11.9.12

Terrorist?

Gambars dari Banoosh.com

At least 12 people killed at Colo. Batman showing. Associated Press – Fri, Jul 20, 2012



Di TiVi (Tipuan Visual):
  • Penembakan yang terjadi di Papua dilakukan oleh Orang Tak Dikenal atau Kelompok Sipil Bersenjata.
  • Penembakan yang terjadi di Solo diduga dilakukan oleh Kelompok Teroris. Dan berapa hari kemudian mereka yang "baru diduga" Teroris telah tewas dalam suatu penggerebekan.
  • Rencana peledakan bom di jalur pipa gas dekat Christ Cathedral Gading Serpong Tangerang yang melibatkan seorang juru kamera Global TV digagalkan oleh pihak kepolisian. ...alhamdulillah berhasil "digagalkan", kalau tidak???






[Dari Hidayatullah.com - JANGAN DIBACA!]
Kelicikan Media Massa
 
Bukan satu-dua kali, jika menyangkut Islam, media TV menampilkan sumber monolog, utamanya datang dari militer atau polisi.

Oleh: Aditya Abdurrahman*

ASU ni edaM
Tak lama setelah pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Solo, Ustad Abubakar Ba’asyir (ABB) ditangkap Densus 88, sebuah stasiun TV mengadakan acara dialog Live.

Melalui seorang presenter, stasiun televisi tersebut membuka kesempatan bagi pemirsa untuk memberikan opininya tentang penangkapan Ustad ABB. Tanpa disangka, si penelepon, rupanya sejalan dengan pemikiran ABB, di mana ia meyakini ada rekayasa asing dalam penangkapan tersebut. Tapi ada yang menarik dalam sesi tanya jawab itu. Di saat sang penelpon mengatakan bahwa Densus 88-lah yang sebenarnya melakukan tindakan “teror” , telepon sang penanya langsung diputus oleh pihak TV.

Rupanya presenter tahu betul, si penelepon kurang sejalan dengan misi TV-nya dalam dialog bertema terorisme ini.

***

Kasus-kasus seperti ini di media massa kita memang bukan terjadi sekali-dua kali. Bulan Juli 2009, beberapa hari pascapeledakan bom Kuningan, sebuah stasiun TV mewawancarai mantan Kepala Densus 88 Polri Brigjen Pol. (Purn) Suryadarma Salim. Dengan panjang lebar mantan Kepala Satgas Antiteror Polri ini secara monolog, menjelaskan masalah terorisme. Ia, mengatakan, "Mereka ingin mendirikan Daulah Islamiyah (negara Islamiyah di Indonesia), dan habitat mereka itu paling subur di Indonesia.”

Bisa dibayangkan, seorang polisi--bukan seorang ahli mengenal liku-liku gerakan Islam—bahkan boleh dikata kurang paham Islam, membahas terorisme dan kaitannya dengan Islam secara monolog, tanpa pembanding.

Yang mengejutkan, tayangan itu disiarkan lagi berulang-ulang selama beberapa hari, dari pagi, sore, dan malam hari.

Sekedar catatan, rata-rata untuk tayang iklan di TV butuh biaya sekitar Rp 10 juta per/ 30 detik. Memunculkan Suryadarma Salim dengan waktu panjang berulang kali, bukan sebuah kebetulan. Pastilah ada udang di balik batu.

Berapa juta orang “terhipnotis” kampanye Suryadarma Ali hari itu?

Islam dan propaganda media

Dua hal yang tak bisa dipisahkan dalam setiap misi media adalah, membangun opini publik dan propaganda.

Pertama, propaganda selalu memberikan informasi yang dirancang dengan pesan yang sudah disiapkan tujuannya. Tentu saja, terserah pengelola media yang bersangkutan. Semua pesan dan faktanya, adalah pilihan redaksi. Pesan propaganda harus dapat menghasilkan pengaruh. Jadi, propaganda bukan suatu kebetulan, dia adalah memanipulasi buah pikiran yang dikehendaki.

Kedua, opini publik (public opinion). Secara psikologis, opini publik pada dasarnya ditentukan oleh pendangan dan kepentingan pribadi atau golongan (dalam hal ini media). Meski demikian, kemampuannya mampu menggerakkan perangkat politik dan Negara.

Korban dua hal ini bisa dilihat dalam kasus wacana FPI, poligami, nikah sirri dan terorisme.

Syekh Puji dicitrakan sangat negatif karena ia menikahi anak SMP. Karena itu, media memberi image orang menikah “sirri” sebagai kejahatan, melebihi koruptor. Sebaliknya jutaan orang justru dimuliakan karena mereka kumpul kebo. Andaikata Syekh Puji meniduri 100 WTS, dia tak akan dihukum dan tidak akan pula dicitrakan seolah “jahat”.

