan penduduknya untuk terjadinya peristiwa tersebut. Trailer berakhir dengan pesan pada pembaca untuk “find out the truth” (carilah kebenaran) lalu muncullah angka “2012” pada mesin pencari. Pemasaran film tersebut dibantu dengan meluncurkan suatu situs web pemasaran virtual (yang diada-adakan), yang dioperasikan oleh Institute for Human Continuity dimana pemburu film bisa mendaftar untuk nomor undian agar menjadi bagian dari penduduk yang akan diselamatkan dari kehancuran global.
David Morrison dari NASA telah menerima lebih dari 1000 pertanyaan dari orang-orang yang mengira situs web tersebut asli dan mengutuknya dengan perkataan antara lain sebagai berikut: “Aku juga punya kasus remaja yang menulis padaku dan mengatakan bahwa mereka hendak bunuh diri karena mereka tidak ingin melihat dunia berakhir. Kupikir ketika engkau berbohong di Internet dan menakut-nakuti anak-anak untuk menghasilkan uang, maka secara etis itu adalah salah.” (Connor, Steve, “Relax, The end isn’t right”, The Independent, 17 Oktober 2009) — (sumber)
Bayangkan orang kafir saja mengecam kebohongan yang diutarakan oleh film tersebut, maka apalagikah kaum Muslimin? Karena bagi kaum Muslimin, film ini jelas-jelas bertentangan dengan ‘aqiidah, dimana ia menyampaikan suatu “Ramalan bahwa hari kiamat akan terjadi di akhir tahun 2012”, padahal tidak ada yang mengetahui perkara yang ghoib atau perkara di masa yang akan datang, kecuali hanyalah Allooh. Hal ini adalah sebagaimana firman-Nya dalam QS. An Naml (27) ayat 65 sebagai berikut:
“Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghoib, kecuali Allooh”.”Dan juga firman-Nya dalam QS. Al An’aam (6) ayat 59:
“Dan pada sisi Allooh-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri…”Barangsiapa yang menyatakan bahwa dirinya mengetahui perkara yang ghoib, berarti ia adalah kafir terhadap ayat-ayat tersebut. Hal ini juga sebagaimana sabda Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم dalam Hadits Riwayat Al Imaam Ahmad no: 9532 , dari Shohabat Abu Hurairoh r.a. Syaikh Syu’aib Al Arnaa’uth mengatakan Hadits ini Hasan, para perowinya Terpercaya (tsiqoot), termasuk para perowi Hadits Shohiih:
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia telah kufur pada Al Qur’an yang telah diturunkan pada Muhammad.”Bahkan berkaitan dengan Ramalan, maka Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم telah memberikan peringatan keras melalui sabda beliau صلى الله عليه وسلم dalam Hadits Shohiih Riwayat Al Imaam Muslim no: 2230, dari Shofiyyah dari sebagian istri Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم sebagai berikut:
“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka sholatnya selama 40 hari tidak diterima.”Jangankan hari Kiamat, apa yang akan didapat esok hari saja seorang manusia tidak ada yang mengetahuinya. Di bumi mana kita akan mati pun, tidak seorang pun manusia yang mengetahuinya. Apalagi kapan terjadinya Hari Kiamat, pastilah tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanyalah Allooh سبحانه وتعالى. Jangankan kita, Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم dan Malaikat Jibril pun tidak mengetahui kapan Kiamat akan terjadi. Hal ini adalah sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 1 sebagai berikut:
“Dari ‘Umar r.a., ia berkata, “Ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rosuulullooh, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, pada dirinya tidak ada bekas-bekas datang dari perjalanan, namun tidak ada satu pun di antara kami yang mengenalnya. Kemudian, dia duduk di dekat Nabi صلى الله عليه وسلم. Dia menempelkan lututnya ke lutut Nabi صلى الله عليه وسلم dan meletakkan telapak tangannya di atas paha Nabi صلى الله عليه وسلم.Selain perkara ramalan yang bertentangan dengan ‘aqiidah kita, maka yang juga harus disadari oleh kaum Muslimin adalah bahwa dibalik penyebaran film-film oleh Yahudi (antara lain film “2012” ini) melalui media-media massa mereka, memang ada suatu tujuan dan pesan tertentu yang hendak disampaikan oleh mereka. Hal ini adalah sebagaimana diungkapkan sendiri oleh media Barat sebagai berikut:
Kemudian, dia bertanya, ‘Wahai Muhammad, sampaikan kepadaku, apa itu Islam?’
Nabi صلى الله عليه وسلم menjawab, “Islam adalah engkau bersyahadat bahwasanya tiada tuhan yang berhak diibadahi (dengan sebenar-benarnya) kecuali Allooh dan Muhammad adalah utusan Allooh, menegakkan salat, menunaikan zakat, berpuasa Romadhoon,dan melaksanakan haji keBaitullooh jika engkau mampu pergi ke sana.’
Orang ini berkata, ‘Engkau benar.’”
Lalu ‘Umar r.a. berkata, “Kami terheran; dia bertanya lalu dibenarkannya sendiri.”
Orang tersebut bertanya, ‘Sampaikan kepadaku tentang apa itu Iman!’
Nabi صلى الله عليه وسلم menjawab, ‘Iman itu, engkau beriman kepada Allooh, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rosuul-Nya, dan hari akhir, serta beriman kepada takdir baik maupun buruk.’
Orang tersebut menjawab, ‘Kamu benar. Sampaikan kepadaku tentang apa itu Ihsan!’
Nabi صلى الله عليه وسلم menjawab, ‘Ihsan itu, engkau beribadah kepada Allooh seolah engkau melihatnya. Jika engkau tidak bisa, maka sesungguhnya Allooh melihatmu.’
Orang itu bertanya, ‘Sampaikan kepadaku, kapan kiamat terjadi?’
Nabi صلى الله عليه وسلم menjawab, ‘Orang yang ditanyai tidak lebih tahu daripada orang yang bertanya.’
Orang itu bertanya lagi, ‘Sampaikan kepadaku tentang tanda-tandanya!’
Nabi صلى الله عليه وسلم menjawab, ‘Budak-budak wanita akan melahirkan tuannya, dan engkau akan melihat orang yang tidak memakai alas kaki, suka tidak memakai baju, miskin, dan penggembala kambing berlomba-lomba dalam membuat bangunan yang tinggi.’
Kemudian, orang tersebut pergi, sementara aku (‘Umar r.a.) diam selama beberapa hari.
Setelah itu, Nabi صلى الله عليه وسلم bertanya, ‘Wahai ‘Umar, tahukah kamu, siapa orang yang kemarin bertanya itu?’
‘Umar berkata, ‘Allooh dan Rosuul-Nya yang lebih tahu.’
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, ‘Sesungguhnya, dia adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan dien kalian.’”
“The disaster movie “2012? is about the near-total destruction of planet Earth in accordance with predictions made by Ancient Mayans, thousands of years ago… “2012” also communicates messages and symbolism about the elite’s plans for a New World…
In another scene, St. Peter’s Basilica in the Vatican, the “epicenter” of Catholic faith, is shown crashing down on faithful and killing thousands of people who assembled to pray….
According to an article in the Guardian, “2012” was supposed to contain a scene depicting the destruction of the Kabaa, the holiest site of the Muslim faith. However, the scene was axed for fear of backlash from Islamic groups. The elite’s new world, is therefore not only devoid of Christianity, but of all major religions – one of the goals of the New World Order.
“2012” does not only show the destruction of religious monuments, but also of political landmarks. These scenes symbolize the fall of regular nation states before the formation of a single world government.
While the world will probably not crash and burn on December 23rd 2012, the movie uses the scare relating to the Mayan Calendar to communicate its plans for the future: the fall of religions, dissolution of Nations and the glorification of a select elite on the backs of the clueless masses. Everything that happens in the movie is remarkably on-par with “ten commandments” found on the Georgia Guidestones… Here are some of them: “Maintain humanity under 500,000,000 in perpetual balance with nature”…
Is the public being prepared for a major crisis that will resolved with the heralding of the New World Order? As the movie’s promotional poster clearly states: “We were warned”.” (sumber)
Artinya:
“Film 2012 adalah film yang menggambarkan tentang bencana /kehancuran nyaris total dari planet bumi ini sesuai dengan prediksi yang dibuat oleh suku Maya kuno, ribuan tahun yang lalu… (Film) “2012” juga mengkomunikasikan pesan dan simbolisme tentang rencana tokoh-tokoh elit (–maksudnya: tokoh-tokoh elit Freemasonry Yahudi — pent.) untuk terciptanya suatu (tatanan) DuniaBaru…
Dalam suatu adegan di film tersebut, Basilika Santo Petrus di Vatikan, yang merupakan pusat dari agama Katolik, ditampilkan runtuh dan membunuh ribuan orang pengikut setianya yang berkumpul untuk berdoa...
Menurut sebuah artikeldi Guardian, film “2012” seharusnya mengandung adegan yang menggambarkan kehancuran Ka’bah, sebuah tempat paling suci bagi agama Islam. Namun, adegan itu dipotong karena takut terhadap serangan balasan dari kelompok-kelompok Islam. Dengan demikian tokoh-tokoh elit Dunia Baru, tidak hanya ingin melenyapkan agama Kristen, tetapi juga ingin melenyapkan seluruh agama di muka bumi ini – dimana hal tersebut adalah merupakan salah satu tujuan dari New World Order (Tatanan Dunia Baru).
Film “2012” tidak hanya menunjukkan keruntuhan monumen-monumen keagamaan, tetapi juga keruntuhan berbagai bangunan tonggak politik. Adegan ini melambangkan runtuhnya berbagai negara dari bangsa-bangsa (yang ada sekarang ini) sebelum (kemudian akan) dibentuk suatu pemerintahan dunia yang tunggal (– New World Order – pent.)
(Meskipun) dunia (sementara ini) mungkin tidak kiamat pada tanggal 23 Desember 2012, namun film ini memanipulasi perasaan ketakutan yang muncul dalam kaitannya dengan (ramalan) Kalender Maya tersebut untuk mengkomunikasikan rencana mereka (– tokoh-tokoh elit Freemasonry Yahudi – pent.) untuk masa depan, yakni: keruntuhan agama-agama, penghancuran berbagai Bangsa, dan pengagungan terhadap tokoh-tokoh elit pilihan dari balik massa yang tidak sadar tentang hal tersebut. Segala sesuatu yang digambarkan dalam film ini adalah sangat selaras dengan “sepuluh aturan” yang ditemukan di Georgia Guidestones (Monumen batu Georgia)… Antara lain sebagai berikut: “Menjaga (populasi) manusia di bawah 500.000.000 agar tercipta keseimbangan abadi dengan alam”…
Apakah masyarakat sedang dipersiapkan untuk sebuah krisis besar yang akan berujung dengan kemunculan Tatanan Dunia Baru (New World Order)? Poster promosi film itu dengan jelas menyatakan: “Kita telah diperingatkan” .”
Georgia Guidestone (terletak diatas sebuah bukit di Elbert County, USA) adalah monumen berisi 10 aturan New World Order yang dipahat pada monumen tersebut dalam bahasa Inggris, Rusia, Ibrani, Spanyol, Arab, Hindi, Cina dan Swahili; juga terdapat pahatan dalam Hieroglyph Mesir, Sansekerta dan Yunani Kuno.
Berarti film ini dengan kata lain merupakan propaganda dalam rangka penyebaran ideologi mereka yang antara lain bertujuan untuk menjadikan manusia di muka bumi ini atheis, sebagaimana yang mereka putuskan dalam Konggres Freemasonry Internasional yang diadakan di Paris, Perancis pada tahun 1900 M, yaitu bahwa: “Tujuan (target) Freemasonry adalah mendirikan republik anti agama secara internasional.” (baca kembali artikel “Mengapa Gerakan Freemasonry Tersebar” yang pernah dimuat pada Blog ini, atau di sini)
Demikianlah, dibalik film-film yang mereka sebarkan itu ternyata terdapat misi (tujuan) dan pesan tertentu; jadi bukan semata-mata sekedar film untuk hiburan saja. Oleh karena itu, janganlah kita membiarkan anak-anak kita melihatnya, kemudian menyukainya. Seharusnya, yang paling minimal dilakukan oleh setiap orangtua Muslim ketika anak-anaknya sudah mulai “mendekati” atau menunjukkan ketertarikan pada film-film yang demikian, adalah harus diberi bimbingan, didampingi atau bahkan dilarang. Hendaknya hal itu dilakukan kalau kita ini (sebagai orangtua Muslim) masih merasa bertanggungjawab pada ‘aqiidah masa depan anak-anak kita, maka mereka itu harus diberi “imunisasi” agar ‘aqiidah-nya tidak rusak.
Betapa sabarnya Freemasonry Yahudi itu berdakwah kepada kekufuran. Sementara disisi lain, kita sebagai Muslim hanyalah karena perbedaan pendapat sedikit saja (dalam perkara furu’iyyah) sudah langsung berperang. Oleh karena itu hendaknya kita bersifat bijak.
