13.12.14

Mewaspadai Kristenisasi dengan Modus Sihir dan Hipnotis

BEKASI (voa-islam.com) - Kristenisasi semakin berani. Di awal bulan November lalu, umat Islam Indonesia dihebohkan dengan video “Spesial: Kristenisasi Terselubung di Car Free Day Jakarta”. Video diunggah di Youtube pada 3 November 2014 tersebut menayangkan aktifitas kristenisasi di Car Free Day ( Hari Bebas Kendaraan Bermotor ) di Bundaran HI dan Monas Jakarta, 2 November 2014. Para aktifis gereja membagi-bagikan kalung berlogo merpati, puisi-puisi bernada kristiani, pin bertuliskan I’m Saved, serta biskuit dan permen dengan simbol tertentu.

Di hari yang sama, terjadi juga modus kristenisasi terhadap 350 warga muslim kecamatan Babakan Madang, Sentul, Bogor di Monas. Warga muslim dari kampung tersebut diangkut dengan 8 bus ke Monas untuk berwisata. Namun sesampainya di Monas, warga diikutkan beberapa rangkaian kegiatan mulai dari konseling masalah kehidupan, hingga menawarkan solusi yang dicurigai merupakan indikasi kristenisasi.

“Setiap orang dipegang pundaknya, diminta menceritakan masalahnya lalu diomongin kalimat-kalimat pemberkata,” ujar Ustaz Muchtar, pengasuh Ponpes Fajrussalam, Selasa (5/11/2014) malam.

“Selain itu mereka juga diajak acara dipanggung, disitu ada beberapa orang yang membuat kesaksian telah sembuh dari sakitnya karena mukjizat Tuhan. Ada kalimat-kalimat ‘kita butuh makan, kita butuh hidup layak, dan semua itu bisa kalau ada Tuhan yang memberkati kita’, peserta seperti dihipnotis dan diobati ala mereka,” tambahnya.

Selain dengan pendekatan halus melalui santunan dan pemberian bantuan, aksi kristenisasi sering menggunakan cara magic (baca: sihir), bentuknya hipnotis, diguna-guna, dan semisalnya.

Misal kasus pemurtadan yang dialami Astriana Damayanti (25) -bukan nama sebenarnya- mahasiswi sebuah institut agama Islam, ia didekati seorang pemuda tampan yang memacarinya. Ia dihamili dan dipaksa pindah agama. Kemudian ia menjalani konsultasi agama dengan Drs. Abu Deedat, seorang kristolog, untuk mengembalikan akidahnya.

Saat menjelaskan proses awal perdekatan terhadap muslimah, Ustadz Abu Deedat menjelaskan, “Awalnya mungkin hanya perkenalan biasa. Aktivis gereja ini akan menjajaki kekuatan muslimah. Ketika ia lemah, maka ia masuk dengan jeratan-jeratannya. Jangan lupa dengan cara hipnotis tadi.” (Sumber: voa-islam.com, “Cermati, Awasi & Laporkan 6 Modus Kristenisasi ini “, Kamis, 11 Safar 1436 H 30 Januari 2014)

Pada akhir 2003, sembilan santri putri Pesantren Khairu Ummah mengalami kesurupan. Dalam proses penyembuhan atau ruqyah, jin-jin yang merasuki tubuh anak-anak santri tersebut meminta tolong kepada Bunda Maria dan Yesus serta terus menerus menyebut Haleluya.

Secara umum, sihir dengan bentuknya seperti santet, pelet, guna-guna, dan lainnya sering digunakan orang kafir dan pendengki untuk memuluskan hasratnya. Dia bekerjasama dengan syetan untuk membuat orang lain sakit, bahkan sampai meninggal. Sihir juga bisa menjadikan sepasang suami istri saling membenci yang berujung perceraian. Al-Qur'an membenarkan keberadaannya dan dampak buruk yang ditimbulkannya, (QS Al-Baqarah: 102). Sehingga seorang muslim haruslah waspada terhadap bentuk dan mencari jalan yang benar yang selamat dari segala kejahatan sihir.

Mendekati akhir Desember –biasanya- semakin marak kasus kristenisasi atau pemurtadan dengan segala modusnya, salah satunya dengan sihir. Karenanya, sosialisasi bahaya kristenisasi dengan segala modusnya haruslah digencarkan. Pembinaan ketauhidan juga harus sama kuatnya. Solusi tepat menangkal dan mengobati gangguan sihir ikut dikampanyekan sebagai penawarnya.