Mantan Ketua PBNU pernah berseloroh, “Jika nanti ada polisi menggerebek orang yang nikah sirri, lebih baik mengaku saja kumpul kebo.” Pernyataan ini, sekedar menunjukkan, betapa tak adilnya hukum dan logika media massa di negeri ini.

Bukan sekali-dua kali umat Islam dikadalin (dikerjain, red) media massa tanpa bisa melakukan pembalasan atau memberikan hal jawab secara adil dan sepadan.

Di sinilah letak penting mengapa umat Islam harus memiliki media. Hanya saja, meski sering menjadi korban, umat Islam sering mengabaikan arti penting keberadaan media. Kaum muslim yang kaya, biasanya, sering mengalokasikan uangnya untuk kampanye jadi bupati, gubernur atau presiden.

Betapa sering orang kaya-raya menghambur-hamburkan uangnya untuk kampanye pilkada? Toh akhirnya tidak sedikit mereka batal jadi pejabat.

Jika umat Islam memiliki media yang bagus dan kuat, dan dikelola secara baik, maka, pemberitaan dan pembentukan opini apapun bisa dikelola secara baik. Isu negatif tentang Islam akan dengan mudah pula dinetralisir. Semua pencitraan buruk tentang Islam oleh Barat, juga bisa terbendung.

Adalah pernyataan Dr. Yusuf Qaradhawi yang sangat luar biasa bagus. Beliau mengatakan, Kalau saja kita (umat Islam) diberi kebebasan selama 20 tahun untuk membina umat, tanpa gangguan dan tekanan penguasa (Barat) atau konflik dengan mereka, itu sudah cukup untuk mengembalikan kejayaan umat Islam”.

Faktanya, umat Islam tak berdaya bukan karena mereka tak berdaya. Yang ada, karena mereka “diperdayai”.

Dr. Zakir Naik, seorang ilmuwan, kristolog dan seorang dai asal India, pernah merasakan ini memanfaatkan peluang emas mengisi seorang diri. Ia pernah beusaha me-lobby sebuah stasiun televisi untuk program Islam tanpa disensor, ditutup-tutupi atau diatur keinginan rating. Ketika itu waktu yang diberikan hanya beberapa puluh menit saja, namun Alhamdulillah, program itu mampu menyedot perhatian pemirsa dan direspon secara positif. Sampai akhirnya stasiun televisi lokal tersebut rela membayar Dr. Zakir Naik atas program yang dibuatnya tersebut. Namun beliau menolak, dengan mengatakan, “Saya tidak butuh uangmu, cukup berikan saya waktu lebih banyak lagi untuk mendakwahkan Islam di televisimu”.

Sesungguhnya jika kehidupan dunia ini bisa diibaratkan game (permainan), dan umat Islam diberi waktu memainkan peran secara adil, maka hasilnya akan berbeda. Tapi, faktanya tidaklah demikian.

Media dan dakwah

Kepemilikan media sangat menentukan keberhasilan dakwah Islam melalui media. Itu juga yang menjadi alasan mengapa dakwah Islam belum bisa efektif dan tersebar luas di seluruh pelosok dunia.

Umat Islam harus berazam untuk memiliki media massa yang baik atau memperkuat yang sudah ada. Media yang adil dalam penyampaian berita, sehingga dampaknya bisa dirasakan pada semua makhluk, tak hanya umat Islam sendiri. Bahkan bisa dirasakan umat lain.

Bukan media yang menuhankan rating. Media massa yang menjadikan ideologinya profit oriented, ia cenderung menghalalkan segala cara. Karenanya, jangan heran, banyak orang cerdas tiba-tiba hilang kendali setelah mereka bergabung di media massa. Sebelum masuk, ia dikenal anak-anak kampus yang cerdas. Sebab, rata-rata IP menjadi wartawan selalu di atas 3 dan memiliki kemampuan bahasa asing yang baik. Sayangnya, setelah jadi wartawan, kebiasaan membaca, mendengar pendapat orang dan kemampuan menganalisa jadi tumpul. Sebab, ia lebih mengejar “esklusivitas” berita. Secara akademik, mungkin ia masih cerdas, tapi, ia sudah tak memiliki kecerdasan “hati”.

Hampir semua orang yang digerebek Densus 88 langsung disebut media sebagai “teroris”, meski pengadilan belum berjalan. Media tak pernah mengukur, bagaimana perasaan anak dan istri mereka di lingkungan, di sekolah, dan di tempat kerja mereka. Sebutan ini saja sudah hukuman yang belum tentu bisa hilang selama puluhan tahun.

Tapi tak usah berharap banyak, sebab, media yang visi utamanya hanya profit oriented, bisa dipastikan, tak akan melahirkan wartawan/penulis/reporter/redaktur yang memiliki kecerdasan hati dan perasaan. Hasilnya selalu begitu.

Selama orientasi pemilik media hanyalah modal dan profit, maka selamanya tak akan sejalan dengan tujuan dakwah dan Islam itu sendiri. Di sinilah letak arti penting media Islam.