3) Film Kartun “Shinchan, Tom & Jerry, Mickey Mouse, Spongebob, The Simpsons Family, Superman, Gravity Falls” dan berbagai film kartun sejenisnya.
“Film kartun yang disiarkan stasiun televisi swasta di Indonesia itu harus diwaspadai. Sebab dapat membahayakan perkembangan mental dan interaksi sosial anak,” kata Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan Aswar Hasan, di Makassar, sebagaimana dinukil dari http://www.inilah.com/read/detail/63412/bahayanya-nonton-kartun-shinchan/
“Kartun produk luar negeri tersebut”, lanjutnya, “lebih banyak menampilkan kekerasan, bahasa yang kasar, dan lebih bersifat merendahkan orang lain.”
“Misalnya kartun Spongebob, Tom & Jerry dan Shinchan. Pengaruh dari menonton televisi itu menyebabkan banyak anak-anak tidak tahu lagi sopan-santun terhadap orang tua,” ujar Aswar.
Itulah media massa mereka (Yahudi). Apakah akan kita biarkan saja? Kalau kita biarkan, maka akan terjadi proses Yahudisasi di rumah-rumah kita.
“Berdasarkan hasil survei KPI”, sambung Aswar Hasan, “Diketahui 70 persen tayangan televisi swasta lebih banyak menampilkan unsur hiburan daripada unsur pendidikan. Padahal fungsi dan peran media massa setidaknya harus menyeimbangkan fungsi hiburan, pendidikan, informasi, dan kontrol sosial.”
Hal senada dikemukakan aktivis LBH-APIK Sulawesi Selatan Lusi Palulungan, yang memfokuskan diri pada upaya perlindungan anak dan perempuan. Menurutnya, saat ini para orang tua harus mewaspadai film-film kartun asal Jepang yang materinya lebih banyak memaparkan kekerasan fisik, kekuatan mistik atau ghoib, serta menggambarkan nilai moral yang tidak masuk akal.
“Secara umum tayangan televisi tanpa disadari dapat mempengaruhi perkembangan mental, kecerdasan dan kemampuan berpikir anak. Hal itu disebabkan karena adanya rangsangan imajinasi melalui stimulus bunyi dan gambar secara terus-menerus. Kondisi itu menyebabkan kemampuan konsentrasi anak menjadi pendek,” katanya.
“Selain itu”, lanjutnya, “Dampak negatif tayangan televisi juga menyebabkan berkurangnya aktivitas dan sosialisasi anak. Akibatnya, anak cenderung hanya duduk pasif menonton televisi daripada bermain dengan sesamanya. Keterampilan emosi dan sosial anak pun menjadi tidak terasah dengan baik.”
Itulah pengamatan, yang merupakan bagian dari hasil penelitian para pemerhati /peneliti media massa yang disampaikan kepada kita. Artinya, mereka yang menguasai bidangnya saja telah merasakan bahayanya. Apalagi di dalam Islam, maka sudah pasti dan sudah sejak lama dirasakan bahayanya. Dan kita kaum Muslimin yang mengaji, yang mendengarkan ayat-ayat Allooh سبحانه وتعالى dan sabda Rosuulullooh, tentulah akan lebih tersentuh lagi dengan adanya bukti-bukti ini.
WALT DISNEY!
Bahkan yang perlu diwaspadai pula adalah bahwa dibalik kekonyolan dan tingkah lucu karakter-karakter kartun produksi Walt Disney tersimpan suatu agenda jahat untuk menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan dengan memasukkan unsur-unsur sihir /okultisme, kekerasan, seksualitas dan sejenisnya yang semestinya bukanlah merupakan konsumsi hiburan bagi anak-anak.
Bila dilihat dari logo Walt Disney sendiri terselubung pesan “666” yang merupakan angka perlambang okultisme (penyembahan syaithoon) sebagaimana telah kita pelajari dalam kajian lalu (lihat “Simbol & Program Internasional Freemasonry” yang pernah dimuat pada blog ini, atau klik di sini.
Dimana angka “666” tersebut bila diperhatikan juga seringkali digunakan dalam setiap Barcode yang ada. Bahkan istana Walt Disney pun diistilahkan sebagai “The Magic Kingdom” (Kerajaan Sihir).
Lalu bagaimana sebagai orangtua-orangtua Muslim, kita membiarkan anak-anak kita diajari sihir sedari kecil? Bukankah hal itu sangat bertentangan dengan ‘aqiidah Islam?
Oleh karena itu, hendaknya kaum Muslimin peka terhadap permasalahan ini. Betapa banyak orangtua-orangtua Muslim membiarkan anak-anaknya menonton acara-acara kartun Walt Disney tanpa mengetahui bahaya yang tersembunyi dibaliknya.
Angka “666” dalam tulisan “Walt Disney”. |
Hal ini juga senada dengan apa yang dikatakan oleh orang Barat sendiri, yaitu Wes Penre, yang merupakan mantan dari kelompok pemuja syaithoon, yang kemudian bertaubat dan menjadi peneliti dunia hiburan di Amerika Serikat. Dalam situs Illuminati News (4 Juli 2004), ia menulis sebuah artikel singkat berjudul “The Walt Disney Agenda”.
Penre menulis sebagai berikut, “I watched a movie yesterday, called ‘The Haunted Mansion’, starring Eddie Murphy. It was a Disney Production. Not only was it a horrible movie with lousy acting, but it also filled a certain purpose. The first question you may ask yourself after you’ve watched it is: whom is it made for? Adults, children or both? Well, it is too silly to be an adult movie, and too scary to be a children’s movie. So, whom was it made for?
To answer that question, we need to know who Walt Disney really was, what his corporation stands for, and what purpose it has. I strongly advise you to read Fritz Springmeier’s excellent research on the Disney bloodline. You can read about it online: http://www.theforbiddenknowledge.com/hardtruth/the_disney_bloodlinept1.htm
Walt Disney was a 33° Freemason and an illuminist. Behind all those cartoons, magazines, movies etc., is a hidden agenda to mess up our children’s minds. Disney’s production over the years is filled with Masonic symbolism, occult over- and undertones, mind control and indoctrination. He is preparing our younger generations for the New World Order, and introduce them to sorcery (black magic) as being a ‘cool thing’. Read more about it in the above Springmeier article, it is amazing reading…”
Artinya:
Penre menulis sebagai berikut, “Kemarin saya menonton sebuah film berjudul ‘The Haunted Mansion’, dibintangi oleh Eddie Murphy. Film ini adalah produksi Disney. Bukan saja sekedar film yang buruk dengan akting yang payah, namun ada sesuatu di baliknya. Pertanyaan pertama yang muncul di benak kita setelah menontonnya, adalah: Untuk siapa sebenarnya film ini dibuat? Untuk orang-orang dewasa, ataukah anak-anak, ataukah keduanya? Jika untuk orang dewasa, film ini sangatlah naïf, terlalu enteng, dan tidak lucu. Namun jika untuk anak-anak, film ini amat sangat menakutkan. Jadi, untuk siapa sebenarnya Disney membuat film tersebut?
Untuk menjawab semua pertanyaan itu maka kita perlu mengetahui siapa sesungguhnya Walt Disney, apa misi utama perusahaan Walt Disney, untuk apa ia didirikan, dan akan digunakan sebagai apa? Saya sangat menyarankan agar anda membaca tulisan Fritz Springmeier yang merupakan hasil risetnya yang sangat bagus terhadap garis keturunan Disney. Silakan anda baca: “The Skill of Lying, The Art of Deceit. The Disney Bloodline” (“Keterampilan Menipu dan Seni Berbohong. Garis Keturunan Disney”), atau klik: http://www.theforbiddenknowledge.com/hardtruth/the_disney_bloodlinept1.htm
Freemasonry Logo on Walt Disney Postcard (*) |
(*) Catatan: untuk keperluan pembuktian fakta dokumentasi, maka bagian wajah pada foto ini tidak disamarkan. (sumber foto)
Sekarang lihat betapa dalam film kartun Tom & Jerry berjudul “Fast & Furry”, diperlihatkan ritual penyembahan syaithoon. Juga dalam berbagai adegan diselipkan simbol-simbol Freemasonry antara lain: Piramida dengan Mata Satu (Mata Horus)-nya. Lalu juga ada simbol Masonik seperti Tongkat Caduceus (sebatang tongkat bersayap dililit dua ekor ular). Simbol-simbol ini telah kita bahas dalam kajian lalu (baca kembali artikel “Simbol & Program Internasional Freemasonry” atau klik di sini, juga “Keberadaan Freemasonry di Indonesia” atau klik di sini; yang telah dimuat pada Blog ini)
Kemudian dalam film Donald Bebek (Duck Tales), seri “Yuppy Ducks Season 2”, disalah satu adegannya terdapat secarik kertas di dinding yang apabila dibaca sebenarnya adalah sebuah pesan yang bermakna: “Ask About Illuminati” (Bertanyalah /Carilah Info tentang Illuminati).
Tom & Jerry
Satanic Ritual and Freemasonry Symbols in “Tom & Jerry” and “Ducktales” Cartoon Movies |
Tom & Jerry diciptakan pertama kali oleh William Hanna dan Joseph Barbera disaat awal-awal perang dunia pada tahun 1939. Seri animasi ini diproduksi oleh MGM Cartoon Studio di dalam jaringan hiburan Kabbalah bernama Hollywood, pada tahun 1940 hingga 1957, saat unit animasi studio tersebut ditutup.
Kaum Yahudi pada masa Hitler kerap dipanggil dengan sebutan “Tikus kotor”, layaknya cap pita kuning yang mesti dipakai oleh kaum Yahudi kala itu. Maka, serial Tom & Jerry adalah upaya mereka untuk membalikkan itu semua dan memutus hubungan antara Yahudi dengan sebutan “Tikus” yang terlanjur tertanam dalam benak orang Eropa pada masa Hitler.
Namun disamping itu semua, kita mesti jeli mengaitkan stigma Yahudi pada masa Hitler. Karena apa yang ditampilkan sejarah selama ini bahwa Yahudi adalah kaum tertindas di Eropa oleh Rezim Nazi tidaklah sepenuhnya benar. Oleh karena itu, bagaikan sekali mengayuh satu-dua pulau terlampaui, film Tom & Jerry juga memiliki misi untuk betul-betul mendoktrinasi orang-orang, bahwa Yahudi itu benar-benar mengalami penyiksaan parah di Eropa sehingga layak untuk menghuni Palestina. Padahal kita ketahui bersama, setting Holocaust juga diciptakan oleh Yahudi.
Lantas peran apa yang dimainkan Yahudi dalam serial kartun ini? Hal tersebut bisa kita telusuri dari aktor utama dalam tayangan yang diproduksi MGM Cartoon tersebut. Jerry si “Tikus kecil” adalah personifikasi dari diri mereka sendiri. Meski jumlah Yahudi relatif sedikit, sering dihinakan oleh kaum “Anti Semit“, namun mereka berhasil membalikkan itu semua dan menguasai dunia. Saat ini, kendali perekenomian, politik, dan milter pun dibawah kendali Yahudi. Mereka boleh saja dihinakan sebagai “Tikus”, namun nyali mereka tidaklah sekecil tikus.
Kalau begitu, siapakah yang sebenarnya dimaksudkan Yahudi sebagai “Tom” dalam hal ini? Maka mereka dengan senang hati mengatakan bahwa si “Kucing besar” itu adalah musuh-musuh mereka saat ini, khususnya adalah ummat Islam. Ya, kucing besar yang kocar-kacir meski hanya menghadapi seekor tikus.
Bayangkan Yahudi begitu lihai memainkan peran Jerry si tikus kecil, pintar, lagi cerdas ini. Penonton seakan-akan sama sekali tidak terganggu dengan “kekejaman” yang dilakukan Jerry. Aksi kekerasan terhadap musuh-musuhnya menjadi hal yang lumrah. Inilah episode penting yang mereka mainkan untuk menutupi tipu daya mereka selama ini. Lantas dengan memainkan wacana Anti Semitisme pun mereka seakan-akan menjadi pihak yang lemah dan tertindas oleh kepongahan dunia selama ini. Padahal kalau kita mau berpikir secara seksama, siapa yang diuntungkan dalam wacana Anti Semit ini? Ummat Islam atau bangsa Yahudi kah?
Henry Ford dalam bukunya “The International Jews” mengatakan bahwa, “Kesadaran orang Yahudi yang teguh atas “Goyim” (non-Yahudi) inilah yang merupakan penyakit Yudaisme, tradisi untuk memisahkan diri yang usianya telah berabad-abad lamanya. Tidak ada itu yang namanya Anti-Semitisme. Tetapi sesungguhnya yang ada, yaitu Anti-Goyimisme.” (sumber)
Spongebob
Freemasonry Symbols in “Spongebob” Cartoon Movie |
Lalu perhatikan pesan yang disampaikan dalam salah satu filmnya yakni: “I will Rule the World” (“Aku akan menguasai Dunia”), beserta ditampilkannya si tokoh bermata satu dengan dua buah tanduk di kepalanya yang jelas-jelas merupakan personifikasi dari Iblis /Syaithoon (Big Evil).