Meski demikian, pekerjaan mengelola media bukanlah pekerjaan sederhana. Sebab ia dibutuhkan keterampilan dan keahlian yang baik dan benar. Bukan asal membuat media.

Andaikata, saat ini semua media, TV dan kantor berita dihibahkan kepada umat Islam, belum tentu, umat Islam mampu mengelolanya dengan baik.

Sumber daya umat Islam dalam mengelola media ini masih kurang akibat ketidakterarikan umat akan bidang ini. Di saat yang sama, banyak umat Islam membanggakan media-media yang selama ini justru sering “memusuhi” Islam secara diam-diam. Bahkan tak terasa pula, ia menjadi wartawan/penulis/pembaca, bahkan menjadi pelanggan setianya.

Pertanyaannya, sampai kapan Anda tak peka dalam masalah ini?

Penulis sedang mengambil program pascasarjana bidang komunikasi di Universitas Airlangga Surabaya
***

Lihat juga:

Dari YouTube...


Lihat langsung di YouTuberuth...

8.9.12

A'udzubillahi minasysyaithaanirrajiim!





Karena KEBENARAN adalah apa yang Allah ta'ala katakan...
  • Allah berfirman: "Maka yang benar dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan." (Q38.84)
  • Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. (Q2.147)
  • Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. (Q39:2, 41)
  • Dan Kami turunkan (Al Quran) itu dengan sebenar-benarnya dan Al Quran itu telah turun dengan (membawa) kebenaran.Dan Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. (Q17:105)
  • Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar kebenaran yang diyakini. (Q69:51)
  • More...

Dan sebagian firman-Nya yang disampaikan Jibril a.s. kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam...
  • Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam... (Q3.19)
  • Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Q3.85)
  • ... maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam. (Q2.132)

Serta...
  • Katakanlah: "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Rabbku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Rabbku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).” (Q18.109)
  • Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q31.27)

 Dan Nabi Muhammad adalah Nabi Akhir Zaman dan Nabi Penutup dari sekian ribu para Nabi...
  • Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q33.40)
  • Dari Abu Dzar Al-Ghifari, ia bertanya pada Rasulullah, “Ya Rasulullah, berapa jumlah rasul?”, Nabi shallallahu’alaihiwasallam menjawab, “Tiga ratus belasan orang.” (HR Ahmad dishahihkan Syaikh Albani). Dalam riwayat Abu Umamah, Abu Dzar bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa tepatnya para nabi?”, Nabi shallallahu’alaihiwasallam menjawab, “124.000 dan Rasul itu 315 orang.”

Jangan sampai tertipu oleh syetan dan kehidupan dunia ini..!!!

Q57.20. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

Q35.5. ...maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah SYAITAN YANG PANDAI MENIPU, memperdayakan kamu tentang Allah!


Masuklah ke dalam Islam, niscaya kalian akan selamat!


Cari dalam Quran...
Kata:
atau Download Terjemahan Al Quran 30 Juz (al_quran_v2.1.zip)



7.9.12

Masuk Islamnya Michael Jackson dan Misteri Kematiannya

Michael Jackson Masuk Islam...

Mikaeel Jackson
Bintang pop The King of Pop Michael Jackson telah masuk Islam dan berganti nama menjadi Mikaeel, ungkap Daily Mail, Jumat. Penyanyi berusia 50 tahun itu dilaporkan menjadi Muslim dalam suatu upacara di rumah temannya di Los Angeles.

Michael Jackson yang dibesarkan dalam agama Saksi Jehovah, disebut-sebut duduk di lantai dan mengenakan topi kecil saat sahadat di kediaman Steve Porcaro, komposer musik pada album Thriller.

Dia tertarik dengan Islam setelah berdiskusi dengan penulis lagu asal Kanada,  David Wharnsby dan produser Phillip Bubal.

"Mereka berbicara kepada dia tentang keyakinan mereka dan bagaimana mereka menjadi orang yang lebih baik setelah masuk Islam. Michael segera tertarik. Seorang Imam dipanggil dari masjid dan Michael mengucapkan sahadat," kata seorang sumber.

Saudara Jackson, Jermaine Friday, sebelumnya telah memberi sinyal bahwa sang bintang sedang mempertimbangkan untuk memeluk Islam.

"Ketika saya pulang dari Makkah, saya beri dia banyak buku dan dia bertanya tentang banyak hal mengenai agama saya dan saya bilang Islam itu damai dan indah," kata Friday yang masuk Islam sejak 1989. (ANT) [http://nasional.kompas.com/read/2008/11/22/13475269/michael.jackson.masuk.islam]





Michael (Mikaeel) Jackson yang humanis dibunuh karena dia masuk Islam?

Beberapa kutipan sekitar "kematian" Jacko:

Gregory says he asked Jackson when the last time he ate was, because he didn't look well, and that Jackson told him, "They're trying to poison me." He asked him when he last drank water, and he said Jackson told him again, "They're trying to kill me."  [http://transcripts.cnn.com/TRANSCRIPTS/0907/23/acd.01.html]

Toya Jackson: "Michael Was Murdered"

One week after Los Angeles police confirmed that investigators had not ruled out homicide in the death of Michael Jackson, the late singer's older sister, La Toya Jackson, reveals that she suspects he was murdered, the U.K.'s Mail On Sunday reports.

"I believe Michael was murdered," she said. "I felt that from the start. Not just one person was involved, rather it was a conspiracy of people. He was surrounded by a bad circle. Michael was a very meek, quiet, loving person. People took advantage of that. People fought to be close to him, people who werent always on his side." [http://omg.yahoo.com/news/la-toya-jackson-michael-was-murdered/25121]

More...


ILLUMINATI, MUSIC INDUSTRY AND WHY MICHAEL JACKSON WAS KILLED (PART 1)


ILLUMINATI, MUSIC INDUSTRY AND WHY MICHAEL JACKSON WAS KILLED (PART 2)

___oOo___

Sebelum kematiannya, MJ tengah mempersiapkan sebuah comeback tour besarnya yang akan digelar di London dan beberapa kota besar Eropa lainnya. MJ digemari dan dikagumi oleh jutaan orang di seluruh dunia serta dicintai oleh banyak orang...

(ilust.) Inilah salah satu yang "mereka" takutkan...


(Jangan dibaca dulu!)
...dan menjadi sebuah jawaban tidak dihalalkannya musik (alat musik) dalam Islam.
...music adalah salah satu sarana yang dijadikan syetan untuk menyesatkan dan melalaikan manusia?
  • Sesungguhnya akan ada beberapa kaum dari ummatku akan menghalalkan zina, kain sutra, minuman keras (khomer), dan musik“. (HR Bukhari dalam Kitab Al-Asyribah (5590))
  • Ibnu Mas'ud meriwayatkan: "Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam membuat garis dengan tangannya lalu bersabda, 'Ini jalan Allah yang lurus'. Lalu beliau membuat garis-garis di kanan-kirinya, kemudian bersabda, 'Ini adalah jalan-jalan yang sesat tak satu pun dari jalan-jalan ini kecuali di dalamnya terdapat setan yang menyeru kepadanya'. ..." (HR Ahmad dan Nasa'i)

Segala sesuatu tidak terlepas dari takdir Allah ta'ala...
Semoga semua ini adalah akhir yang baik bagi saudaraku Mikaeel Jackson... amiin!



New!
  • Music, Hollywood, News, Media, ... America?

3.9.12

Makan atau Minum dengan Tangan Kiri..!

hap... hap! ...selamat makan! ...bon appetit!


Dari Jabir bin Aabdillah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian makan dengan tangan kiri karena syaitan itu juga makan dengan tangan kiri.” (HR Muslim no. 2019)

Dari Umar radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian hendak makan maka hendaknya makan dengan menggunakan tangan kanan, dan apabila hendak minum maka hendaknya minum juga dengan tangan kanan. Sesungguhnya syaitan itu makan dengan tangan kiri dan juga minum dengan menggunakan tangan kirinya.” (HR Muslim no. 2020)
  • Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Bukhari no. 5376 dan Muslim 2022)

Right!
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam suka memulai dari sebelah kanan saat mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci, & dalam seluruh aktifitas beliau. (HR Bukhari no. 5926 dan Muslim no. 268)

Jika karena alasan tertentu (yang dibenarkan oleh syar'i) kita tidak bisa menggunakan tangan kanan untuk makan dan minum...
  • Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Q2.286)
 ___ ooOoo ___


Kidal? 
...sama dengan perempuan tomboy atau laki-laki banci. Jangan dibiasakan! Jangan dibiarkan! Jangan dituruti! Jangan "dikalahkan"! Harus diusahakan dan diperjuangkan! InsyaAllah bisa dan sembuh!


2.9.12

Sejarah Freemason di Indonesia: Awas! Freemason di Indonesia Bisa Bangkit Kembali..! (1)

Freemasonry

Freemasonry (bahasa Inggris) atau Vrijmetselarij (bahasa Belanda) adalah sebuah organisasi persaudaraan internasional. Freemasonry pada zaman modern dimulai dengan berdirinya Grand Lodge di London, Inggris pada tahun 1717.

Sebagian peneliti Barat berkeyakinan bahwa Freemasonry sebenarnya sudah didirikan di Skotlandia pada abad ke-14, disaat Ksatria Templar ditumpas oleh Raja Perancis Philipe le Bel dan Paus Klemens V.

Freemason Era Soekarno

Di tahun 1945-1950an, loji-loji Freemasonry oleh kaum pribumi Indonesia disebut pula sebagai “Rumah Setan” disebabkan ritual kaum Freemason selalu melakukan pemanggilan arwah orang mati.