Apakah patut anak-anak kaum Muslimin diberi tontonan dengan pesan-pesan tersembunyi seperti itu? Selanjutnya perhatikan jadwal tayang film “Spongebob” di salah satu jaringan TV di Indonesia! (sumber)
Dalam seharinya ditayangkan sebanyak 3,5 jam. Jam tayangnya pun antara pukul 6 sampai dengan 8 pagi, dimana itu adalah jadwal anak-anak sekolah. Dampaknya, anak-anak menjadi sulit ketika disuruh untuk menuntut ilmu. Semakin seseorang tidak berilmu, semakin mudah ia dikontrol pikirannya.
Lalu di sore harinya, ditayangkan pada pukul 17.30 sampai dengan 19.00. Itu adalah jadwal sholat Maghrib. Dampaknya, anak-anak menjadi malas ketika diperintahkan untuk sholat. Dengan kata lain, anak-anak kaum Muslimin hendak dijauhkan dari dienul Islam.
Bayangkan, di sekolah-sekolah umum itu agama (dien) hanya diajarkan paling 2 jam sepekannya; sementara baru 1 jenis film kartun seperti “Spongebob” ini saja sudah 3,5 jam seharinya. Dengan demikian proses Yahudisasi secara gencar menerobos ke rumah-rumah kaum Muslimin apabila anak-anak kaum Muslimin dibiarkan menonton acara-acara TV tanpa dikontrol.
Mickey Mouse & Goofy
Freemasonry Symbols in “Mickey Mouse” Cartoon Movie. |
The Simpsons Family
Nah, sekarang lihat film kartun “The Simpsons Family” berikut. Dalam episode pertama musim tayang ke-9 nya, yang berjudul “The City of New York vs Homer Simpson”, secara perdana ditayangkan di stasiun TV Amerika Fox pada 21 September 1997.
Perhatikan bahwa terdapat pesan tersembunyi (subliminal message) di dalamnya. Pada menit ke 3:18 tayangan film, Bart Simpson menggenggam setumpuk uang dengan simbol Freemasonry Piramid Mata Satu, sementara dilatar belakangnya, adik Bart Simpson (Lisa) menunjukkan sebuah majalah bertuliskan “New York” dengan illustrasi uang dollar $ 9 dan dua buah gedung tinggi yang membentuk angka “11”. Itu menunjukkan angka 9-11, di kota New York! Suatu aba-aba, yang secara jelas menunjukkan rencana Freemasonry Yahudi dalam upaya mereka untuk memerangi Islam. Acara The Simpsons ini secara perdana diudarakan pada 21 September 1997, berarti 4 tahun sebelum terjadinya peristiwa runtuhnya gedung World Trade Center pada 11 September 2001 (9/11)!!! Kemudian disebarkanlah oleh mereka berita bahwa: “World Trade Center diserang oleh kelompok Teroris Islam”.
Dengan demikian, sempurnalah mereka dalam upaya memunculkan sikap Islamophobia, yang merupakan suatu fitnah untuk memojokkan kaum Muslimin diberbagai penjuru dunia dengan memberinya cap negatif “Teroris”.
Dalam salah satu adegan pada serial film kartun The Simpsons Family ini, diperlihatkan pula bahwa terjadi suatu ledakan bola api, dimana bola api itu digambarkan berbentuk Pentagram (Bintang lima — simbol okultisme yang juga kerap digunakan oleh Freemasonry Yahudi). Akibat ledakan tersebut, sebuah jam dinding mendarat jatuh disamping Homer Simpson, sehingga Homer pun dengan terkejut menoleh kearah jam yang menunjukkan pukul 6 kurang lima menit tersebut.Apabila dibaca secara terbalik, maka jarum jam menunjuk angka “9-11”. Suatu kebetulan? Sepertinya tidak.
Ingat, jauh-jauh hari sejak tahun 1859 -1871, Jendral Albert Pike (seorang tokoh terkenal di kalangan Freemasonry Yahudi) telah merencanakan dan membentuk Panitia Perang Dunia I, II dan III; dimana Perang Dunia III mereka rencanakan sebagai peperangan antara Zionisme dan Islam (baca kembali artikel “Simbol & Program Internasional Freemasonry” yang telah dimuat di Blog ini). Bisa jadi, ini semua adalah implementasi dari rencana mereka.
Bahkan dalam suatu situs Barat, diungkapkan bahwa tidak hanya film kartun “The Simpsons Family” ini saja yang mengutarakan pesan tersembunyi tentang rencana Freemasonry Yahudi untuk memunculkan peristiwa “9-11” World Trade Center; namun ternyata di banyak film-film Hollywood lainnya pun pesan “9-11” itu telah disampaikan oleh mereka. Antara lain:
- Pada film “The Matrix” (1999), pada menit ke 3:15 tayangan film, tanggal yang tercantum pada passpor secara jelas menunjukkan tangga “11 Sept 01” (– maksudnya: 11 September 2001).
- Pada film “Terminator 2 – Judgement Day” (1981), pada menit ke 2:01 tayangan film, terlihat secara jelas tulisan “Caution 9-11” (Hati-hati dengan 9-11) pada jembatan.
- Pada film “Super Mario Bros” (1993), pada menit ke 2:08 tayangan film, terlihat adegan dimana gedung The World Trade Center dihancurkan dengan cara yang secara menakutkan adalah amat sangat mirip, dll.
Freemasonry Symbols in “The Simpsons Family” Cartoon Movie |
Superman
Sekarang kita teliti tokoh fiksi ciptaan mereka yang bernama “Superman”. Superman ini juga merepresentasikan banyak simbolisasi Freemasonry Yahudi.
Tahukah Anda jika di balik simbol dan film tersebut tersimpan suatu ideologi mereka tentang kejayaan kaum Yahudi sebagai “Manusia Pilihan Tuhan” dan bahwa manusia lainnya adalah tidak sempurna? Jerry Siegel dan Joe Shuster, dua orang keturunan Yahudi dibalik pembuat tokoh Superman, membingkai ideologi mereka tersebut secara halus.
Simbol huruf “S” pada gambar di atas banyak memiliki arti. Tetapi yang lebih dekat maknanya adalah SION atau SAMIRI.
Mount Sion (Zion) in Jerusalem |
(85) Allooh berfirman: “Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri." (86) Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. Berkata Musa: “Hai kaumku, bukankah Robb-mu telah menjanjikan kepadamu suatu janji yang baik? Maka apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagimu atau kamu menghendaki agar kemurkaan dari Robb-mu menimpamu, lalu kamu melanggar perjanjianmu dengan aku?” (87) Mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu, maka kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya”, (88) kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara, maka mereka berkata: “Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa”. (89) Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan? (90) Dan sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: “Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu itu dan sesungguhnya Robb-mu ialah (Allooh) Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan ta`atilah perintahku”. (91) Mereka menjawab: “Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa kembali kepada kami." (92) Berkata Musa: “Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah sesat, (93) sehingga kamu tidak mengikuti aku? Maka apakah kamu telah (sengaja) mendurhakai perintahku?” (94) Harun menjawab: “Hai putera ibuku janganlah kamu pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku; sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku): “Kamu telah memecah antara Bani Isroil dan kamu tidak memelihara amanatku”. (95) Berkata Musa: “Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) hai Samiri?” (96) Samiri menjawab: “Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka aku ambil segenggam dari jejak rosuul lalu aku melemparkannya, dan demikianlah nafsuku membujukku”. (97) Berkata Musa: “Pergilah kamu, maka sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia ini (hanya dapat) mengatakan: “Janganlah menyentuh (aku)”. Dan sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya, dan lihatlah tuhanmu itu yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya kami akan membakarnya, kemudian kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu yang berserakan). (98) Sesungguhnya Robb-mu hanyalah Allooh, yang tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu”.Nama Samiri ini pula diduga sebagai nama panggilan lain untuk Amerika Serikat yang dikuasai secara ekonomi dan politiknya oleh Yahudi. Nama lain dari Amerika Serikat itu adalah Uncle Sam, yang mana kata “SAM” adalah singkatan dari “SAMiri”.
Di dalam cerita fiksi tersebut, dikisahkan bahwa nama asli Superman, yaitu: Kal-El, berasal dari bahasa Ibrani yang berarti “suara tuhan”. Nama semua keluarga Superman berakhiran dengan kata “El”, dimana kata “El” dalam Ibrani berarti: “tuhan”.
Menurut ideologi zionis Yahudi yang bersumber pada Talmud, bangsa Yahudi adalah manusia pilihan Tuhan:
- “Hanya orang-orang Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non Yahudi bukanlah manusia, melainkan binatang.” (Kerihoth 6b hal.78, Yebamoth 61a)
- “Engkau disebut manusia (Adam), tetapi ‘Goyyim’ (orang non-Yahudi) tidak disebut sebagai manusia.” (Ezekiel 34:31).
- “Orang-orang non-Yahudi diciptakan sebagi budak untuk melayani orang-orang Yahudi.” (Midrasch Talpioth 225)
Kemudian di dalam cerita fiksi tersebut, dikisahkan pula bahwa Superman memiliki pandangan X-ray yang bisa menembus dan mengetahui segalanya. Hal ini membuat kita teringat dengan filosofi “All seeing eye” atau Mata Horus yang terdapat di puncak piramida Illuminati, pada simbol Freemasonry. Dan Superman dikisahkan bisa mendengar segalanya. Hal ini membuat kita teringat dengan keterlibatan Freemasonry dalam dinas intelejen terkenal dunia seperti MI6 atau CIA.
Berikutnya dikisahkan bahwa jatidiri Superman berada dalam kerahasiaan nama dan tokoh Clark Kent. Begitu pula dengan Freemasonry yang cenderung berada dalam konspirasi rahasia atau berada di balik layar kejadian-kejadian besar dunia.
Superman juga dikisahkan sebagai anak dari planet lain (planet Krypton) yang turun ke bumi untuk memperbaiki bumi. Konsep ini mirip dengan konsep “anak tuhan berwujud manusia” yang menjadi kepercayaan paganisme atau penyembahan dewa-dewi seperti di Mesopotamia, Mesir dan Yunani Kuno, yang kemudian mempengaruhi Bani Isro’iil sehingga diantara mereka ada yang mempercayai ‘Uzair sebagai anak Allooh سبحانه وتعالى, dan hal ini dibantah oleh Allooh سبحانه وتعالى dalam QS. At Taubah (9) ayat 30:
“Orang-orang Yahudi berkata: “’Uzair itu putera Allooh” dan orang-orang Nashroni berkata: “Al Masih itu putera Allooh”. Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allooh mereka, bagaimana mereka sampai berpaling?”Demikianlah, di balik cerita berseri yang cukup panjang ini, tersimpan agenda besar dari Yahudi bahwa mereka lah yang dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia ini dan bukan bangsa lainnya.
(sumber1, sumber2, sumber3)
Gravity Falls
Sebuah film kartun produksi baru dari Walt Disney yang bernama “Gravity Falls” adalah sangat sarat dengan simbol-simbol Freemasonry Yahudi & Illuminati-nya. Film kartun ini bercerita tentang sepasang anak kembar berusia 12 tahun yang menghabiskan musim libur mereka bersama sang paman, yakni Uncle Stan di kota Gravity Falls di Oregon, Amerika Serikat.
Sang paman, Uncle Stan, dalam salah satu adegan kartun itu digambarkan menyembunyikan salah satu matanya serta memakai sebuah topi berbentuk seperti kopiah ala kelompok “the Shriners” (kelompok level tinggi Freemasonry, dimana hanya level 32 keatas yang boleh bergabung kedalam group ini). Dengan demikian dari awal cerita, seakan-akan telah digambarkan bahwa sang paman adalah seorang petinggi Freemasonry.
Kemudian dalam salah satu adegan yang lain terlihat simbol Piramida dengan Mata Satu (Mata Horus) beserta berbagai simbol sihir dan alkimia. Lalu tampak pesan sebagai berikut: “Floating Eyeballs – are they watching me?” (Bola-bola mata yang bergentayangan – apakah mereka mengawasi diriku?). Seakan suatu pesan tersembunyi bahwa Freemasonry Yahudi itu memiliki agen-agen yang begitu banyak untuk mengawasi, memantau, mengontrol orang-orang dan mereka itulah yang berada dibalik berbagai kejadian penting di dunia.
Perhatikan karpet dengan simbol Piramida dan Mata Satu pada salah satu adegannya. Lihat pula jam dinding milik Uncle Stan yang berbentuk Burung Hantu. Burung Hantu adalah simbol okultisme, merepresentasikan kelompok-kelompok penyembah syaithoon seperti Freemasonry, Illuminati dan Bohemian Groove yang bekerja dalam kegelapan.
Dan juga perhatikan huruf “A” pada tulisan “Shack” yang berbentuk jangka kompas dengan Mata Satu khas Freemasonry-nya.