Lama-kelamaan hal ini mengusik istana, sehingga pada Maret 1950, Presiden Soekarno memanggil tokoh-tokoh Freemasonry Tertinggi Hindia Belanda yang berada di Loji Adhucstat (sekarang Gedung Bappenas-Menteng) untuk mengklarifikasi hal tersebut.

Di depan Soekarno, tokoh-tokoh Freemasonry ini mengelak dan menyatakan jika istilah “Setan” mungkin berasal dari pengucapan kaum pribumi terhadap “Sin Jan” (Saint Jean) yang merupakan salah satu tokoh suci kaym Freemasonry. Walau mereka berkelit, namun Soekarno tidak percaya begitu saja.
Akhirnya, Februari 1961, lewat Lembaran Negara nomor 18/1961, Presiden Soekarno membubarkan dan melarang keberadaan Freemasonry di Indonesia.
Lembaran Negara ini kemudian dikuatkan oleh Keppres Nomor 264 tahun 1962 yang membubarkan dan melarang Freemasonry dan segala “derivat”nya seperti Rosikrusian, Moral Re-armament, Lions Club, Rotary Blub, dan Baha’isme. Sejak itu, loji-loji mereka disita oleh negara.

Freemason Era Gus Dur

Namun 38 tahun kemudian pada saat Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terpilih menjadi presiden Indonesia ketiga, ia mencabut Keppres nomor 264/1962 tersebut dengan mengeluarkan Keppres nomor 69 tahun 2000 tanggal 23 Mei 2000.

Maaf saudaraku! Saya berharap ini bukanlah suatu aib tapi hanya suatu kesalahan yang dengannya Allah ta'ala mengampuni kesalahan saudara saya ini. ...Ampunilah dosa-dosa kami ya Rabb Yang Maha Pengampun!!!
Sejak itulah, keberadaan kelompok-kelompok Yahudi seperti Organisasi Liga Demokrasi, Rotary Club, Divine Life Society, Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia) atau Freemasonry Indonesia, Moral Rearmament Movement, Ancient Mystical Organization Of Rosi Crucians (AMORC) dan Organisasi Baha’i menjadi resmi dan syah kembali di Indonesia.

Sungguh ironis, Keppres no 69/2000 yang dikeluarkan oleh Gus Dur tersebut sampai sekarang masih saja berlaku dan belum dicabut.

=========================================================================

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 69 TAHUN 2000
TENTANG
PENCABUTAN KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 264 TAHUN1962
TENTANG LARANGAN ADANYA ORGANISASI LIGA DEMOKRASI, ROTARY CLUB,
DIVINE LIFE SOCIETY, VRIJMETSELAREN-LOGE (LOGE AGUNG INDONESIA),
MORAL REARMAMENT MOVEMENT, ANCIENT MYSTICAL ORGANIZATION
OF ROSI CRUCIANS (AMORC), DAN ORGANISASI BAHA’I
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang:
  1. bahwa pembentukan organisasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan pada hakekatnya merupakan hak asasi setiap warganegara Indonesia;
  2. bahwa larangan terhadap organisasi-organisasi sebagaimana dimakstd dalam Keputusan Presiden Nomor 264 Tahun 1962, dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan prinsip-prinsip demokrasi;
  3. bahwa meskipun dalam kenyataannya Keputusan Presiden Nomor 264 Tahun 1962 sudah tidak efektif lagi, namun untuk lebih memberikan kepastian hukum perlu secara tegas mencabut Keputusan Presiden tersebut;
  4. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, b, dan huruf c di atas, maka dipandang perlu untuk mencabut Keputusan Presiden Nomor 264 Tahun 1962;
Mengingat:
  1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;
  2. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3886);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PENCABUTAN KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 264 TAHUN 1962 TENTANG LARANGAN ADANYA ORGANISASI LIGA DEMO-KRASI, ROTARY CLUB, DIVINE LIFE SOCIETY, VRIJMET-SELAREN-LOGE (LOGE AGUNG INDONESIA), MORAL REARMA-MENT MOVEMENT, ANCIENT MYSTICAL ORGANIZATION OF ROSI CRUCIANS (AMORC), DAN ORGANISASI BAHA’I.
Pasal 1
Mencabut Keputusan Presiden Nomor 264 Tahun 1962 tentang Larangan Adanya Organisasi Liga Demokrasi, Rotary Club, Divine Life Society, Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia), Moral Rearmament Movement, Ancient Mystical Organization Of Rosi Crucians (AMORC) dan Organisasi Baha’i.
Pasal 2
Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 Mei 2000
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
ABDURRAHMAN WAHID

=========================================================================


Vatikan Melarang Freemason
Gereja Vatikan saja sudah lama mengharamkan anggotanya untuk menjadi anggota organisasi-organisasi ini dan menyatakan jika ada anggota Gereja Vatikan yang masuk menjadi angota maka dia dianggap telah keluar dari Kekristenan.

Berbagai Papal Condemnation dikeluarkan untuk hal ini, salah satunya Humanus Genus yang dikeluarkan Paus Leo XIII di tahun 1884.

Awal Berdirinya Freemason
Pada tahun 1717 masehi, gerakan rahasia ini melangsungkan seminar di London di bawah pimpinan Anderson.

(Piramida) Step of Freemason
Ia secara formal menjabat sebagai kepala gereja Protestan, namun pada hakikatnya adalah seorang Yahudi.

Dalam seminar inilah gerakan rahasia tersebut memakai nama Freemasonry sebagai nama barunya.

Sebagai pendirinya adalah Adam Wishaupt, seorang tokoh Yahudi dari London, yang kemudian mendapatkan dukungan dari Albert Pike, seorang jenderal Amerika (1809-1891). Organisasi ini sulit dilacak karena strukturnya sangat rahasia, teratur, dan rapi.

Tujuan gerakan Freemasonry secara umum adalah:
  1. Menghapus semua agama.
  2. Menghapus sistem keluarga.
  3. Mengkocar-kacirkan sistem politik dunia.
  4. Selalu bekerja untuk menghancurkan kesejahteraan manusia dan merusak kehidupan politik, ekonomi, dan sosial negara-negara non-Yahudi atau Goyim (sebutan dari bangsa lain di luar Yahudi).
Tujuan akhir dari gerakan Freemason adalah mengembalikan bangunan Haikal Sulaiman yang terletak di Masjid Al-Aqsha, di kota Al-Quds (Yerussalem), mengibarkan bendera Israel, serta mendirikan pemerintahan Zionis Internasional, seperti yang diterapkan dalam Protokol para cendekiawan Zionis.

Sejarah Singkat Freemason
Freemasonry (atau Masonic) (info Freemason) adalah sebuah organisasi rahasia yang berakar pada kepercayaan Mesir kuno yang disebut Kabbalah. (klik disini untuk membaca artikel tentang Kabbalah)

Freemasonry secara bahasa terdiri dari dua kata, Free dan Mason. Free artinya merdeka dan mason artinya tukang bangunan. Dengan demikian Freemasonry secara etimologis berarti “tukang-tukang bangunan yang merdeka”.

Secara hakikat, Freemasonry atau Al-Masuniyyah (dalam bahasa Arab) adalah sebuah organisasi Yahudi Internasional bawah tanah yang tidak ada hubungannya dengan tukang-tukang bangunan yang terdapat pada abad pertengahan.

Freemasonry di atas juga tidak ada hubungannya dengan kegiatan pembangunan kapal atau katedral besar seperti yang banyak diduga oleh sebagian orang.

Tetapi maksud Freemasonry di sini adalah tidak terikat dengan ikatan pihak manapun kecuali sesama freemason.

Freemasonry berasal dari gerakan rahasia yang dibuat oleh sembilan orang Yahudi di Palestina pada tahun 37 M, yang dimaksudkan sebagai usaha untuk melawan pemeluk Masehi (Kristen, Islam, Budha, Hindu dan semua agama kecuali Jews), dengan cara pembunuhan terhadap orang per-orang.

Menurut buku ‘Kabut-kabut Freemasonry’, salah seorang yang disebut sebagai pendirinya adalah Herodes Agrida I (meninggal 44 M). Ia dibantu oleh dua orang Yahudi, Heram Abioud dan Moab Leomi. Freemasonry selanjutnya menempatkan dirinya sebagai musuh terhadap agama Masehi maupun Islam.

Pada tahun 1717 M gerakan rahasia ini melangsungkan seminar di London di bawah pimpinan Anderson. Ia secara formal menjabat sebagai kepala gereja Protestan, namun pada hakikatnya adalah seorang Yahudi.

Dalam seminar inilah gerakan rahasia tersebut memakai nama Freemasonry sebagai nama barunya. Sebagai pendirinya adalah Adam Wishaupt, seorang tokoh Yahudi dari London, yang kemudian mendapatkan dukungan dari Albert Pike, seorang jenderal Amerika (1809-1891).

Selain itu, tujuan mereka juga untuk mengibarkan bendera Israel, serta mendirikan pemerintahan Zionis Internasional, seperti yang diterapkan dalam Protokol para cendekiawan Zionis.

Buku Protokol tersebut berisikan langkah-langkah yang telah ditetapkan oleh para hakkom, catatan pembicaraan yang dilakukan di dalam setiap rapat mereka, serta berisikan 24 bagian (ayat) yang mencakup rencana politik, ekonomi, dan keuangan, dengan tujuan menghancurkan setiap bangsa dan pemerintahan non-Yahudi, serta menyiapkan jalan penguasaan bagi orang-orang Yahudi terhadap dunia Internasional.