Semua itu sekedar illustrasi tanpa makna? Tampaknya tidak demikian. (sumber)
A new Disney TV show “Gravity Falls” loaded with Freemasonry Illuminati symbols |
4) Simbol Yahudi “Vulcan Salute” (Hormat Vulcan) dalam film “Startrek” dan berbagai film sejenisnya.
Isyarat tangan “Vulcan Salute” (Hormat Vulcan) ini dilakukan dengan cara mengangkat sebelah atau kedua belah tangan keatas sambil merenggangkan jari manis kearah jari kelingking dan jari tengah kearah jari telunjuk. Kedudukan jari yang direnggangkan dengan cara seperti itu akan menjadikan jari-jemari kelihatan seperti tiga jari besar.
The Vulcan Salute, a greeting by Rabbi’s in Hebrew tradition (Hormat Vulcan adalah isyarat tangan yang merupakan salam dari para Rabbi /pendeta Yahudi, dalam tradisi mereka)
“Vulcan Salute” ini populer dikalangan Yahudi, dan ia berasal dari kepercayaan paganisme Yunani Kuno. Menurut kepercayaan mereka, dewa Vulcan adalah tuhan penghalang api, termasuk api yang berasal dari gunung berapi. Dewa Vulcan ini dikenal juga dengan sebutan Hephaestus.
Kemudian didalam suatu situs Barat, juga diungkap bahwa dewa Vulcan ini oleh Freemasonry Yahudi disebut sebagai “Tubal Cain”, dimana nama itu mereka gunakan sebagai password untuk level-3 Freemasonry (Master Mason):
“Vulcan was a sun deity who was associated with fire, thunderbolts, and light. The festival in honour of him was called the Vulcania in which human sacrifices were offered. “According to Diel, he bears a family relationship to the Christian devil.” It is fascinating to know that he married Venus, another name for Lucifer or the devil. What is even more interesting is that Vulcan is adored in Masonry under the name of Tubal Cain. In the Masonic Quiz Book the question is asked: “Who was Tubal Cain?” The answer is: “He is the Vulcan of the pagans.”
In Masonry, Tubal Cain is the name of the password for the Master Mason (or third) degree…”
Artinya:
“Vulcan adalah dewa matahari yang diasosiasikan dengan api, petir dan cahaya.Sebuah festival disebut “Vulcania” digelar untuk menyembahnya, dimana korban manusia ditawarkan disitu. “Menurut Diel, dewa Vulcan ini memiliki hubungan keluarga dengan syaithoon /iblis yang dikenal di kalangan Nashroni.”
Menarik untuk diketahui bahwa di dalam kisahnya dewa Vulcan adalah menikah dengan Venus, nama lain untuk Lucifer atau syaithoon.
Dan yang lebih menarik lagi adalah bahwa Vulcan dipuja-puja dalam Freemasonry di bawah nama “Tubal Cain”.
Dalam buku “Masonic Quiz” terdapat suatu pertanyaan: “Siapakah sebenarnya Tubal Cain?” Jawabannya adalah: “Ia adalah Vulcan-nya para penyembah berhala.”
Dalam Masonry, Tubal Cain adalah nama sandi untuk Master Mason (Freemasonry level ke-3) …”
The Vulcan Salute in Tarot Cards called “the Devil” and also used as a symbol in Qabalah (Hormat Vulcan tergambar dalam kartu Tarot yang berjudul “sang Iblis”, juga digunakan sebagai simbol Kabbala).
Besarnya pengaruh Yahudi dalam film “Startrek” ini pun selaras dengan apa yang diungkapkan sendiri oleh seorang pendeta Yahudi bernama Rabbi Yonassan Gershom dalam suatu tajuk berjudul “The Jewish Origin of the Vulcan Salute”. Ia menjelaskan bahwa isyarat tangan yang dilakukan oleh Leonard Nimoy dalam film “Startrek” (1996) jelas meniru gaya berdo’a orang Yahudi yang menggunakan isyarat tangan Kohanim; tetapi isyarat yang ditunjukkan oleh Nimoy dalam film tersebut hanya menggunakan sebelah tangan saja. Leonard Nimoy sendiri pun mengakui hal itu dalam autobiografi-nya yang berjudul “I am Spock” (1995).
Tidak hanya Mr. Spock dalam tokoh fiksi “Startrek”, ternyata berbagai selebritis lainnya seperti Michael J. Fox, Justin Timberlake dan tokoh politik dunia seperti Winston Churchill dan Barrack Obama pun terlihat menggunakan isyarat tangan the Vulcan Salute:
(*) Catatan: untuk keperluan pembuktian fakta dokumentasi, maka bagian wajah pada foto ini tidak disamarkan. (sumber1, sumber2, sumber3)
5) Komik & film kartun Jepang “Yu-Gi-Oh!” dan “Naruto”
Apakah hanya film-film Barat saja yang penuh dengan simbol-simbol Freemasonry Yahudi? Tidak juga. Film-film kartun dan manga (komik) asal Jepang pun tidak lepas dari simbol-simbol mereka, contohnya adalah film kartun “Yu-Gi-Oh!” dan “Naruto” berikut ini.
Occult symbols in “Yu-Gi-Oh!” Japanese cartoon movie, playstation and card games. |
Perhatikan bahwa simbol Piramida dan Mata Horus muncul dalam berbagai adegannya.
Unicursal Hexagram |
Adapun manga (komik) Jepang “Naruto” adalah karya Masashi Kishimoto. Manga “Naruto” bercerita seputar kehidupan tokoh utamanya yakni Naruto Uzumaki, seorang ninja remaja yang lincah, hiperaktif, dan ambisius; serta petualangannya dalam mewujudkan keinginannya untuk mendapatkan gelar “Hokage”, ninja terkuat di desanya.
Sang pembuat komik, Masashi Kishimoto, lahir di Prefektur Okayama, Jepang (1974). Ia mulai mengembangkan bakatnya akan menggambar semenjak usia SD. Masashi Kishimoto menjadi mangaka terkenal semenjak karyanya “Naruto” sukses besar baik di Jepang sendiri ataupun di negara-negara lain. Pada tahun 1999, “Naruto” pertama kali dipublikasikan di majalah “Shounen Jump” edisi ke-43 dan kemudian serial animasinya diproduksi oleh Studio Pierrot dan Aniplex, yang disiarkan secara perdana di Jepang oleh jaringan TV Tokyo dan juga oleh jaringan televisi satelit khusus animasi, Animax, pada 3 Oktober 2002 sampai sekarang. Seri pertama terdiri atas 9 musim. Musim pertama dari seri kedua mulai ditayangkan pada tanggal 15 Februari 2007.
Saudara kembar Masashi Kishimoto, yakni: Seishi Kishimoto juga merupakan seniman manga dengan karyanya yang terkenal “666 Satan”.
Manga “666 Satan” karya Seishi Kisimoto, dan “Naruto” karya Masashi Kisimoto |
Dalam manga ini, dikisahkan tentang sebuah kelompok antagonis bernama “Akatsuki”, yang beranggotakan 10 orang kriminal berjubah hitam (– jubah hitam adalah jubah khas-nya kelompok penyembah syaithoon – pen.) yang ditakuti karena kekuatan dan tabiat mereka yang buruk. Akatsuki memiliki tujuan untuk menguasai dunia dengan kekuasaan yang mutlak. Hal ini mengingatkan kita akan Freemasonry yang bertujuan untuk membentuk kekuasaan tunggal “New World Order” dibawah pimpinan mereka.
Tobi /Uchiha Madara with his one “666” eye. |
Bukankah tokoh ini karakternya mirip dengan Al Masiih Ad Dajjal? Hanya bedanya bahwa Tobi /Uchiha Madara adalah buta pada mata kirinya; sedangkan Al Masiih Ad Dajjal itu buta di mata sebelah kanannya.
Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda dalam Sunnan Abu Daawud no: 4322 dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany dalam Kitab “Misykatul Mashoobih” no: 5485, dari Shohabat ‘Ubaadah Ibnu Shommit:
“Aku akan beritakan kepada kalian tentang Dajjal, tetapi aku khawatir kalian tidak bisa mencerna dengan akal kalian. Sesungguhnya Al Masiih atau Dajjal itu seorang yang berbadan pendek gemuk, langkahnya jauh, rambutnya kriting, matanya buta, mata sebelah (kanan)-nya terhapus, tidak menonjol sekali dan tidak masuk sekali. Jika kalian tersamarkan, maka ketahuilah bahwa Robb kalian tidak buta sebelah.”Dalam manga “Naruto” ini dikisahkan pula bahwa klan Uchiha memiliki jurus mata antara lain Sharingan, Magekyo Sharingan dan Fuumetsu Magekyo Sharingan; yang apabila kita lihat maka jurus mata tersebut adalah membentuk angka “666” dan Heksagram (Bintang Daud) yang merupakan simbol khasnya Freemasonry Yahudi.
Jurus Mata klan Uchiha bersimbolkan angka 666 & Bintang Daud (hexagram) |
Sedangkan tokoh Sasori adalah seorang ninja yang digambarkan memiliki kemampuan untuk mengontrol ratusan boneka manusia; yang mana mengingatkan kita bahwa Freemasonry dan Illuminati itu memiliki keahlian mengontrol orang-orang melalui industri media massa hiburan. (sumber).
Demikianlah, lagi-lagi penyebaran simbol-simbol sihir ini ditujukan untuk segmentasi anak-anak dan generasi pemuda. Hal itu menunjukkan betapa mereka menyadari bahwa untuk mengontrol pikiran manusia itu yang paling mengena adalah dilakukan sejak usia kecil. Karena anak-anak kecil itu menyerap informasi, meniru serta menghafalnya dengan cepat. Bayangkan, orang kafir saja mengerti bagaimana untuk mengeksploitasi usia anak-anak untuk menebar pengaruh mereka. Maka sangat disayangkan apabila banyak orangtua Muslim di dunia ini yang lupa untuk membekali anak-anaknya dengan hafalan Al Qur’an sedari kecil, padahal di usia kecil itulah anak-anak dapat menghafal Al Qur’an dengan lebih cepat.
Tidak hanya itu saja, suatu perkara yang hendaknya diketahui pula oleh kaum Muslimin adalah bahwa menggunakan foto makhluk hidup untuk kepentingan tertentu seperti: dokumentasi, paspor, KTP, dsbnya secara Syari’at adalah diperbolehkan; namun menampilkan gambar makhluk hidup /menggambarnya dengan utuh termasuk wajah untuk dipergunakan sebagai sekedar komik (manga) /perkara-perkara yang tidak sesuai, apalagi bertentangan dengan Syari’at; maka untuk hal ini Allooh سبحانه وتعالى dan Rosuul-Nya telah melarangnya. Hal itu sebagaimana diberitakan dalam Hadits Al Imaam Al Bukhoory no: 5951 dan Al Imaam Muslim no: 2108, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar r.a., bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:
“Orang-orang yang membuat gambar-gambar, mereka pada hari Kiamat akan diadzab (disiksa). Dikatakan pada mereka, hidupkanlah oleh kalian apa-apa yang kalian ciptakan.”6) Acara Kontes Musik “the X-Factor”
Sekarang bagaimana penyebaran simbol-simbol Freemasonry Yahudi dan Illuminati di media-media massa di tanah air kita?
Indonesia ini negeri yang tanahnya sangat subur. Sesubur tanahnya, subur pula berbagai pengaruh kebudayaan dan ideologi dari Barat sampai dengan Timur; diserap tanpa filter oleh penduduknya yang katanya mayoritasnya adalah Muslim.
Alih-alih dari memperdalam Al Qur’an dan As Sunnah yang shohiihah dengan pemahaman para Pendahulu Ummat yang shoolih, tidak sedikit dari kalangan Muslimin yang turut serta memeriahkan kontes musik “the X-Factor” yang dipromosikan oleh salah satu stasiun Televisi ternama di negeri ini.
Hal tersebut bisa jadi dikarenakan ke-jahil-an (kebodohan) ummat ini dalam perkara dien, sehingga tidak menyadari bahwa Musik adalah sesuatu yang dilarang dalam Al Islaam (baca kembali artikel ceramah berjudul “Larangan Bernyanyi dan Berjoget” yang pernah dimuat pada Blog ini, atau klik di sini.
Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم jauh-jauh hari telah bersabda dalam suatu Hadits Shohiih yang diriwayatkan oleh Al Imaam Al Bukhoory dalam Shohiihnya no: 5268, dari Shohabat Abu Maalik Al Asy’ary sebagai berikut:
“Akan dijadikan halal oleh ummatku emas, sutera, khamr dan Al Ma’aazif.”Al Imaam Ibnu Hajar Al Asqolaany dalam Kitabnya Fathul Baari, yang merupakan penjelas dari Kitab Shohiih Imaam Al Bukhoory, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kata “Al Ma’aazif” dalam Hadits ini adalah:
- Alat-alat Lahwun, yakni sesuatu yang tidak berfaedah dalam pandangan Syar’ie atau dalam pandangan Wahyu.