Dalam gerakannya, Freemasonry menggunakan tangan-tangan cendekiawan dan hartawan Goyim, tetapi di bawah kontrol orang Yahudi pilihan. Hasil dari gerakan ini di antaranya adalah mencetuskan tiga perang dunia, tiga revolusi (Revolusi Perancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Industri di Inggris), melahirkan tiga gerakan utama (Zionisme, Komunisme, dan Nazisme).

Freemansory terbagi ke dalam tiga tingkatan:
  1. Majelis Rendah atau Freemansory Simbolis
  2. Fremansory Majelis Menengah
  3. Fremansory Majelis Tinggi.
Dalam penerimaan keanggotaan, Freemasonry tidak mempersoalkan agama calon anggota. Bahkan calon anggota disumpah sesuai dengan agama yang dianutnya. Dalam Freemasonry diadakan model kenaikan pangkat hingga level ke-33 bagi orang-orang Goyim. Orang-orang yang berhasil dijaring kemudian diberikan tugas untuk menyebarkan paham Freemasonry dan bekerja untuk merealisasikan tujuannya.

Kecuali, perekrutan anggota menengah dan tinggi kelompok ini sangat tertutup, bersifat rahasia dan sangat eksklusif. Anggotanya berasal dari latar belakang profesi, agama, kepercayaan, dan kebangsaan yang berbeda.

Gerakan Freemason Indonesia ada di Buku-Buku Sejarah
Namun meski ratusan tahun beroperasi di Nusantara, keberadaan Freemason (Belanda:Vrijmetselaarij), nyaris tak tertulis dalam buku-buku sejarah.

Padahal, banyak literatur yang cukup memadai untuk dijadikan rujukan penulisan sejarah tentang gerakan salah satu kelompok Yahudi di wilayah jajahan yang dulu bernama Hindia Belanda ini.

Di antaranya adalah:
  • Vrijmet selaarij: Geschiedenis, Maats chapelijke Beteekenis en Doel (Freemason: Sejarah, Arti untuk Masyarakat dan Tujuannya) yang ditulis oleh Dr Dirk de Visser Smith pada tahun 1931,
  • Geschiedenis der Vrymet selary in de Oostelijke en Zuidelijke Deelen (Sejarah Freemason di Timur dan Selatan Bumi) yang ditulis oleh J Hagemen JCz pada tahun 1886,
  • Geschiedenis van de Orde der Vrijmetselaren In Nederland Onderhoorige Kolonien en Londen (Sejarah Orde Freemason di Nederland di Bawah Kolonialisme) yang ditulis oleh H Maarschalk pada tahun 1872.
  • Gedenkboek van de Vrijmet selaaren In Nederlandsche Oost Indie 1767-1917 (Buku Kenang-kenangan Freemason di Hindia Belanda 1767-1917), yang diterbitkan secara resmi pada tahun 1917 oleh tiga loge besar.
  • Loge de Ster in het Oosten (Batavia), Loge La Constante et Fidele (Semarang), dan Loge de Vriendschap (Surabaya).
Di samping literatur yang sudah berusia ratusan tahun tersebut, pada tahun 1994, sebuah buku berjudul Vrijmetselarij en samenleving in Nederlands-Indie en Indonesie 1764- 1962 (Freemason dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764- 1962) ditulis oleh Dr Th Stevens, seorang peneliti yang juga anggota Freemason.

Berbeda dengan buku-buku tentang Freemason di Hindia Belanda sebelumnya, buku karangan Dr Th Stevens ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pada tahun 2004.

Buku-buku yang mengungkap tentang sejarah keberadaan jaringan Freemason di Indonesia sejak masa penjajahan tersebut, sampai saat ini masih bisa dijumpai di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Bahkan, Indisch Macconiek Tijdschrift (Majalah Freemason Hindia), sebuah majalah resmi milik Freemason Hindia Belanda yang terbit di Semarang pada 1895 sampai awal tahun 1940-an, juga masih tersimpan rapi di perpustakaan nasional.

Selain karya Stevens dan H Maarschalk yang diterbitkan di negeri Belanda, buku-buku lainnya seperti tersebut di atas, diterbitkan di Semarang dan Surabaya, dua wilayah yang pada masa lalu menjadi basis gerakan Freemason di Hindia Belanda, selain Batavia.

Keberadaan jaringan Freemason di Indonesia seperti ditulis dalam buku Kenang-kenangan Freemason di Hindia Belanda 1767-1917 adalah 150 tahun atau 199 tahun, dihitung sejak masuknya pertama kali jaringan Freemason di Batavia pada tahun 1762 sampai dibubarkan pemerintah Soekarno pada tahun 1961.

Selama kurun tersebut Freemason telah memberikan pengaruh yang kuat di negeri ini. Buku Kenang-kenangan Freemason di Hindia Belanda 1767-1917 misalnya, memuat secara lengkap operasional, para tokoh, dokumentasi foto, dan aktivitas loge-loge yang berada langsung di bawah pengawasan Freemason di Belanda. Buku setebal 700 halaman yang ditulis oleh Tim Komite Sejarah Freemason ini adalah bukti tak terbantahkan tentang keberadaan jaringan mereka di seluruh Nusantara.