- Dan dikatakan juga bahwa makna lain dari “Al Ma’aazif” adalah Aswat ‘alaa Malaahi, yaitu suara yang tidak ada faedahnya atau tidak terpuji.
- Makna ketiga, adalah: Duf (rebana) dan selainnya yang dipukul, yang selanjutnya dikenal sebagai Nyanyian.
“Akan dijadikan halal oleh ummatku…” sebagaimana dikatakan dalam Hadits Shohiih diatas itu menjelaskan bahwa dahulunya di masa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم Al Ma’aazif (musik, alat musik) itu adalah Harom; namun ummat Islam di zaman kita inilah yang menganggapnya halal.
Dampak buruk nyanyian, menyanyi dan alat musik ini pun telah disampaikan pula oleh salah seorang Shohabat Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم, yakni ‘Abdullooh bin Mas’uud, dalam Kitab “As Sunnanul Kubro” sebagaimana diriwayatkan oleh Al Imaam Al Baihaqy berikut ini:
Berkata ‘Abdullooh bin Mas’uud: “Menyanyi itu menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan tanam-tanaman; dan dzikir itu menumbuhkan iman dalam hati sebagaimana air menumbuhkan tanam-tanaman.”Acara kontes musik “the X-Factor” ini aslinya diciptakan oleh Simon Cowell (seorang keturunan Yahudi dari Inggris) dan diproduksi oleh perusahaannya yang bernama: SYCOtv. Acara ini telah tersebar keseluruh dunia, tidak hanya di negeri aslinya yaitu: Inggris, tetapi juga ke 42 negara lain termasuk Indonesia. Selain berkecimpung dalam “the X-Factor Show”, Simon Cowell berpengalaman sebagai juri pada acara “Pop Idol” dan “American Idol”. (sumber1, sumber2)
Simon Cowell sendiri disinyalir oleh media Barat sebagai anggota Freemasonry Yahudi, sebagaimana faktanya terungkap dari jetski berlogo Masonik Jangka dan Kompas yang dikendarainya (sumber)
Tidak hanya itu, simbol “X” ataupun “XXX” erat kaitannya dengan okultisme /sihir. Hal ini telah kita bahas secara panjang lebar dalam kajian lalu (baca kembali artikel ceramah berjudul “Keberadaan Freemasonry di Indonesia” yang telah dimuat pada Blog ini, atau klik di sini.
Dalam situs Barat www.whale.to dijelaskan tentang simbol “X” tersebut sebagai berikut:
“X adalah suatu simbol kuno untuk (melambangkan) perubahan atau transformasi... sudah lama dikaitkan dengan seni renaisans pada abad pertengahan dengan kedatangan Mesias (– maksudnya: Al Masih Ad Dajjal –pent.) yang akan menjadikan segala sesuatunya menjadi baru.” — (Jim Tresner, 33 °, the Scottish Rite Journal).
“Secara sederhana makna X bagi kaum Illuminati & Mason adalah: Inilah tanda Osiris, Dewa Matahari (dewa tertinggi bangsa Mesir)…” – (Texe Marrs, the Dark Majesty)
Tanda atau huruf X, memiliki sejarah panjang digunakan dalam paganisme kuno, seperti Yudaisme, atau dalam Freemasonry, dan para penganut okultisme. Para petinggi Illuminati menggunakannya sampai dengan hari ini untuk melambangkan fenomena penting dan menandai peristiwa-peristiwa tertentu…
Namrud, yang dilahirkan pada tanggal 25 Desember (hari Sabbat tertinggi dari kaum Babylonia), adalah pendiri Babylonia dan kota Niniveh. Dalam sejarah ummat manusia, Namrud tiada bandingnya sebagai simbol kejahatan dan praktek penyembahan syaithoon. Dia dinyatakan sebagai pendiri Freemasonry serta pembangun menara Babylon yang legendaris, yang menyimpang dari kehendak Allooh. Dalam literatur Talmud, ia tercatat sebagai: “dia yang membuat semua orang memberontak melawan Allooh” (Pes. 94B). Dalam legenda Midrash diceritakan bahwa ketika Namrud diberi kabar tentang kelahiran Nabi Ibrohim, maka ia memerintahkan semua anak laki-laki untuk dibunuh, untuk memastikan musnahnya Nabi Ibrohim. Nabi Ibrohim bersembunyi disebuah gua, tetapi dalam kehidupannya kelak ia bertemu dengan Namrud, yang kemudian memerintahkannya untuk menyembah api. Nabi Ibrohim menolak sehingga ia dilemparkan ke dalam api.
Simbol legendaris untuk Namrud adalah “X”. Penggunaan simbol ini selalu menunjukkan sihir… (sumber1, sumber2)
Gerakan tangan bersilang membentuk tanda “X” pun bisa ditemui pada pose Fir’aun, tokoh yang banyak diagungkan oleh para kelompok penyembah syaithoon antara lain Freemasonry.
Is Simon Cowell (the creator of “the X-Factor” TV show) a Freemason? Possibly… Look at the Masonic Square and Compass on his jet ski; and his X-hand sign which has similarity with Pharaohs’ (Apakah Simon Cowell – pencipta acara TV “the X-Factor” – seorang Freemason? Bisa jadi… Lihatlah simbol Jangka & Kompas khas Freemasonry pada jet-ski yang dikendarainya; dan simbol tangan-X darinya yang memiliki keserupaan dengan pose tangan Fir’aun) (*)
(*) Catatan: untuk keperluan pembuktian fakta dokumentasi, maka bagian wajah pada foto ini tidak disamarkan.
7) Propaganda Atheism
Hingga kini masih banyak orang yang menganggap bahwa film hanyalah sebuah tontonan yang bersifat konsumsi untuk sekedar hiburan semata. Menganggap jika film hanyalah sarana untuk melenturkan otot-otot syaraf dari ketegangan menghadapi rutinitas harian. Dan tidak sedikit publik yang mengingkari bahwa sebuah film ternyata banyak menyimpan pesan-pesan yang ingin ditanamkan secara halus oleh produsen di bawah alam sadar para penonton. Dalam membahas perfilman, pikiran kita akan ditarik secara paksa kepada industri raksasa perfilman dunia bernama “Hollywood”.
Kini, seharusnya kita mulai membuka mata bahwa hasil karya mereka tercipta bukan tanpa maksud, film yang mereka ciptakan bukan terlahir diatas awang-awang semata, dan skenario yang mereka garap tercipta bukan secara kebetulan (by accident) tapi dengan perencanaan yang matang (by-design).
“X-Men First Class” adalah salah satu sub-tema diantara film X-Men lainnya. Dalam film ini dikisahkan tentang awal-mula terbentuknya sebuah kumpulan Mutant di bawah naungan sekolah yang diasuh oleh Profesor X. Kisah X-Men sendiri berasal dari komik terbitan Marvel.
Sejak awal cerita, kita akan diperkenalkan dengan seorang anak kecil bernama Erik Lensherr dengan lokasi cerita di Polandia tahun 1944. Film ini secara garis besar ingin mengisahkan bagaimana lika-liku Erik dalam menjalani hidupnya. Rasa sedih, dendam, amarah dan ambisi yang ingin ia capai. Lantas, siapa sebenarnya Erik?
Belum sampai dua menit, anda akan diperlihatkan sebuah simbol yang terdapat pada baju yang dipakai Erik, yang tentunya kita semua telah mengenal baik simbol ini. Ya, itu adalah logo Heksagram (bintang Daud) yang telah menjadi plakat resmi Zionisme Internasional. Sebuah simbol resmi bendera Israel. Simbol tersebut seolah menandakan bahwa dalam cerita ini, pergerakan Zionisme diperankan oleh Erik.
Perlu diketahui juga, bahwa Erik dan keluarganya dalam film ini dikisahkan sebagai tawanan Nazi, dan itu berhubungan erat dengan cerita konyol “Holocaust” dimana para Zionis berupaya untuk mengais simpati dunia bahwa mereka adalah kaum tertindas yang berhak “merebut” tanah Palestina. Namun tentu saja ini logika keliru, karena yang pernah menindas Israel adalah Jerman dan bukan Palestina.
Sekarang kita beralih ke seting lokasi di Westchester, New York di tahun 1944. Disini kita akan menyaksikan sebuah adegan dimana seorang anak kecil bernama Charles Francis Xavier tidur lelap di atas kasurnya, ia lalu terhenyak kaget ketika mendengar suara mencurigakan datang dari arah dapur. Kontan Charles Xavier beranjak dari ranjang untuk memastikan suara apa itu? Setibanya di dapur ia baru tahu bahwa ternyata ada maling kecil yang menyusup ke rumahnya untuk mencuri makanan.
Pencuri tersebut tak ubahnya seorang Mutant bertubuh biru dengan kemampuan mengubah wujudnya seperti siapa saja, layaknya iblis yang mampu berubah wujud dan menyamar. Tapi jika diperhatikan lebih detail lagi, ternyata lantai dapur di rumah Xavier tersebut memiliki motif yang sudah tidak asing lagi, yaitu “Checkered Floor” alias lantai papan catur hitam-putih ciri khasnya Freemason yang selalu menjadi motif lantai dalam loji tempat “ibadah” mereka.
Lantai hitam-putih dalam keyakinan Freemason diyakini sebagai simbol persilangan dua alam, yaitu alam nyata dan alam ghoib, atau lebih tepatnya; antara alam manusia dan alam jin. Dalam adegan kali ini, terlihat jelas bahwa Xavier –sebagai manusia– tengah “bertemu” dengan Raven, sebuah makhluk bertubuh biru yang dikesankan seperti jin.
Di kamar Xavier persis sebelum adegan pertemuannya dengan Raven, maka perhatikan apa yang terdapat di atas meja di dekat ranjang Xavier. Di situ terdapat tiga buah foto. Yang satu sebelah pojok kiri adalah Charles Darwin, dan yang sebelah pojok kanan adalah Albert Einstein. Apa hubungannya dengan Xavier? Lantas, mengapa ada persamaan dengan nama depan mereka; “Charles” Darwin dan “Charles” Xavier? Dan apakah semua itu kebetulan?
(*) Catatan: untuk keperluan pembuktian fakta dokumentasi, maka bagian wajah pada foto ini tidak disamarkan.
Untuk ukuran seorang anak kecil, lebih cocok jika Xavier meletakkan foto kedua orang-tuanya di figura tersebut, karena sungguh janggal jika seorang anak SD meletakkan foto Darwin dan Einstein dalam bingkai foto privat seolah kedua orang tersebut adalah orang tuanya. Mungkin jika sepintas dilihat, penonton tidak terlalu memperhatikan foto tersebut, dan terbesit jika itu hanyalah foto-foto famili atau orang tuanya, namun sekali lagi, itu bukanlah foto keluarganya, lantas kenapa harus Darwin dan Einstein foto yang dipilih sang sutradara untuk diletakkan di atas meja Xavier?
Dari empat hal inilah setidaknya kita akan mengetahui pesan rahasia yang tersembunyi dalam film “X-Men First Class” ini, pertama adalah logo Heksagram (bintang David) yang mewakili gerakan Zionisme, kedua adalah lantai hitam-putih sebagai simbol gerakan Freemasonry, ketiga adalah Charles Darwin dan keempat adalah Albert Einstein. Hingga akhir cerita film ini, semua akan berkait-kelindan dengan empat unsur tersebut, saling berhubungan dan menuju kepada sebuah pesan tersembunyi (subliminal message) yang dibisikkan secara halus ke dalam pikiran jutaan penonton.
Charles Darwin, mendengar namanya saja, seketika kita akan teringat tentang Teori Evolusi. Dan jika kita pernah belajar Biologi di bangku sekolah tentang adanya seleksi alam, yaitu pertarungan antar makhluk hidup guna mempertahankan spesies masing-masing, maka lupakan teori tersebut. Atau jika kurikulum yang kita pelajari dulu mencekoki kita tentang bagaimana manusia berevolusi dari kera menjadi manusia, maka buang jauh-jauh dogma itu dan jangan diwariskan kepada keturunan kita. Cukup sampai disini kita ditipu mentah-mentah oleh teori Darwin ini. Darwinisme sejatinya ingin menegaskan bahwa alam ini tercipta secara kebetulan tanpa adanya sang Pencipta. Dalam kamus ‘aqiidah Islam, kata “kebetulan” itu tak pernah ada, karena itu bertentangan dengan pokok Iman terhadap Qodho’ dan Qodar.
(– Perhatikan firman Allooh سبحانه وتعالى dalam QS. Al Qiyamah (75) ayat 36 sebagai berikut:
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?”Juga firman-Nya dalam QS. Al Mu’minuun (23) ayat 115:
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” –)Selanjutnya, teori Darwin ini kemudian menjadi filsafat Materialisme dan Rasisme yang diadopsi oleh Neo-Fir’aun semacam Adolf Hitler. Hitler beranggapan bahwa bangsa Aria adalah ras unggul yang paling berhak memiliki dan mengatur dunia. Maka jangan heran jika dalam film yang tengah kita kupas ini, berkali-kali ditampilkan simbol Nazi yang nota-bene adalah kendaraan Hitler sekaligus piranti untuk menerjemahkan filsafat Darwin dalam bentuk Perang Dunia-II.
Selain Swastika Nazi, disini juga dapat dijumpai simbol komunisme berupa “Palu dan Celurit”. Dan jika kita bahas tentang Komunisme, lazimnya kita merujuk kepada penggagas Komunisme itu sendiri yaitu Karl Marx. Dialah orang pertama yang memahami sumbangsih besar Darwin terhadap paham Materialisme. Karl Marx menunjukkan simpatinya kepada Darwin dengan mempersembahkan karya terbesarnya “Das Kapital” kepada Darwin. Dalam edisi bahasa Jerman dari buku tersebut, yang ia kirim kepada Darwin ia menulis: “Dari seorang pengagum setia Charles Darwin”. Maka tak heran jika Karl Marx pernah berujar bahwa: “Agama adalah candu”. Karena Marxisme sejatinya merupakam paham yang menolak keterlibatan agama dalam urusan dunia. Itu sebabnya, ajaran Evolusi yang juga menafikan adanya sang Pencipta ini searah dengan jalur pemikiran Karl Marx.
Teori dan konsep evolusi secara vulgar ditegaskan dalam film ini, jelas tersirat dalam percakapan antara Erik dengan Schmidt (juga dipanggil Sebastian Shaw) –yang merupakan pejabat Nazi– ketika ia bertutur kepada Erik: “Genes are the keys that unlocks the door to a new age, Erik. A new future for mankind. Evolution.” (Gen adalah kunci untuk membuka pintu menuju era baru, Erik. Masa depan baru bagi umat manusia. Evolusi.)
Dalam adegan tersebut, Sebastian memaksa Erik untuk mengeluarkan kemampuannya, memaksa Erik untuk menjadi pengikutnya, demi sebuah tujuan, yaitu membuka Tata Dunia Baru (New Age) yang ia sebut sebagai “Evolusi”. Evolusi dalam tafsiran Nazi berarti merujuk kepada teori Darwin bahwa sebuah spesies yang unggul dan kuat untuk tetap survive, harus membunuh spesis lainnya yang lebih rendah dan lemah. Inilah yang kemudian disebut sebagai “Teori Eugenetika”, yaitu membuang orang-orang berpenyakit dan cacat, serta “memperbaiki” ras manusia dengan memperbanyak jumlah individu sehat. Sebagaimana hewan jenis unggul dapat dibiakkan dengan mengawinkan induk-induk hewan yang sehat, maka berdasarkan teori ini, ras manusia pun dapat diperbaiki melalui cara yang sama.
Ideologi Darwin yang dianut Nazi terbaca jelas dalam buku Adolf Hitler berjudul Mein Kampf (Perjuanganku), dimana Hitler termasuk golongan yang “terilhami” oleh teori seleksi alam tersebut. Hingga pada rapat umum partai Nazi di Nuremberg tahun 1933, Hitler mengumandangkan bahwa: “Ras yang lebih tinggi memperbudak ras yang lebih rendah…”
New Age Movement pada intinya adalah gerakan penolakan terhadap segala jenis agama dan dogma dengan merobohkan tembok pembatas antar ‘aqiidah, dengan cukup memaknai hidup secara esensial saja.
Di Indonesia, gerakan seperti ini terwujud dalam beberapa pokok dogma seperti Liberalisme-Pluralisme-Sekularisme. Karena dalam asumsi mereka, semua agama itu sama. Sholat itu yang penting esensinya yaitu dzikir dan ingat kepada Allooh سبحانه وتعالى dan tidak perlu menggunakan ritual semacam ruku’ dan sujud. Pada konsep selanjutnya mereka juga menciptakan produk bernama “Fiqih Lintas Agama” yang merupakan kajian omong kosong, karena memaksakan adanya “Fiqih” di setiap agama. Padahal jelas, Ilmu Fiqih itu sendiri hanya dimiliki Islam, lantas bagaimana mungkin tercipta sebuah “lintasan” multi-agama jika tema Fiqih sendiri tak pernah dikenal oleh orang kaafir?
Salah satu percakapan antara Sebastian dan Erik, yaitu saat Sebastian Shaw menegaskan kepada Erik, “It’s a simple thing I ask of you. A little coin is nothing compared to a big gate.” (Ini hanya perkara sederhana yang kuminta darimu. Koin kecil tak ada apa-apanya dibandingkan pintu gerbang yang besar).
Dalam percakapan ini Sebastian mengungkapkan kata “Big Gate”. Sebuah “Gerbang Besar” yang akan mengantarkan umat manusia kepada New Age, atau lebih tepatnya New World Order dengan cara evolusi, bertarung, membunuh, dan bertahan. Ini berhubungan erat dengan adegan-adegan selanjutnya, tentang Depopulasi Penduduk, tentang pemusnahan ras manusia secara massal. Hanya saja di paragraf ini kita akan menyoroti tentang kata “Big Gate” tersebut. Dalam film-film Hollywood lainnya, kesan “Big Gate” seringkali ditampilkan dengan dua buah menara kembar “Boaz & Jachin” * yang mereka yakini sebagai representasi dari dua buah gerbang di Kuil Sulaiman (* tentang hal ini, baca kembali artikel “Simbol & Program Internasional Freemasonry”)
Namun dalam film ini, “Big Gate” lebih dikesankan sebagai gerbang menuju Tata Dunia Baru, untuk membukanya seseorang harus rela berkorban dan memberikan tumbal. Tapi pengorbanan kecil tersebut tak sebanding dengan kenikmatan yang akan diraih nanti tatkala Gerbang tersebut terbuka. Dalam adegan ini, “Gate” hanya digambarkan dengan sebuah pintu kaca sederhana.
Lalu, setelah Sebastian membunuh ibu Erik –sebagai tumbal– dan mampu memancing Erik mengeluarkan kemampuan mutant-nya, ia pun mengajak Erik memasuki “dunia barunya” seraya berkata, “Outstanding, Erik! So we unlock your gift with anger. Anger and pain. You and me, we’re going to have a lot of fun together.” (Luar biasa, Erik! Kita telah membuka bakatmu lewat amarah. Amarah dan rasa sakit. Kau dan aku, kita akan banyak bersenang-senang).
Jika kita telah memahami hal ini, maka film-film Hollywood lainnya pun tak jauh beda karena di balik semuanya terdapat oknum yang sama, yaitu Freemason.
Kembali kepada teori Darwin tentang seleksi alam, doktrin ini cukup mendapat ruang yang luas dan berhasil merekrut banyak pengikut pada akhir abad ke-19 di saat masyarakat masih terbelakang dan “mudah dibohongi”, hingga akhirnya disadari bahwa seleksi alam tidak mampu mendorong terjadinya evolusi, akhirnya para penganut Darwinisme (kaum evolusionis) memunculkan konsep “Mutasi” dalam teori mereka di abad ke-20. Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada gen (DNA) makhluk hidup karena pengaruh luar seperti radiasi. Evolusionis menyatakan perubahan ini menyebabkan organisme berevolusi.
Akan tetapi, berbagai penemuan ilmiah menolak pernyatan ini, sebab semua mutasi yang pernah diketahui hanya menyebabkan kerugian pada makhluk hidup. Semua mutasi yang terjadi pada manusia mengakibatkan kelainan mental maupun fisik seperti Down Syndrome, tubuh pendek, atau penyakit lain seperti kanker. Dengan demikian, mutasi adalah kecelakaan genetis yang terjadi pada makhluk hidup. Sama halnya dengan segala jenis kecelakaan, mutasi hanya menyebabkan gangguan dan kerusakan. Itu artinya, evolusi melalui mutasi adalah hal yang mustahil.
Kisah X-Men sendiri adalah cerita tentang sekumpulan manusia yang terkena mutasi (Mutant). Para Mutant ini selalu menyembunyikan jati diri mereka agar terlihat normal. Namun anehnya, Mutant disini digambarkan sebagai orang yang justru memiliki talenta dan kelebihan tersendiri, seperti dapat menghilang, memiliki telepati, dapat terbang, pengatur badai, memiliki tenaga magnet, dan seterusnya. Padahal, proses mutasi seharusnya menjadikan seorang Mutant menjadi cacat.
Maka bukanlah kebetulan jika dalam film ini konsep mutasi kembali ditegaskan oleh Sebastian Shaw saat menunjukkan kemampuan mutasi Emma kepada Kolonel Hendry dalam kalimatnya, “Magnificent, isn’t she, Bob? Genetic mutation, the evolution of Human Genome.” (Luar biasa kan? Mutasi genetik, evolusi gen manusia).
Sebastian dalam cerita ini adalah tokoh antagonis utama yang ingin mengadu-domba antara Amerika dan Rusia agar terjadi perang antar mereka. Sebastian memiliki tiga mitra loyalis, di antaranya adalah Azazel, seorang Mutant berwujud red devil (iblis merah) karena berkulit merah dan memiliki ekor yang runcing. Hanya saja ia tak bertanduk. Kata “Azazel” sendiri, merupakan sebutan untuk Iblis dedengkotnya syaithoon yang menolak sujud kepada Nabi Adam a.s.. Jika kita rujuk kepada kitab-kitab tafsir –semisal karangan Imaam al-Qurthuby, Imaam Ibnu Katsir dan Imaam Ath-Thobary– kita akan mendapatkan atsar ‘Abdullooh bin Abbas yang mengatakan bahwa iblis sebelum melakukan ma’shiyat ia bernama Azazel, namun ketika menolak perintah Allooh سبحانه وتعالى, ia pun dilaknat dan disebut sebagai: Iblis. Kata “iblis” secara linguistik berarti “yang terputus rahmatnya dari Allooh سبحانه وتعالى”. Namun jika melihat indikator lainnya tentang kentalnya corak Darwinisme, penggunaan tokoh Azazel dalam film ini lebih ditujukan kepada penolakan akan penciptaan Nabi Adam a.s. itu sendiri.
Selain Azazel, Sebastian juga memiliki asisten bernama Emma. Seorang wania Mutant yang mampu membaca dan mengkontrol pikiran orang lain (mind control) layaknya kemampuan yang dimiliki Charles Francis Xavier (Professor X). Namun yang menarik adalah, istri Charles Darwin ternyata juga bernama Emma, dan putera Charles Darwin yang menulis buku “The Life and Letters of Charles Darwin” bernama Francis. Lagi-lagi kita bertanya, Apakah ini semua kebetulan? “Charles”, “Francis”, “Emma”? Lantas apa maksud di balik semua ini?
Merujuk lagi masalah mutasi, motif seperti ini sama persis dengan cerita rekaan Hollywood lainnya, dimana proses mutasi atau musibah yang menimpa seseorang justru menjadikan mereka menjadi super hero. Seperti kisah Peter Parker yang digigit laba-laba berdampak justru bukan negatif, tapi malah memberikan kekuatan laba-laba hingga bisa menjadi Spiderman. Atau Clark Kent yang terkena radiasi Crypton bukannya cacat tapi malah menjadi Superman. Memang benar semua ini adalah kisah fiktif, tapi sekali lagi, cerita bohongan tersebut berhubungan erat dengan konsep evolusi. Dan jika modus ini diulang dan terus diulang, maka secara perlahan publik dengan sendirinya akan membenarkan konsep mutasi-evolusi tanpa disadari.
Maka jika dipahami, film X-Men ini sebenarnya disokong oleh kaum evolusionis-materialis. Dan konsep dari evolusi –sebagaimana yang dituturkan Darwin dalam bukunya “The Descent of Man”– yaitu mengajarkan bahwa manusia dan kera berasal dari satu nenek moyang yang sama. Para pengikut Darwin juga telah berusaha untuk memperkuat kebenaran pernyataan tersebut. Tetapi, walaupun telah melakukan berbagai penelitian, pernyataan “evolusi manusia” belum pernah dilandasi oleh penemuan ilmiah yang nyata khususnya di bidang fosil.
Tapi, meskipun kaum Darwinis tak pernah berhasil menyadurkan bukti ilmiah untuk membuktikan teori mereka, mereka sangat berhasil dalam satu hal; yaitu Propaganda! Mereka sangat ahli berbohong dengan menciptakan fosil palsu dengan mengkombinasikan antara tengkorak Simpanse dengan rahang manusia. Mereka adalah orang-orang yang ahli berkonspirasi dengan menciptakan “Pohon Evolusi Manusia” yang menggambarkan penjelmaan manusia dari kera. Dan mereka tidak hanya licik berdusta, namun juga mampu menjejali pikiran kaum cendikia dengan ideologi ini melalui institusi pendidikan dan kurikulum sekolahan.