Keterlibatan elite-elite pribumi, di antaranya para tokoh Boedi Oetomo dan elite keraton di Kadipaten Pakualaman, Yogyakarta, terekam dalam buku kenang-kenangan ini. Radjiman Wediodiningrat, orang yang pernah menjabat sebagai pimpinan Boedi Oetomo, adalah satu-satunya tokoh pribumi yang artikelnya dimuat dalam buku kenang-kenangan yang menjadi pegangan anggota Freemason di seluruh Hindia Belanda ini.

Radjiman yang masuk sebagai anggota Freemason pada tahun 1913, menulis sebuah artikel berjudul ”Een Broderketen der Volken” (Persaudaraan Rakyat). Radjiman pernah memimpin jalannya sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Selain Radjiman, tokoh-tokoh Boedi Oetomo lainnya yang tercatat sebagai anggota Freemason bisa dilihat dalam paper berjudul The Freemason in Boedi Oetomo yang ditulis oleh CG van Wering.

Kedekatan Boedi Oetomo pada masa-masa awal dengan gerakan Freemason bisa dilihat setahun setelah berdirinya organisasi tersebut. Adalah Dirk van Hinloopen Labberton, pada 16 Januari 1909 mengadakan pidato umum (openbare) di Loge de Sterinhet Oosten (Loji Bin – tang Timur) Batavia. Dalam pertemuan di loge tersebut, Labberton memberikan ceramah berjudul, ”Theosofische in Verband met Boedi Oetomo” (Theosofi dalam Kaitannya dengan Boedi Oetomo).

Theosofi adalah bagian dari jaringan Freemason yang bergerak dalam kebatinan. Aktivis Theosofi pada masa lalu, juga adalah aktivis Freemason. Cita-cita Theosofi sejalan dengan Freemason. Apa misi Freemason? Dalam buku Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, karya Dr Th Steven dijelaskan misi organisasi yang memiliki simbol Bintang David ini: ”Setiap insan Mason Bebas mengemban tugas, di mana pun dia berada dan bekerja,untuk memajukan segala sesuatu yang mempersatukan dan menghapus pemisah antar manusia.”

Jadi, misi Freemason adalah “menghapus pemisah antar manusia!”. Salah satu yang dianggap sebagai pemisah antarmanusia adalah ‘agama’. Maka, jangan heran, jika banyak manusia berteriak lantang: ”semua agama adalah sama”. Atau, ”semua agama adalah benar, karena merupakan jalan yang sama-sama sah untuk menuju Tuhan yang satu.”

Paham yang dikembangkan Freemason adalah humanisme sekular. Semboyannya: liberty, egality, fraternity. Sejak awal abad ke-18, Freemasonry telah merambah ke berbagai dunia. Di AS, misalnya, sejak didirikan pada 1733, Freemason segera menyebar luas ke negara itu, sehingga orang-orang seperti George Washington, Thomas Jefferson, John Hancock, Benjamin Franklin menjadi anggotanya.

Prinsip Freemasonry adalah ‘Liberty, Equality, and Fraternity’. (Lihat, A New Encyclopedia of Freemasonry, (New York: Wing Books, 1996). Harun Yahya, dalam bukunya, Ksatria-kstaria Templar Cikal Bakal Gerakan Freemasonry (Terj), mengungkap upaya kaum Freemason di Turki Usmani untuk menggusur Islam dengan paham humanisme.

Dalam suratnya kepada seorang petinggi Turki Usmani, Mustafa Rasid Pasya, August Comte menulis, “Sekali Usmaniyah mengganti keimanan mereka terhadap Tuhan dengan humanisme, maka tujuan di atas akan cepat dapat tercapai.” Comte yang dikenal sebagai penggagas alir n positivisme juga mendesak agar Islam diganti dengan positivisme. Jadi, memang erat kaitannya antara pengembangan liberalisasi, sekularisasi, dan misi Freemason. (republika/icc.wp.com)

Beberapa Anggota Fremason Terkenal di Dunia:
  • Enrico Fermi
  • Johann von Goethe
  • Voltaire
  • Duke Ellington
  • Rudyard Kipling
  • Louis Armstrong
  • Winston Churchill
  • Giuseppe Garibaldi
  • Charles Lindbergh
Beberapa Presiden Amerika Serikat anggota Freemasonry:
  • George Washington
  • James Monroe
  • Andrew Jackson
  • Martin Van Buren
  • James Polk
  • James Buchanan
  • Abraham Lincoln
  • Andrew Johnson
  • James Garfield
  • William McKinley
  • Theodore Roosevelt
  • William Taft
  • Warren Harding
  • Franklin D. Roosevelt
  • Harry Truman
  • Lyndon Johnson
  • Gerald Ford. 

Sumber: http://indocropcircles.wordpress.com/
Selanjutnya...