Manipulasi gambar dan fosil hingga sekarang masih menjadi trade-mark Darwinisme. Dalam film ini, unsur tersebut ditampakkan secara jelas dalam ruang belajar Charles Xavier. Dimana Xavier berperan sebagai profesor muda dalam bidang genetik dari Universitas Oxford, sebuah Universitas kawakan dunia tempat melahirkan kaum intelek. Hanya saja yang ingin ditegaskan dalam film ini, bahwa Xavier adalah seorang Darwinis, dan teori Darwinisme adalah konsep ilmiah yang diakui kaum saintis terpelajar.
Roger Morneau, salah seorang mantan anggota perkumpulan rahasia penyembah syaithoon dalam sebuah wawancara eksklusif –yang kemudian rekaman videonya diadopsi “The Arrivals part-31” (The Great Deception)– membeberkan sebuah fakta mengejutkan terkait agenda yang dicanangkan secret society tersebut dalam upaya menghilangkan keyakinan terhadap Tuhan melewati teori evolusi.
Roger dalam wawancara tersebut berujar, “…To destroy the bible without burning it through the theory of evolution.” (…Memusnahkan bibel tanpa membakarnya, yaitu dengan memperkenalkan teori evolusi manusia). Bibel sesat yang telah diselewengkan itu saja hendak diberangus ajarannya, bagaimana dengan Al-Qur’an yang masih orisinil serta di dalamnya terdapat hidayah dan hikmah? Tentu saja “penanggulangannya” akan lebih ekstra.
Roger kemudian menegaskan bahwa syaithoon secara langsung mengajari Darwin perihal teori ini, seraya berkata, “Satan taught Charles Darwin personally in setting up the principles of the theory of evolution.” (Syaithoon telah mengajari Charles Darwin secara langsung dalam membangun prinsip teori evolusi). Lalu ia mengukuhkan, bahwa setiap orang yang mengajarkan teori ini akan mendapat “hadiah” istimewa dari syaithoon sendiri, “Anyone teaching the theory of evolution is considered to be a minister of that great religious system.” (Siapa saja yang mengajarkan teori evolusi ini, dianggap sebagai seorang menteri dalam sistem yang dianutnya).
Kemudian untuk lebih detailnya, lihatlah materi yang dipelajari Charles Xavier serta cermatilah adegan saat Xavier membaca buku bahan thesisnya tersebut. Ia membaca, “To Homo Neanderthalensis, his mutant cousin Homo sapiens, was an aberration. Peaceful co-habitation, if ever it existed, was short lived. Records show, without exception that the arrival of the mutated human species in any region was followed by the immediate extinction of their less evolved kin.” (Bagi Homo Neanderthalensis, sepupunya Homo Sapiens (manusia) yang bermutasi itu adalah penyimpangan. Kehidupan damai bersama diantara keduanya, jika pernah ada, hanya berlangsung singkat. Catatan sejarah, tanpa terkecuali, menunjukkan kehadiran spesies manusia yang bermutasi di wilayah manapun akan diikuti dengan kepunahan spesies kerabat terakhir yang berevolusi).
Isi buku Xavier tersebut mengingatkan kita pada “pelajaran” tentang manusia purba yang ditemukan fosilnya di Mojokerto dan dinamakan “Pithecanthropus Erectus” atau sering disebut juga dengan “Homo Erectus”. Hingga di kemudian hari ditemukan tengkorak yang mirip dengannya di dekat desa Ngandong, yang juga terletak di lembah Bengawan Solo hingga dinamakan sebagai “Homo Soloensis”. Homo Erectus dan Homo Soloensis digambarkan sebagai manusia purba dengan peradaban primitif, kolot dan berfisik setengah kera. Padahal, dalam Al-Qur’an satu-satunya manusia kera adalah bangsa Yahudi yang melanggar perintah Allooh سبحانه وتعالى kemudian dikutuk menjadi kera sebagai hukuman di dunia. Dan tentunya, mereka tidak berkembang-biak juga tidak mewariskan ke-Kera-annya kepada orang lain. (Lihat: QS. al-Baqoroh ayat 65, QS. al-Maa’idah ayat 60 dan QS. al-A’roof ayat 166).
(– Allooh سبحانه وتعالى berfirman dalam QS. Al Baqoroh (2) ayat 65:
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allooh; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allooh. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allooh. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allooh semuanya, dan bahwa Allooh amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).”Lalu firman-Nya dalam QS. Al Maa’idah (5) ayat 60:
“Katakanlah: ‘Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasiq) itu disisi Allooh, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allooh, diantara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi; dan (orang yang) menyembah thoghut?’ Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.”Juga firman-Nya dalam QS. Al A’roof (7) ayat 166:
“Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: ‘Jadilah kamu kera yang hina…’.” –)Kajian “Manusia Purba” yang sama sekali tidak ilmiah tersebut menandakan bahwa Darwinisme telah mengakar kuat di bumi Nusantara sejak puluhan tahun silam. Dan ini bertentangan langsung dengan konsep dasar penciptaan manusia yang memiliki asal-usul dari Nabi Adam a.s.. karena Nabi Adam a.s. semenjak diciptakan langsung diperkenalkan Allooh سبحانه وتعالى dengan kosa-kata yang bahkan para Malaikat pun tidak tahu. Nabi Adam a.s. beserta Hawa semenjak di Surga telah mengenal pakaian dan turun ke bumi pun dalam keadaan berpakaian. Keturunan pertama Nabi Adam a.s., Qobil adalah seorang petani, dan Habil adalah penggembala. Yang artinya, mereka telah mengenal cocok-tanam dan ternak hewan. Manusia diciptakan dalam kondisi sempurna, berilmu, beradab dan bertuhan. Hingga zaman terus berjalan, maka Bani Adam pun kian berkembang secara ilmu dan peradaban, bukan secara evolusi fisik ala Darwin.
Sejauh ini kita mampu membaca kemana arah film ini, dan dapat dipastikan bahwa aroma Darwinisme sangat kental dipaparkan dalam setiap adegannya. Lantas kemana ujung pangkal Darwinisme?
Tidak lain semua akan berhenti pada “stasiun kemusyrikan” yang menyatakan bahwa dunia ini tidak diciptakan, melainkan terwujud dengan sendirinya. Tiada Pencipta, yang ada hanyalah kebetulan semata. Oleh karenanya dapat kita terka dengan mudah apa maksud perkataan Erik dalam adegannya ketika mencari Sebastian Shaw, “I’m looking for my creator.” (Aku tengah mencari penciptaku)Memang benar dalam cerita ini Erik “dibesarkan” oleh Sebastian. Kekuatan, kemampuan serta talenta mutasinya dikembangkan dan dibina oleh Sebastian. Itu sebabnya Erik menyebutnya sebagai “creator”. Hanya saja kata “looking for Creator” di sini lebih ditujukan sebagai cemoohan sinis dari kaum Darwinis untuk menyatakan bahwa Dzat Pencipta dan konsep penciptaan tidak pernah ada dalam kamus Darwinisme. Walloohu a’lam.
Dari pemaparan di atas akhirnya diketahui alasan sang sutradara memajang foto Darwin di kamar Xavier. Begitu juga dengan penamaan ”Azazel”, “Charles”, “Francis” dan “Emma” menegaskan bahwa itu semua bukan “murni cerita” namun ada maksud di balik semuanya. Dalam film ini juga terdapat seorang tokoh Mutant bernama “Darwin” yang mampu memiliki insang dan merubah kulitnya menjadi batu. Hanya saja dia bukanlah pemeran utama sehingga tidak banyak diceritakan.
(*) Catatan: untuk keperluan pembuktian fakta dokumentasi, maka bagian wajah pada foto ini tidak disamarkan.
Setelah semua ini apakah kita masih menganggap ini semua sebagai “kebetulan” semata? Tentu saja tidak. Kita juga sadar, bahwa kemungkinan besar alasan sang sutradara menamakan tokoh pada film ini dengan nama-nama keluarga Charles Darwin, tidak lain sebagai penghormatan terhadap Darwin sekaligus ideologi materialis yang merupakan kredo bersama bagi kaum anti-Tuhan (Allooh سبحانه وتعالى). (sumber)
8) Yahudi dibalik industri pornograph dunia
Israel telah memproduksi video-video porno yang kemudian disebar di negara-negara Arab. Tujuannya adalah untuk melumpuhkan iman dan membuat pemuda-pemuda Arab terjerumus ke dalam lembah kema’shiyatan. Harian Yehdiot Ahronot edisi Agustus ini menurunkan artikel tersebut.
Distribusi video-video yang dibintangi para pelacur dan tentara perempuan Israeli Defences Forces (IDF) ini didistribusikan secara langsung maupun dishare dan bisa didownload lewat situs-situs berbahasa Arab yang sengaja dibuat Israel untuk memuluskan tujuan ini.
Sebelum harian Yehdiot Ahronot menurunkan tulisan tentang hal ini, berita bahwa Israel telah memproduksi video-video porno untuk disebarkan ke wilayah Arab dianggap isapan jempol belaka. Namun informasi yang diberikan harian Israel tersebut telah menjadi bukti tak terbantahkan bahwa hal ini benar-benar ada. (sumber)
Beberapa tahun lalu, Indonesia juga membolehkan beredarnya ikon majalah porno dunia “Playboy”. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara kedua di Asia setelah Jepang yang memberi izin resmi beredarnya majalah porno tersebut. Suatu prestasi yang sangat menyedihkan bagi bangsa yang mengaku-aku sebagai negeri muslim terbesar dunia.
Pertanyaannya, apakah semua serangan dari dunia porno ini ke Indonesia hanya kebetulan belaka atau memang ada grand scenario dibaliknya, mengingat Zionis-Yahudi ada di belakang semua industri seks dunia.
Bila kita melacak sejarah segala hal yang berbau industri seks, maka kita akan menemukan jika kaum yang dilaknat Allooh سبحانه وتعالى tersebut memang senantiasa berada di belakangnya.
Talmud, Zionis-Israel, dan Industri Syahwat
“Israel not the promised land for Russian sex slaves” Israel bukan tanah yang dijanjikan bagi pelacur Rusia. Demikian judul tulisan jurnalis Elisabeth Eaves, yang dimuat dalam situsnya, 23 Agustus 1998. Eaves yang bergiat di bidang pemberdayaan perempuan mengutip data yang dikeluarkan Israel Womens Network, sebuah lembaga nirlaba perempuan yang berpusat di Tel Aviv, yang menyatakan bahwa lebih dari 70% pelacuran di Tel Aviv datang dari negara-negara pecahan Uni Sovyet.
Menurut data yang ada, setiap tahun, lebih dari 1.000 perempuan muda dari wilayah-wilayah tersebut membanjiri Tanah Palestina yang diduduki bangsa Zionis-Yahudi ini. Mereka bisa masuk ke Israel karena adanya kerjasama antara jaringan Mafia Rusia dengan Mafia Zionis-Israel, dan juga atas restu para pejabat, para pemuka agama /polisi setempat yang korup.
Menurut Eaves, para perempuan muda asal Rusia menganggap bahwa Zionis-Israel merupakan surga bagi kegiatan prostitusi. Secara resmi pejabat Zionis-Israel memang melarang keberadaan pelacuran di wilayah pendudukan tersebut. Namun dalam kenyataannya, banyak kalangan mengetahui bahwa rata-rata para perempuan muda itu malah digiring ke wilayah-wilayah yang dekat dengan pemukiman orang-orang Palestina, di mana ‘pemerintah’ Zionis-Israel banyak mendirikan bar, diskotik, dan rumah-rumah bordil. Pendirian tempat-tempat ma’shiyat di daerah yang berdekatan dengan kamp-kamp pengungsi dan rumah-rumah orang Palestina ini disengaja oleh Zionis-Israel untuk menggoyahkan keimanan pemuda-pemuda Palestina dan menghancurkan moral anak-anak kecilnya.
Bukan hanya perempuan muda, Israel juga memperdagangkan anak-anak di bawah umur untuk dijadikan budak-budak pemuas syahwat, baik kepada orang-orang Yahudi sendiri maupun kepada orang-orang Arab. Di kota Tel Aviv saja, dalam jangka satu tahun, uang yang berputar dalam dunia prositusi mencapai 450 miliar dollar. Ini menurut Jewish Online Magazine, Social Action (Socialaction.com).
‘Pemerintah’ Israel dalam kebijakan resminya memang melarang segala bentuk pelacuran dan kema’shiyatan lainnya. Peraturan dan perundang-undangan juga telah dikeluarkan untuk itu. Namun yang harus kita cermati, definisi pelacuran dan kema’shiyatan bagi orang-orang Yahudi itu ternyata berbeda sekali dengan apa yang sudah menjadi pemahaman umum dunia. Kebijakan Zionis-Israel seluruhnya bersandar pada Talmud. Inilah basis ideologis mereka dalam setiap tindakan dan sikapnya. Talmud dianggap lebih suci dan lebih tinggi ketimbang Torah (Taurot).
Dalam Talmud, kejahatan seksual hanya bisa dikategorikan perbuatan kriminal jika itu dilakukan lelaki Yahudi terhadap perempuan Yahudi lainnya. Atau terhadap sesama orang Yahudi. Karena hanya orang Yahudi lah yang dianggap sebagai manusia. Sedang jika seorang lelaki Yahudi memperkosa perempuan non-Yahudi (Ghoyim), maka perbuatan itu bukanlah dosa, malah memberinya “rahmat Tuhan”.
Dasar pemikiran ini berangkat dari ayat-ayat Talmud yang menyatakan bahwa hanya orang-orang Yahudi saja yang manusia, sedangkan orang-orang non-Yahudi (Gentiles atau Ghoyim) bukanlah manusia melainkan sederajat dengan binatang. Jadi, melakukan kejahatan terhadap ‘binatang’ itu sama sekali tidak berdosa.(sumber)
Perhatikan ayat-ayat ‘syaithoon’ Talmud berikut ini:
“Terhadap orang non Yahudi, tidak menjadikan orang Yahudi berzina, bisa terkena hukuman bagi orang Yahudi hanya bila berzina dengan Yahudi lainnya, yaitu istri seorang Yahudi. Istri non-Yahudi tidak termasuk,” (Talmud 1V/4/52b)
“Tidak ada istri bagi non-Yahudi, mereka sesungguhnya bukan istrinya,” (Talmud 1V/4/81 dan 82ab)Inilah cara pandang kaum Zionis-Yahudi terhadap bangsa-bangsa di luar mereka, yang disebut mereka sebagai Ghoyim atau Gentiles, sehingga mereka merasa memiliki kewenangan penuh terhadap bangsa-bangsa lain di luar mereka, termasuk menjadikan bangsa-bangsa lain sebagai budak dan pelayan bagi kepentingan mereka. (sumber)
“Orang-orang Yahudi harus selalu berusaha untuk menipu daya orang-orang non-Yahudi.” (Zohar 1, 168a)
Demikianlah antara lain isi kitab Talmud, yang sekarang menjadi “kitab suci”-nya kaum Yahudi. Apakah agama demikian bisa disebut agama yang baik, yang isi ajarannya adalah menipu, memperkosa dan menginjak-injak harga diri orang?! Tentulah tidak. Itulah hal-hal yang perlu kita waspadai; karena pengaruh mereka demikian besar bahkan sampai ke tanah air kita ini.
Dominasi Yahudi Dalam Pornografi Dunia
“Jewish Dominance in the Porn Industry”. Dominasi Yahudi dalam Industri Porno. Ini merupakan sebuah judul artikel yang dimuat dalam Jewish Quarterly (UK, 2005). Tulisan ini dengan jujur menyatakan jika pelopor industri porno di Amerika adalah orang-orang Yahudi yang datang secara bergelombang dari Eropa.
Hegemoni kaum Yahudi di dalam industri porno Amerika, dan tentu saja juga dunia, tidaklah berdiri sendiri. Mereka juga bekerjasama, malah sangat erat, dengan pengusaha-pengusaha Yahudi di bidang media massa, baik cetak maupun elektronik. Kolaborasi Yahudi ini menghasilkan industri trend dunia di mana sisi seksualitas manusia dieksploitasi dengan ‘sangat kreatif’ sehingga banyak sekali simbol-simbol atau kalimat-kalimat cabul atau yang berkenaan dengan pornografi yang muncul secara tersembunyi di banyak produk, seperti lagu, majalah, fesyen, film dewasa, bahkan film anak-anak seperti yang dilansir oleh Walt Disney Production.
Industri trend Amerika seperti Hollywood, akhirnya tidak hanya menyihir generasi muda Amerika sendiri, namun juga menyihir generasi muda seluruh dunia yang begitu ingin meraih apa yang disebut-sebut sebagai “The American Dream”. Abraham H. Foxman, Direktur Nasional ADL, dengan penuh percaya diri berkomentar, “Siapa pun dia, Yahudi atau bukan, yang masuk ke dalam industri pornografi, sama saja dengan mereka yang masuk dan ingin meraih mimpi Amerika…”
Pornografi dan Indonesia
Indonesia telah mengklaim sebagai negeri mayoritas Muslim terbesar dunia. Namun klaim ini ternyata tidak paralel dengan apa yang diperbuat para penguasanya. Tanpa malu-malu Indonesia menjadi negara kedua di Asia setelah Jepang yang secara resmi mengizinkan peredaran majalah Playboy versi Indonesia. Ini yang terlihat di permukaan, di bawah permukaan tentu lebih dahsyat lagi. (sumber)
Demikianlah, diatas secara panjang lebar telah diuraikan begitu banyak fakta dan data yang membuktikan bahwa Freemasonry & Illuminati berkonspirasi dalam media film dan hiburan. Mereka secara konstan menyampaikan subliminal messages (pesan-pesan yang disampaikan ke alam bawah sadar manusia) sehingga orang-orang yang menerima pesan-pesan tersebut tidak menyadari bahwa mereka sedang diindoktrinasi dengan paham Yahudi.
Seseorang kalau sudah didikte oleh media massa film /hiburan, ia akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menonton film /playstation /aneka hiburan itu secara terus-menerus. Ia akan begitu menghayatinya sampai terkadang menangis, tertawa, terharu, dan sebagainya. Padahal kalau membaca Al Qur’an, ia tidak sampai sedemikian penghayatannya; malah baru lima menit saja sudah bosan. Sedangkan kalau nonton TV bisa sampai berjam-jam duduk dengan khusyu’ di depan TV. Ia tidak sadar bahwa dibalik itu semua ada pesan-pesan tertentu yang sedang dimasukkan kedalam hatinya. Ketika emosinya sudah terbawa, maka akalnya tidak lagi bisa berpikir secara jernih; yang berjalan hanyalah sensitivitas emosinya semata. Dan disitulah letak kendali Yahudi melalui media massa film dan hiburan.
Subliminal Messages imi mampu menyuruh atau memberikan instruksi yang kemudian dilaksanakan oleh orang yang menyerap instruksi tersebut, tanpa pihak yang bersangkutan sadar bahwa dirinya sedang disuruh. Melihat praktek yang seperti ini, dikhawatirkan bahwa itu adalah bagian daripada Sihir. Subliminal Messages adalah laksana Sihir yang dilakukan bukan dengan mantra atau sesajen; tetapi dengan memakai teknik-teknik psikologi rekayasa.
Aktivitas ini adalah tergolong Mind-Control (Pengendalian Pikiran), dimana didalamnya termasuk pula: cuci-otak (brain washing), hipnotis, sihir, dan sebagainya. Seringkali kita tidak bisa menarik garis batas yang jelas antara yang satu dengan yang lainnya.
Lalu, apa yang harus kita sikapi? Yang jelas, kalau kita kembali kepada Al Qur’an, maka hendaknya QS. Al Baqoroh (2) ayat 217 berikut ini merupakan jawaban atau imunisasi, pencegahan dan bekal yang semestinya kita sebagai kaum Muslimin menyadarinya:
“… Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”Itulah firman Allooh سبحانه وتعالى yang harus kita yakini dan pegang teguh. Kalau sampai kita ini tidak beriman kepada ayat tersebut, maka kufur lah kita.
Pelajaran yang dapat diambil dari ayat diatas adalah bahwa mereka (orang-orang kafir, antara lain: Yahudi) akan senantiasa memerangi kaum Muslimin, sehingga mereka mampu dan berhasil untuk memurtadkan kaum Muslimin dari dienul Islam. Kalau kaum Muslimin sudah keluar dari Islam, murtad, tidak lagi menjadi seorang Muslim; maka selesailah peperangan itu.
Mereka (Yahudi) berusaha sejauh kemampuan mereka, berusaha tidak pernah putus-putusnya, ulet, sabar, penuh dengan kesungguhan dan kegigihan untuk memerangi kaum Muslimin supaya kaum Muslimin keluar / murtad dari Al Islam. Karena jikalau ada diantara kaum Muslimin yang berhasil “diciduk” oleh mereka sehingga menjadi murtad, lalu mati dalam keadaan kaafir (na’uudzu billahi min dzaalik!), maka akan hapuslah segala amal-ibadahnya dan ia dimasukkan kedalam golongan orang kafir; lalu di Akherat nanti dimasukkan kedalam neraka selama-lamanya. Demikian yang dinyatakan dalam ayat tersebut.
Maka janganlah ada diantara kita yang membiarkan anak istri dan orang-orang yang dekat dengan kita dari kalangan handai-taulan, menjadi korban pemurtadan akibat propaganda Yahudi sebagaimana data dan faktanya telah dipaparkan diatas.
Dengan ‘aqiidah sebagaimana dalam ayat diatas itulah hendaknya kita meng-imunisasi diri, keluarga, dan orang-orang disekitar kita dari berbagai media film dan aneka hiburan yang bisa menjadi panah beracun yang mengancam bagi keberlangsungan Islam bagi generasi sekarang maupun generasi penerus dimasa-masa mendatang.
Apabila ada diantara kaum Muslimin yang tidak merasakan hal itu sebagai ancaman, bersikap masa bodoh, diam saja dan tidak peduli pada urusan kaum Muslimin, maka dalam suatu atsar dari Huzaifah Ibnul Yamaan, disampaikan bahwa:
“Barangsiapa yang tidak peduli perkara kaum Muslimin, maka ia bukan bagian dari mereka (Muslimin).”Maka hendaknya kita dapat menyikapi kenyataan yang ada dikalangan kaum Muslimin di zaman sekarang ini dengan hikmah. Dan insya Allooh dalam kajian mendatang akan kita bahas tentang “Diantara 200 bahaya media massa TV dan Parabola ditinjau dari pandangan Syari’at Islam”.
TANYA JAWAB
Pertanyaan:
Bagaimana sikap negara-negara Arab di Timur-Tengah, terutama Arab Saudi menghadapi media dari Barat (Yahudi)? Sebab jarang sekali kita mendengar adanya upaya dari negara-negara Arab untuk meng-counter (menghadapi) media Barat; padahal kemampuan finansial mereka (Arab Saudi) sangat kuat dibandingkan negeri kita. Mohon penjelasannya.
Jawaban:
Sebetulnya kalau kita perhatikan, disana (negeri-negeri Arab) pun juga “kewalahan”, karena globalisasi, pluralisme, demokratisasi dan berbagai propaganda media sudah masuk ke Haromain (dua kota suci, yakni Makkah dan Madinah). Antisipasi dan perlawanan mereka itu ada, tetapi tidak seimbang dengan derasnya arus media, globalisasi dan seterusnya.
Sekitar tahun 1993-an, para ‘Ulama Ahlus Sunnah ketika itu (antara lain Syaikh ‘Abdul ‘Aziiz bin Baaz dan para ‘Ulama Kibar disana, yakni di Makkah dan Madinah) telah memberikan peringatan, baik di masjid-masjid, di majlis-majlis ta’lim, di universitas ataupun dalam khutbah-khutbah mereka bahwa Ad Dusyusy (Parabola) tidak boleh masuk, Harom, dan dilarang. Tetapi pada kenyataannya fatwa-fatwa mereka itu dianggap angin lalu, tidak diperhatikan oleh banyak diantara kaum Muslimin, sehingga bahkan pada tahun-tahun berikutnya hampir semua atap-atap rumah dimana-mana terlihat terpasang Ad Dusyusy (Parabola).
Memang disana ada stasiun-stasiun Televisi pelopor yang menyuarakan Al Islaam sebagai tandingan bagi media asing; tetapi nyatanya demokratisasi, globalisasi tetap saja tumbuh. Bahkan pluralisme pun juga tumbuh berkembang sesudahnya. Hal ini semua merupakan keprihatinan salah seorang ‘Ulama Ahlus Sunnah dari Arab Saudi yakni Syaikh ‘Utsaimin.
Bagaimana kita menyikapi hal ini? Mulailah dari diri kita sendiri. Lalu sesudahnya kepada orang-orang terdekat kita, sambil berdo’a memohon perlindungan dan pertolongan Allooh سبحانه وتعالى; dan sambil kita bekerja keras, berusaha menyebarkan Islam dan ajaran Islam secara benar, baik dan hikmah sehingga diharapkan sedikit demi sedikit hal tersebut bisa teratasi. Kalau kita tidak bisa melakukan semuanya, maka ambillah ikhtiar untuk menolong Al Islam ini semampu kita. Tetapi janganlah kita ini sama sekali tidak berusaha untuk memperjuangkan dien ini.
Sekian bahasan kali ini, mudah-mudahan bermanfaat.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Jakarta, Senin malam, 26 Shofar 1434 H – 7 Januari 2013 M.
http://ustadzrofii.wordpress.com
Gimana dengan Sinetron? Banyak sinetron yang kelihatan "islami" tapi ternyata isinya bertentangan dengan Islam dan bahkan memojokkan Islam itu sendiri..
BalasHapusMau lagi
BalasHapushttp://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/12/korut-lanjut-kembangkan-nuklir-di-2018.html
BalasHapushttp://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/12/ada-hak-veto-pbb-dinilai-tak-demokratis.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/12/kabar-buruk-cedera-jesus-dan-de-bruyne.html
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At vipkiukiu .net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM